Thursday, December 29, 2011

Jaminan Kerja, Angin Surga Bagi ODHIV

BEBERAPA hari lalu, saya berbincang-bincang dengan teman akrab di Yogyakarta via yahoo messenger.  Kami diskusi tentang penerimaan dunia kerja terhadap ODHIV (Orang Dengan HIV). Pembicaraan ini sebetulnya bermula dari adanya berita di situs VIVAnews.com yang cukup menarik: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin lapangan pekerjaan bagi teman-teman yang positif HIV/AIDS.

Ilustrasi/google
Saya menganggap berita itu menarik karena informasinya muncul di saat sebagian dunia kerja masih menerapkan diskriminasi kepada mereka. Alasan yang dikemukakan macam-macam, ada yang takut tertular, misalnya.

Wednesday, December 28, 2011

Mitos Keliru Tentang HIV/AIDS

BEBERAPA hari lalu, saya ngobrol dengan seorang teman melalui yahoo messenger. Ia seorang wartawati koran nasional. Karena ia tahu saya suka menulis seputar HIV/AIDS di blog ini, ia bertanya kepada saya beberapa hal tentang HIV, yang menurut saya sangat menarik.
Ilustrasi/google

"Apakah kalau kita kena keringat orang yang positif HIV akan tertular,” katanya. Ia bertanya lagi, “Terus kalau ciuman dengan ODHIV (Orang Dengan HIV), kita akan ketularan enggak sih, ya.”

Tidak hanya itu, ia juga bertanya kepada saya, apakah saya tidak takut berteman, bahkan sering berdekatan dengan ODHIV.

Monday, December 26, 2011

Blogging to Raise Awareness of AIDS

INTERNATIONAL AIDS Day was Dec. 1, but for the country’s HIV/AIDS bloggers, the effort to end discrimination of people living with the disease doesn’t stop there.

AusAid, the Australian government’s overseas aid program, along with the National AIDS Prevention Commission (KPAN) and online news portal VIVAnews recently held a blogging competition to combat the stigma of HIV and AIDS.

Bahaya HIV, 10 Juta Pria 'Jajan' Ogah Pakai Kondom

Ilustrasi (cosmosmagazine)
AKHIR pekan lalu, saya berjumpa seorang kawan lama. Kami berbincang tentang apapun, maklum sudah bertahun-tahun tak bersua. Nah, dari obrolannya, cuma satu yang tak berubah dari hidupnya. Yaitu kegemaran  mengembara dari satu tempat prostitusi ke tempat prostitusi lainnya.

Itu tidak mengherankan bagi saya. Tapi yang menakutkan saya dari hobinya itu ialah ia tidak pernah bersedia memakai kondom saat melakukan hubungan seks dengan pasangan-pasangannya. Alasannya, alat pengaman hanyalah penghalang keasyikan yang akan didapatnya.

Saturday, December 24, 2011

Stop HIV, Dibutuhkan Tangan Media

DI TANAH AIR, saat ini tengah berlangsung perkembangan luar biasa di sektor industri media. Tapi, di saat bersamaan, kalangan ini juga ditantang untuk berkontribusi bagi penanggulangan sebaran HIV/AIDS di masyarakat karena Negara ini masih tercatat sebagai salah satu Negara di Asia yang pertumbuhan epidemi HIV/AIDS-nya tertinggi.

Teman-teman media mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu menyebarkan pesan-pesan berisi edukasi tentang HIV/AIDS di berbagai kalangan agar tidak terjadi penularan penyakit secara terus menerus. Soalnya, media memiliki kekuatan strategis dan luar biasa sekali untuk menjangkau mereka -jutaan orang di seluruh daerah- dibandingkan saluran-saluran komunikasi lainnya.

Friday, December 23, 2011

Hari Ibu: Tetap Kuat Walau Positif HIV

SETIAP tahun, Hari Ibu diperingati oleh masyarakat di berbagai tempat hampir di seluruh dunia. Indonesia, salah satunya yang paling ramai. Rupa-rupa cara digunakan untuk mengekspresikannya. Setiap orang pun mempunyai ragam perspektif tentang momentum yang jatuh pada 22 Desember ini. Walaupun beda-beda, semangatnya tetaplah sama.

Demikian juga dengan Putu Utami Dewi, Ketua Yayasan Spirit Paramacitta Bali, organisasi yang dulu bernama Bali Plus, lembaga yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan, terutama pendampingan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHIV/ODHA).  Bagi Putu, perayaan Hari Ibu tahun ini merupakan momentum penting untuk sekali lagi menyadarkan kita tentang betapa kita harus menghargai ibu.

Resep Ngeblog Anti HIV Bapak Blogger Indonesia

JUDUL di atas mungkin terasa aneh. :) Tapi, ayo kita buka forum lagi. Sebelumnya kita telah diskusi mengenai wacana gerakan blogger Indonesia untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan yang tepat mengenai HIV/AIDS, penanggulangannya, sekaligus untuk menghilangkan diskriminasi dan stigma terhadap teman-teman ODHIV.

Kali ini, kita diskusi tentang bagaimana menjadikan blog kita dipercaya, bahkan jadi rujukan bagi masyarakat yang selama ini memanfaatkan internet sebagai sumber informasi. Bila blog kita telah mendapatkan kepercayaan, bukankah berarti pesan kita tersampaikan.  Tapi memang, untuk mencapai level itu tantangannya menarik juga.

Thursday, December 22, 2011

Australia & Indonesia Kerjasama Berantas Penyakit Hewan

AUSTRALIA dan Indonesia menggalang kerja sama untuk membantu mengendalikan penyakit hewan menular di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dalam suatu kemitraan baru untuk memperkukuh sistem kesehatan hewan.

Kemitraan Australia-Indonesia untuk Penyakit Menular yang Sedang Muncul senilai A$22 juta ini didanai oleh AusAID dan akan dilaksanakan oleh Departemen Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DAFF) Australia dalam kerja sama dengan pihak berwenang kesehatan hewan RI dan Kementerian Pertanian RI.

Bila 3,2 Juta Blogger Turun Tangan Cegah HIV

WALAU usaha penanggulangan makin gencar dilakukan, tapi Negeri tercinta kita ini, Indonesia, masih tercatat sebagai salah satu negara di Asia dengan pertumbuhan epidemi HIV dan AIDS yang relatif tinggi. Nah, sebagai anggota komunitas social media, khususnya blog, rasanya kok tidak enak kalau kita tidak ikut ambil bagian dalam usaha bersama memecahkan permasalahan ini.

Mungkin, salah satu caranya ialah perlu disediakan space lebih banyak lagi di blog kita untuk mempublikasikan berbagai karya bertemakan peningkatan  kesadaran masyarakat terhadap penyebaran penyakit menular ini. Selain itu, juga mengangkat tema penghapusan diskriminasi dan stigma terhadap teman-teman yang hidup dengan HIV (ODHIV/ODHA).

Djenar: Teman-teman ODHIV Itu Penulis Hebat

SIAPA bilang teman-teman yang positif HIV/AIDS atau yang sering kita sebut sebagai ODHA/ODHIV tidak bisa ngapa-ngapain. Tidak bisa berkarya. Tidak berguna bagi masyarakat. Itu salah besar! Karena sebetulnya, teman-teman ini menyimpan sejuta potensi di dalam dirinya.

“Yang saya lihat, mereka adalah orang-orang yang sama saja dengan kita yang tidak punya HIV,” kata penulis Djenar Maesa Ayu saat menjadi pembicara di acara Blogging Workshop & Awarding Event GoVlog on AIDS yang diselenggarakan Australian AID dan VIVAnews.com di fX Lifestyle X’nter, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Desember 2011.

Wednesday, December 21, 2011

Oz awards Indonesian bloggers for AIDS awareness

LOCAL bloggers were recognized in a competition organized by the Australian Government Aid Program (AusAID) to commemorate World AIDS Day in the spirit of raising awareness of HIV/AIDS prevention and treatment in Indonesia.

World AIDS Day is observed on Dec. 1 every year.

Themed “Youth and HIV”, the competition attracted more than 200 bloggers who wrote about their own experiences and opinions on HIV/AIDS, exposing Indonesia’s thriving online community to youth-generated information about HIV/AIDS.

Siapa Tiga Penulis Blog Pilihan AusAID?

TIGA penulis kategori terbaik dari sepuluh blogger nominator kompetisi blog yang diselenggarakan oleh lembaga program bantuan Pemerintah Australia (AusAID), Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, dan VIVAnews.com telah diumumkan.

Ketiga penulis tersebut adalah Lingga Tri Utama yang menulis artikel "Melawan Mitos HIV dan AIDS," dan Zulvina Naridha Anom dengan artikel berjudul "Mereka Berjuang Mencegah HIV dan AIDS, Kita Pun Juga." Dan Siswanto (@friedsis) penulis di blog www.singkatcerita.blogspot.com  yang menulis "Yang Tak Kenal Menyerah Perangi HIV."

Friday, December 16, 2011

Diskriminasi ODHIV, Sudah Tak Jaman

TULISAN ini terinspirasi dari berita VOAnews.com berjudul ‘Penderita Baru HIV/AIDS di Jakarta Berjumlah 1.184 Orang’ yang terbit Senin, 28 November 2011. Di tubuh berita ini mengangkat kegetiran Tika Suryaatmaja, aktivis Yayasan Pelita Ilmu, mengenai tindakan diskriminatif perusahaan terhadap pekerja yang tertular HIV AIDS.

Terima kasih kepada wartawan yang menulis berita ini, Fathiyah Wardah. Ini mengingatkan saya pada cerita sahabat  saya di Bali, yang bergiat dalam edukasi dan penanggulangan penyebaran HIV, awal Desember 2011 lalu.

Ingin Tahu Sejarah Candu di Indonesia?

SEWAKTU berkunjung ke Bali bersama teman-teman finalis blogger AusAID awal Desember 2011, saya berkesempatan mengikuti  penyegaran tentang HIV yang dibawakan oleh Danny Yatim. Danny ialah Media & Communications Adviser, HIV Cooperation Program for Indonesia (HCPI).

Bertempat di Kantor Komisi Penanggulangan AIDS, Denpasar, dosen Universitas Atmajaya ini menyampaikan berbagai hal penting seputar HIV, termasuk kesalahan-kesalahan istilah yang kerap muncul di media massa. 

Kisah Dua Ibu Positif HIV

8 Desember 2011. Udara cerah siang itu. Kami mengunjungi Yayasan Kerti Praja (YKP), Denpasar, Bali. YKP adalah lembaga non-pemerintah. Salah satu aktivitasnya mengedukasi dan menanggulangi sebaran HIV. Saat berbincang-bincang dengan teman-teman aktivis YKP, kami dipertemukan dengan Mbak W dan Ibu P.  Beliau ini dua orang yang telah positif HIV yang menjadi dampingan yayasan ini. 

Mbak W mengenakan kaos putih dengan tas kecil yang diselempangkan ke dada. Ia tampak sehat dan bersemangat.  Setelah duduk di antara kami dan berkenalan, Mbak W tak sungkan untuk bercerita mengenai dirinya dan keluarganya.

Tuesday, December 13, 2011

Melek Sosial Media

INDONESIA merupakan asal pemakai jejaring sosial facebook terbesar kedua sejagad, 35,5 juta orang. Sedang pengguna twitter Tanah Air juga di urutan keempat sedunia. Pengguna blog dan Youtube pun tak kalah banyak. Sebaran penggunanya terkonsentrasi di kota-kota besar, khususnya di Ibukota Jakarta. Tentu, fakta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini tak boleh dianggap sebelah mata.

Seandainya saya menjadi anggota DPD RI perwakilan Jakarta, gegap gempita media sosial ini akan saya pandang dari sisi positif, yakni sebagai saluran penghubung dengan semua elemen di masyarakat yang mustahil dapat saya jumpai saban hari.

Monday, December 12, 2011

Peduli Orang Dengan HIV

ADA seorang dokter tiba-tiba tak mau menangani kaki pasien yang sakit. Alasannya karena si pasien positif HIV dan ia takut sekali ketularan. Ada lagi kasus, seorang pegawai dipecat tanpa hormat oleh atasannya karena mengakui terinfeksi HIV.

Adilkah itu? Menolak pasien mendapat hak layanan kesehatan dan menyingkirkan pegawai yang positif HIV  karena takut tertular.  Apalagi yang melakukannya orang berpendidikan tinggi yang idealnya tidak seperti itu. Namun perlu dimaklumi, mungkin mereka belum memahami proses penularan HIV. Penyakit itu menular melalui hubungan seks, pertukaran jarum suntik yang telah tercemar HIV, transfusi darah, dan dari ibu hamil yang mengidap HIV ke bayinya.

Yakin Tahu HIV/AIDS & IMS?

APAKAH HIV itu? HIV, yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah virus penyebab AIDS. HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah, air mani atau cairan vagina.

Sebelum HIV berubah menjadi AIDS, penderitanya akan tampak sehat dalam waktu kira-kira 5 tahun sampai 10 tahun. Walaupun tampak sehat, mereka dapat menularkan HIV pada orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman, transfuse dara atau pemakaian jarum suntik secara bergantian.

Sunday, December 11, 2011

Australia Peduli, Kita Juga

MELALUI AusAID, Pemerintah Australia mendukung Pemerintah Indonesia dalam menangani HIV/AIDS selama lebih dari 12 tahun dan akan terus membantu Tanah Air dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium untuk mencegah penyebaran HIV.

Australia telah memberikan komitmen hingga A$100 juta kepada Kemitraan Australia untuk HIV 2008-2015 untuk memerangi penyebaran HIV serta meningkatkan kualitas hidup orang yang terinfeksi HIV.

Saturday, December 10, 2011

Yang Tak Kenal Menyerah Perangi HIV

MALAM, Desember 2011. Dari dalam bus, terlintas Jalan Bung Tomo, Denpasar, Bali, terasa sepi. Remang-remang penerangannya. Apalagi, tak banyak  kendaraan lewat. Mengira, daerah itu tak berpenghuni. Ternyata,  begitu turun dari bus, baru terasa  denyut kehidupan malam daerah itu.

Satu dua waria berpakaian mini bermunculan. Elok jalannya, wangi aromanya. Di antaranya ada yang  menyapa pengguna kendaraan yang lewat. Ada yang hanya duduk atau berdiri di tepi jalan menunggu tamu datang.

Wednesday, December 7, 2011

Menggali Perut Gunung Es HIV/AIDS Bali

DI HARI kedua acara di Bali, para nominator Worlds AIDS Day Blog Competition, panitia VIVAnews, dan AusAID berkunjung ke Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali. Kantor ini terletak di Jalan Melati Nomor 21, lantai 2, Denpasar.

Kami disambut hangat oleh teman-teman KPA. Di sana sudah ada sejumlah tokoh, di antaranya Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan lingkungan, Dinas Kesehatan Provinsi Bali: I Ketut Subrata, Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI): Ketut Sukanata, dan Sekretaris KPA: Made Suprapta, didampingi Media Relations Officer KPA: Yuni Ambara.

Bali Plus, Semangat & Tantangan Pelayanan ODHIV

TEMPAT itu terletak di Jalan Tukad Buaji Gang Lotus 30, Denpasar Selatan, Bali. Ketika rombongan yang terdiri dari 10 nominator blog World’s Day Blog Competition, panitia dari VIVAnews dan Ausaid tiba, sekitar delapan orang menyambut dengan hangat, Selasa, 6 Desember 2011, sore itu. Di antara orang yang menyambut kami ialah Putu Utami Dewi yang kemudian mempersilahkan kami semua masuk ke dalam ruangan.

Nampaknya teman-teman yayasan sudah menyiapkan penyambutan ini. Kursi-kursi di dalam ruangan sudah ditata rapi. Masing-masing kursi diletakkan brosur warna pink yang berisi tentang  Spirit Paramacitta Foundation Profile. Tujuannya supaya kami bisa membaca dan mempelajarinya. Seruangan dengan kami juga ada teman-teman aktivis dari berbagai kalangan yang memiliki risiko tinggi tertular HIV.

Tuesday, December 6, 2011

Nominator Blog VIVAnews & Ausaid Berangkat ke Bali

PERJALANAN para nominator yang mengikuti World AIDS Day Blog Competition ke Bali dimulai. Acara ini berlangsung mulai hari ini, tanggal 6 sampai 8 Desember 2011 mendatang. Selama tiga hari itu di Bali, kami akan mengikuti agenda yang padat, yakni mengikuti acara dan mengunjungi tempat-tempat  yang bergerak dalam kampanye pencegahan HIV/AIDS.

Rombongan terbagi menjadi tiga. Saya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta bersama  tujuh orang, termasuk dua panitia dari VIVAVLog: Galuh Parantri Prasamuarsi dan Eko Nugroho.

Monday, December 5, 2011

Ini Dia 10 Nominator Go Vlog AusAid

TEMAN-TEMAN pada peringatan hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2011 kemarin, VIVAnews.com bekerjasama dengan lembaga lembaga pembangunan Pemerintah Australia, Australian Aid, ikut menyemarakannya. Kedua lembaga ini menggelar lomba menulis di blog, GoVlog. Temanya  "Remaja dan HIV/AIDS."

Tujuannya tak lain untuk saling memotivasi sekaligus menanamkan kesadaran bagi masyarakat, khususnya remaja, bahwa tidak boleh lagi ada diskriminasi terhadap teman-teman ODHA, tidak boleh lagi ada penularan HIV karena informasi mengenai pencegahan HIV sudah banyak sekali di media.

Sunday, December 4, 2011

Faisal Basri Pentaskan Karya Shakespeare

SEMALAM, Sabtu, 3 Desember 2011, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, digetarkan oleh pementasan teater teman-teman dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI). Tema yang di angkat ke atas panggung  yaitu 'A Midsummer Night's Dream' atau ‘Impian di Tengah Musim.’  Karya ini merupakan saduran dari penulis legendaris, William Shakespeare.

Pertunjukan tersebut terasa semakin greng karena Faisal Basri terlibat langsung di dalamnya. Faisal yang merupakan calon Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 berpasangan dengan Biem Benjamin, memerankan tokoh Theseus Tua yang bijaksana dalam tutur kata dan tingkahnya.

Friday, December 2, 2011

Stay Possitive, Mari Berdaya Bersama

WALAUPUN anda secara medis positif (+)  terinfeksi virus AIDS, maka terimalah keadaan positif (+) tersebut.  Kepada anda yang  secara medis negatif (-), maka berfikirlah positif terhadap mereka yang secara medis positif (+) AIDS.  Dengan berpikir positif, maka kita tidak pernah kehilangan harapan. Dengan harapan itulah, kita dapat berdaya bersama dalam kehidupan ini.

Demikian penjelasan tema acara peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2011 yang dilaksanakan oleh berbagai kelompok komunitas di sekitar Tugu Proklamasi Jakarta Pusat.  Kelompok-kelompok komunitas ini tersebar di wilayah kelurahan Menteng, Pegangsaan, Pasar Manggis dan Manggarai.