PAGI itu, berlangsunglah acara yang diselenggarakan perkumpulan ibu-ibu PKK di lapangan kantor pemerintah daerah. Acara ini diketuai oleh istri kepala daerah yang juga menjabat ketua PKK setempat. Rupanya, kegiatan ini menarik perhatian sebagian wartawan yang liputan di daerah itu. Cukup banyak juga jurnalis yang datang.
Singkat cerita. Lagi-lagi soal satu ini, dech. xixixiix. Apa itu? selesaikan dulu membacanya. Jadi, selesai acara, si pejabat humas langsung membagi-bagikan amplop kepada para wartawan di tengah lapangan itu juga. Tentu saja ini menjadi acara paling meriah di antara kemeriahan.
Friday, February 24, 2012
Dengan Corong, Humas Bagi-bagi Amplop
Thursday, February 23, 2012
Era New Media, Tantangan Media Online
MEDIA baru di Indonesia berkembang pesat. Dalam lima tahun terakhir, pengakses internet terus melonjak seiring dengan ketersediaan infrastruktur yang makin meluas, terjangkau, dan murah. Pada tahun 2011, jumlah pengguna internet di Tanah Air telah mencapai 55,23 juta, meningkat dari 42,16 juta orang di tahun 2010. Itu artinya, seperempat penduduk Nusantara sudah kenal internet.
Berdasarkan studi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia yang dirilis akhir Februari 2012, menunjukkan orang Indonesia termasuk teraktif berkomunikasi di internet: berada di urutan kedua dunia dalam facebook (40,5 juta akun) dan urutan ketiga “tercerewet” di twitter (12 persen). Dari survei Inside Facebook yang dilakukan eMarketer.com, pernah pada suatu ketika, jumlah pengguna Facebook di Indonesia naik 1.431.160 akun dalam sebulan.
Berdasarkan studi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia yang dirilis akhir Februari 2012, menunjukkan orang Indonesia termasuk teraktif berkomunikasi di internet: berada di urutan kedua dunia dalam facebook (40,5 juta akun) dan urutan ketiga “tercerewet” di twitter (12 persen). Dari survei Inside Facebook yang dilakukan eMarketer.com, pernah pada suatu ketika, jumlah pengguna Facebook di Indonesia naik 1.431.160 akun dalam sebulan.
Wednesday, February 22, 2012
Konferensi Tahunan “Media Online: Antara Pembaca, Laba, dan Etika”
ARTIKEL berikut ini bersumber dari term of reference yang saya terima dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia yang kini tengah menyelenggarakan Konferensi Tahunan Media Online dengan tema “Media Online: Antara Pembaca, Laba, dan Etika” di Ruang Sasono Mulyo 2 Hotel Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman Kav 18 -20, Jakarta, Kamis, 23 Februari 2012, jam 09.00 – 15.00 WIB. Rasanya sangat menarik untuk saya tampilkan di sini supaya teman-teman yang tertarik pada perkembangan media online jadi tahu.
Media baru di Indonesia berkembang pesat. Dalam lima tahun terakhir, pengakses internet terus melonjak seiring dengan ketersediaan infrastruktur yang makin meluas, terjangkau, dan murah. Pada tahun 2011, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 55,23 juta, meningkat dari 42,16 juta orang di tahun 2010. Itu artinya, seperempat penduduk Indonesia sudah kenal internet.
Undangan Diskusi Media Online: Antara Pembaca, Laba, dan Etika
Ilustrasi / matanews.com |
Menurut siaran pers AJI, konferensi ini diadakan dengan tujuan membuat kajian industri media online di Indonesia, terkait bisnis, pasar pembaca, dan muatan jurnalismenya. Melalui Konferensi akan muncul sebuah forum bagi kalangan jurnalis dan media online untuk berbagi pengetahuan, membangun strategi dan konsolidasi di antara praktisi media online, investor, pemerintah, dan masyarakat, termasuk membangun mekanisme kontrol bersama dalam penegakan Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Media Siber yang telah ditetapkan Dewan Pers.
Tuesday, February 21, 2012
Apa Yang Ingin Disampaikan Film Negeri 5 Menara?
(Pemain Negeri 5 Menara/Suara Pembaruan) |
Itu yang menjadi obrolan beberapa teman saya ketika ikut menghadiri undangan nonton screening film yang diangkat dari novel Negeri 5 Menara di bioskop XXI fX Lifestyle X’nter, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu 18 Februari 2012. Bahkan, teman-teman ini makin tidak percaya dengan film itu ketika salah seorang tokoh di balik layar film, yakni salah satu penulis skenario Rino Sarjono, menyampaikan sambutan sebelum pemutaran dimulai. Dalam sambutan, ia memuji-muji bahwa karya ini merupakan karya yang penuh manfaat.
“One Day No Envelope”
ADA berita seru dari Depok awal 2012 ini. Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mewacanakan program gerakan "One Day No Rice" (satu hari tanpa nasi) setiap Selasa. Katanya, ini terkait dengan ketahanan pangan. Menimbulkan perdebatan, iya, tentu saja.
Wacana itu ternyata menginspirasi seorang mantan korlap wartawan untuk membikin gerakan baru. Bagaimana kira-kira kalau program semacam itu juga berlaku di kalangan jurnalis. Tapi, tentu saja bukan soal nasi. Lalu apa? Kalau di-Inggriskan kira-kira begini “One Day No Envelope.” atau kalau di Indonesia-kan, “Sehari Tanpa Amplop (86).”
Wacana itu ternyata menginspirasi seorang mantan korlap wartawan untuk membikin gerakan baru. Bagaimana kira-kira kalau program semacam itu juga berlaku di kalangan jurnalis. Tapi, tentu saja bukan soal nasi. Lalu apa? Kalau di-Inggriskan kira-kira begini “One Day No Envelope.” atau kalau di Indonesia-kan, “Sehari Tanpa Amplop (86).”
Akal Humas Atasi Tagihan Bengkak Saat Konpres
INI masih nyambung dengan cerita ‘Harga Seporsi Makan Wartawan Bikin Humas Menjerit’ hahayyy. Boleh jadi karena sudah trauma dengan pengalaman-pengalaman terdahulu, dimana mereka bangkrut setelah menraktir makan wartawan. Nah agar tidak terulang lagi, siang itu, si humas perusahaan satu ini pun menerapkan kebijakan baru.
Urutan ceritanya begini. Diundanglah sejumlah wartawan ke sebuah kafe yang tergolong bonafit untuk konferensi pers. Sudah lazim bila acara siaran pers diadakan di tempat semacam itu, para wartawan yang diundang bebas untuk memesan makanan maupun minuman.
Urutan ceritanya begini. Diundanglah sejumlah wartawan ke sebuah kafe yang tergolong bonafit untuk konferensi pers. Sudah lazim bila acara siaran pers diadakan di tempat semacam itu, para wartawan yang diundang bebas untuk memesan makanan maupun minuman.
Monday, February 20, 2012
Harga Seporsi Makan Wartawan Bikin Humas Menjerit
MUNGKIN, kali ini, terbayarlah sudah cita-cita sejak kecil si abang wartawan satu ini. Yaitu makan makanan termahal. Opo sih? Kok tiba-tiba bicara soal cita-cita. Sabar dong. Makanya, baca dulu cerita satu ini sampai tuntas. Semua ini bermula dari undangan seorang humas di salah satu perusahaan bonafit.
To the point saja ya. Jadi, sambil menanti kehadiran pimpinan perusahaan yang akan memberikan pernyataan pers, abang jurnalis ini pun diminta humas untuk menunggu di restoran. Tentu saja, di sana boleh pesan menu makanan apa saja.
To the point saja ya. Jadi, sambil menanti kehadiran pimpinan perusahaan yang akan memberikan pernyataan pers, abang jurnalis ini pun diminta humas untuk menunggu di restoran. Tentu saja, di sana boleh pesan menu makanan apa saja.
Sunday, February 19, 2012
Senjata Bebas Tilang Baru, Kertas Press Release
ilustrasi: tribunews.com |
Kenyataan berbicara lain. Sudah ditunjukkan ID-card, tapi pak polisi tadi tetap saja mengeluarkan buku tilang. Rupanya, pak polisi tidak percaya kalau ia benar-benar wartawan. Lidik punya lidik, mengapa tidak percaya? Karena dalam kartu pers yang diberikan si wartawan, tidak tertera kata PRESS, melainkan hanya nomor karyawan dan foto saja.
Friday, February 17, 2012
Sayang Amplop, Keringetan-Keringetan Dech!
KADANG-kadang kidding kidding juga kakak wartawan atu ini. Wkwkwkwk. Suatu siang, dia dibuat pusing tujuh keliling gara-gara pilihan double job. Ya jadi wartawan, ya jadi tim sukses salah satu calon kepala daerah.
Singkat cerita, jadi ceritanya begini. Awalnya semua berjalan dengan normal, setidaknya menurut dia. Maksudnya, tidak ada satupun teman wartawan yang tahu bila abang jurnalis ini nyambi jadi anggota tim sukses. Soalnya, dia memang sangat berhati-hati agar aktivitas yang melanggar kode etik jurnalistik ini jangan sampai terkuak.
Singkat cerita, jadi ceritanya begini. Awalnya semua berjalan dengan normal, setidaknya menurut dia. Maksudnya, tidak ada satupun teman wartawan yang tahu bila abang jurnalis ini nyambi jadi anggota tim sukses. Soalnya, dia memang sangat berhati-hati agar aktivitas yang melanggar kode etik jurnalistik ini jangan sampai terkuak.
Thursday, February 16, 2012
Kena Rolling, Amplop Pun Turun
INI cerita kiriman dari seorang sohib tentang rekannya yang hobi memburu liputan-liputan "harum," (wah istilah baru bisa masuk Kamus Wartawan Amplop nih). Istilah "harum" yang dimaksud ialah liputan yang ada jale atau amplop untuk wartawan. Padahal, wartawan ini bekerja di media massa besar yang pendapatannya
cukuplah untuk menghidupi seorang lajang tinggal di ibukota.
Pertama kali masuk media ini, Ia ditempatkan di pos-pos mentereng atau lembaga-lembaga pemerintah yang 'basah.' Ia cepat belajar, rupanya. Mungkin sering baca tips-tips jadi wartawan amplop di blog singkatcerita.blogspot.com ini. Lantas, dengan cekatan ia mencari-cari informasi acara-acara yang harum. Terkadang, ia pun offset ke kementerian lain yang bukan wilayah liputannya. Tentunya ya hanya untuk absen dan mendapatkan amplop.
ilustrasi/republika.co.id |
Pertama kali masuk media ini, Ia ditempatkan di pos-pos mentereng atau lembaga-lembaga pemerintah yang 'basah.' Ia cepat belajar, rupanya. Mungkin sering baca tips-tips jadi wartawan amplop di blog singkatcerita.blogspot.com ini. Lantas, dengan cekatan ia mencari-cari informasi acara-acara yang harum. Terkadang, ia pun offset ke kementerian lain yang bukan wilayah liputannya. Tentunya ya hanya untuk absen dan mendapatkan amplop.
Wednesday, February 15, 2012
Wartawan Amplop dan Batuk 86
Ini ceritanya seorang mantan public relations nih. Singkat cerita, tiga jam pun lewat. Acaranya bubar karena semua narasumber sudah bicara sesuai keahliannya masing-masing.
Sunday, February 12, 2012
Australia Promosikan Senam Pemuda di Yogyakarta
DUTA Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, 6 Februari 2012, menyaksikan program senam yang didanai Australia untuk pemuda Indonesia di Yogyakarta. Program IndoGym ini akan dikelola oleh yayasan pendidikan Tunas Cerdas Gempita pada Maret dan menyelenggarakan pelatihan senam bagi 100 remaja putri dan 15 anak berkebutuhan khusus dari masyarakat setempat.
Pemerintah Australia memberikan hibah sebesar A$19.500 sebagai bagian dari Australian Sports Outreach Program untuk menyelenggarakan pelatihan gratis selama 20 minggu bagi seluruh peserta program.
Pemerintah Australia memberikan hibah sebesar A$19.500 sebagai bagian dari Australian Sports Outreach Program untuk menyelenggarakan pelatihan gratis selama 20 minggu bagi seluruh peserta program.
Saksikan Drama 'Tim Bui' Tentang Toleransi & Resolusi Konflik
DRAMA seri yang mempromosikan kekuatan tim olahraga dalam menghadapi perbedaan dan resolusi konflik akan segera ditayangkan di Indonesia. Menggabungkan kecintaan masyarakat pada olahraga sepak bola dan drama televisi, serial sejumlah 13 episode dengan judul Tim Bui ini membawakan toleransi beragam, kerja sama tim dan resolusi konflik di masyarakat.
Organisasi non-pemerintah SEARCH FOR COMMON GROUND (SFCG) bekerja sama dengan SET Film memproduksi serial dengan dana dari United Kingdom’s Department for International Development (DFID) dan Pemerintah Australia melalui AusAID.
Organisasi non-pemerintah SEARCH FOR COMMON GROUND (SFCG) bekerja sama dengan SET Film memproduksi serial dengan dana dari United Kingdom’s Department for International Development (DFID) dan Pemerintah Australia melalui AusAID.
Thursday, February 9, 2012
Polri Dukung Sepenuhnya Kemerdekaan Pers
KEPALA Kepolisian RI (Kapolri), Jenderal Timur Pradopo menegaskan dengan telah ditandatanganinya Nota Kesepakatan Bersama atau MoU antara Polri dan Dewan Pers, Kamis 9 Februari 2012, pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Jambi, menunjukkan bahwa tidak perlu diragukan lagi, pihak Polri menghargai dan mendukung sepenuhnya kemerekaan pers. Oleh sebab itu sepanjang sesuai aturan hukum, Polri selalu membuka diri kepada Pers dengan memberikan informasi kepada wartawan.
Dalam MoU yang ditandatangani di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para tokoh pers itu, untuk penegakan hukum dan perlindungan kemerdekaan pers, jika polisi menerima pengaduan tentang pemberitaan pers, Polri akan meminta Dewan Pers mengkaji apakah laporan atau pengaduan tersebut masih dalam ruang lingkup Kode Etik Jurnalistik (KEJ) atau tidak. Jika masih dalam ruang lingkup etik akan diselesaikan oleh Dewan Pers sesuai mekanisme yang ada. Sebaliknya jika kasus tersebut sudah berada dalam wilayah hukum, sepenuhnya menjadi kewenangan Polri untuk mengambil tindakan. Selanjutnya MoU itu juga mengatur, dalam kasus-kasus yang menyangkut delik pers, Polri akan berpedoman kepada UU No.40 tahun 1999 tentang Pers.
Dalam MoU yang ditandatangani di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para tokoh pers itu, untuk penegakan hukum dan perlindungan kemerdekaan pers, jika polisi menerima pengaduan tentang pemberitaan pers, Polri akan meminta Dewan Pers mengkaji apakah laporan atau pengaduan tersebut masih dalam ruang lingkup Kode Etik Jurnalistik (KEJ) atau tidak. Jika masih dalam ruang lingkup etik akan diselesaikan oleh Dewan Pers sesuai mekanisme yang ada. Sebaliknya jika kasus tersebut sudah berada dalam wilayah hukum, sepenuhnya menjadi kewenangan Polri untuk mengambil tindakan. Selanjutnya MoU itu juga mengatur, dalam kasus-kasus yang menyangkut delik pers, Polri akan berpedoman kepada UU No.40 tahun 1999 tentang Pers.
Monday, February 6, 2012
Australia Dukung RI Capai Tujuan Pembangunan Milenium
TINGGAL tiga tahun sebelum tenggat waktu Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), Pemerintah Indonesia, dengan dukungan Australia, fokus kepada pencapaian target di seluruh Nusantara. Pemerintah Australia, melalui program bantuannya AusAID, sangat mendukung Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium dengan menjadi mitra pembangunan terbesar bagi Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmen ini, AusAID menjadi sponsor acara MDGs Awards 2011 dan turut berpartisipasi dalam pameran yang menampilkan berbagai pencapaian MDGs yang diadakan di Balai Kartini Convention Centre pada tanggal 31 Januari dan 1 Februari 2012.
Sebagai bagian dari komitmen ini, AusAID menjadi sponsor acara MDGs Awards 2011 dan turut berpartisipasi dalam pameran yang menampilkan berbagai pencapaian MDGs yang diadakan di Balai Kartini Convention Centre pada tanggal 31 Januari dan 1 Februari 2012.