Wednesday, July 31, 2013

Reporter Beri Komisi Redakturnya

INI cerita dari salah satu redaksi di Ibukota. Ceritanya tentang reporter dan redakturnya lagi.

Reporter satu ini memang rajin dan kreatif sekali. Dia sering ikut lomba menulis yang kontennya biasanya untuk mempromosikan perusahaan penyelenggara. Dan dia sering menang.

Hari itu, si reporter menghubungi redakturnya supaya menaikkan tulisan yang akan dilombakan lagi.

Monday, July 22, 2013

Susu Nan Forum Pemred Periode 2013 - 2015

Forum Pemimpin Redaksi menetapkan pengurus baru periode 2013-2015 melalui sidang pleno luar biasa di Jakarta, Senin (22/7/2013) malam.

Pengurus baru ini terbentuk setelah Ketua Forum Pemred, Wahyu Muryadi, dari Majalah Tempo, mengundurkan diri pada 18 Juni 2013. Ia mundur setelah disuruh oleh anak buahnya.

Rapat pleno luar biasa itu dipimpin Ketua Dewan Pengawas Ilham Bintang.

Surat Sakti Korlap Wartawan 86 Jelang Lebaran

SUDAH bukan rahasia negara lagi bila menjelang lebaran, para korlap wartawan 86 sibuk mencari uang tambahan alias amplop alias jale alias 86 dsb.

Banyak cara yang mereka gunakan untuk itu. Di antaranya ialah seperti yang dilakukan oleh sekumpulan wartawan di salah satu tempat yang statusnya masih dirahasiakan untuk umum ini.

Jadi begini. Korlap perkumpulan wartawan di tempat rahasia ini menulis surat pernyataan kepada kepala instansi atau lembaga.

Thursday, July 18, 2013

Wartawan Senior dan Humas Pekok

ADA seorang wartawan senior, julukannya Bang Korlap, yang bekerja di dua media. Satu media besar yang kantor pusatnya di Jakarta dan satu lagi media kecil di daerah.

Mengapa ia sudah bekerja di media besar dan berstatus karyawan tetap, tapi masih dobel dengan media kecil? Lidik punya lidik, ternyata itu modus.

Jadi begini operasinya. Ketika Bang Korlap mendapat kiriman rilis dari humas partai ataupun humas perusahaan, ia akan mengirimkan ke media lokal yang fleksibel atau mudah memuat materi rilis.

Hakim: Wartawan Kompas Terbukti Salahgunakan Wewenang Saat Liput Saham Krakatau

Gugatan wartawan Kompas Reinhar terhadap PT Kompas Media Nusantara yang telah berjalan sekitar 3 bulan akhirnya berakhir.

Dalam sidang yang berlangsung kira-kira 30 menit, Majelis hakim Pengadilan Hubungan Industrial DKI Jakarta Perkara No. 40/PHI.G/2013/PN.JKT.PST (Senin 15/7/2013) yang dipimpin oleh Ahmad Sholihin, telah mengalahkan Reinhard secara telak, karena pada tuntutannya Reinhard  meminta agar PHK terhadap dirinya batal, atas tuduhan penyalah gunaan wewenang, meminta jatah saham pada saat meliput IPO saham Krakatau Stell sebagaimana alasan PHK terdahap dirinya. 

Wednesday, July 17, 2013

Wartawan Gaptek Mengira Flash Disk Gantungan Kunci

KALAU ini cerita tentang wartawan gaptek di Ibukota Jakarta. Waktu itu, mereka dapat undangan salah satu operator telekomunikasi.

Setelah konferensi pers selesai, panitia meminta wartawan tidak pulang dulu karena ada pembagian goodie bag.

Berjejerlah sebagian wartawan menunggu jatah masing-masing. Setelah semuanya kebagian, ada beberapa wartawan yang terlihat berduka cita.

Redaktur Desk Kuliner Bangkrut

INI cerita tentang wartawan muda yang liputannya di desk kuliner. Karena tanggung jawabnya tentang kuliner, maka ia pun menulis apa saja tentang makanan, terutama makanan yang jarang ditemukan.

Suatu hari, sepulang liputan, redakturnya terlihat agak cemberut. Waktu itu, si wartawan muda tak tahu apa sebabnya.

Selidik punya selidik, ternyata si redaktur cemberut karena merasa kesal. Anak buahnya selalu ke redaksi hanya membawa laporan.

Monday, July 15, 2013

Sedih, Goodie Bag Disikat Tamu Tak Diundang

Ilustrasi: riceandcholos.blogspot
SUATU hari ada konferensi pers acara konser music di Ibukota. Karena acaranya bakal besar, wartawan yang diundang panitia pun banyak. Bahkan, waktu itu yang hadir ada ratusan orang. Entah wartawan resmi maupun wartawan bodrek.

Konferensi pers berlangsung di salah satu ruang hotel. Ruangannya berdampingan dengan ruang yang siang itu digunakan untuk pelatihan bisnis dari salah satu badan usaha.

Singkat cerita, acara konferensi pers konser music berlangsung lancar jaya. Setelah semua pembicara selesai bicara, acara pun disudahi. Tapi sebelum bubar, panitia akan membagikan goodie bag terlebih dulu.

Humas Kok Rebutan Amplop

INI kejadian yang jarang ditemui oleh wartawan satu ini. Kata dia, kalau biasanya yang rebutan amplop itu wartawan, ini kok malah humasnya.
Sumber gambar: commons.wikimedia.org

Kok bisa. Begini ceritanya. Waktu itu, ada perusahaan yang sedang meresmikan  proyek pembangunan. Karena ini proyek mercusuar, pihak perusahaan pun mengundang pejabat penting dari instansi A untuk meresmikan.  Tapi ternyata, si pejabat instansi A tak bisa hadir.

Walau sang pejabat tidak bisa hadir, humas tetap saja datang ke acara. Bahkan, ia juga mengajak rombongan wartawan untuk ikut menghadiri peresmian proyek mercusuar tadi.

Sementara peresmian proyek mercusuar pun diwakilkan ke pejabat penting instansi B. Seperti biasa, kalau orang nomor satu di instansi B diundang menghadiri suatu acara, humas sudah pasti ikut dan membawa rombongan wartawan pakai mobil dinas.

Singkat cerita, proses peresmian proyek pembangunan itu pun berjalan mulus.

Thursday, July 4, 2013

Wawancara Pengamat Wartawan 86

BARU-baru ini terjadi kasus wartawan media mingguan ditangkap polisi karena menyamar menjadi petugas pemerintah untuk minta uang kepada pemborong bangunan.

Kasusnya sih masih perdebatan. Wartawan itu bilang tidak minta uang, tapi diberi uang oleh pemborong sebagai jasa untuk memuluskan perizinan. Tapi, ada yang bilang, wartawannya memang sengaja minta uang karena tahu proyek itu belum punya izin membangun.
Ilustrasi uang | Foto: Kompas/Heru Sri Kumoro

Kira-kira bagaimana pendapat pengamat wartawan amplop, Si Lae, atas kasus wartawan di atas?

"Itu wartawan abal-abal itu. Juga akibat kebablasan kemerdekaan pers," kata Si Lae.

Kok dikaitkan dengan kemerdekaan pers yang kebablasan?

Wednesday, July 3, 2013

Kisah Reporter Bahagia, Redaktur Sengsara

DI redaksinya, wartawan satu ini dikenal sebagai pakarnya doorprize. Namanya Gentholet. Mengapa ia disebut pakar doorprize. Soalnya, si Gentholet ini terkenal paling gemar meliput acara-acara yang berpotensi ada doorprizenya.

Tak hanya pakar doorprize, di redaksinya, si Gentholet  juga dikenal sebagai wartawan yang kerab keluar sebagai pemenang lomba menulis tentang promosi produk baru. Macam-macam produk. Elektronik sampai urusan dapur rumah tangga.

Pada suatu hari, si Gentholet yang masih berstatus reporter itu dapat hadiah laptop teranyar. Laptopnya dikirim langsung oleh panitia ke redaksi.

Iklan dan Kolektor Foto Mesum Media Online

SEBAGIAN pengelola media online nasional bila bicara di forum-forum diskusi tentang jurnalisme, biasanya mengatakan dengan menggebu-gebu bahwa redaksinya sudah menaati kode etik secara ketat. Misalnya, tidak menampilkan gambar bernuansa pornografi.

Tetapi betulkah demikian? Sebagian besar pembaca, bahkan wartawan sendiri, berpendapat: TENTU SAJA BELUM.

Belum selesai satu problem, muncul lagi problem baru. Di tahun 2013, ada perdebatan baru, bahkan di kalangan jurnalis sendiri, tentang penerapan strategi marketing media online yang nyrempet-nyrempet ke arah mesumisme.