Monday, August 22, 2011

THR

SEPERTI di banyak daerah lainnya, menjelang tibanya Lebaran, ada perusahaan, partai, tokoh politik, pejabat, membikin acara buka bersama sekaligus silaturahmi dengan anggota masyarakat pilihan mereka. Nah, begitu juga di salah satu daerah ini.

Ingin tahu cerita lengkapnya, eits, jangan berhenti membaca sampai di sini, baca terus di bagian bawah yach.

Di salah satu daerah kaya sumber daya alam, ada perusahaan swasta yang mengajak beberapa wartawan dan anak yatim untuk berbuka bersama. Jelang azan Magrib atau sebelum menyantap makanan, layaknya acara-acara di tempat lain, ada juga santapan rohani.

Singkatcerita, usai berbuka bersama dan solat, koordinator wartawan diminta untuk naik mimbar. Dia didaulat untuk mewakili teman-teman jurnalis lainnya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata sambutan.

Koordinator wartawan itupun menyampaikan beberapa hal yang dianggap penting. Misalnya soal perkembangan media masa di daerah setempat, termasuk juga menceritakan perkembangan jumlah wartawan.

Setelah menceritakan itu semua, koordinator wartawan ini pun mengakui bahwa sebenarnya wartawan tidak mengharapkan adanya acara berbuka bersama itu.

"Wartawan sebenarnya tidak butuh diundang untuk berbuka bersama. Lebih dari itu yang dibutuhkan wartawan adalah THR-nya," katanya sambil mesam-mesem. Entah itu bercanda atau bukan.

Mungkin dia mengira usai acara, para wartawan akan dapat bingkisan lebaran dari panitia acara buka bersama. Tapi ternyata mereka hanya dapat makan berbuka bersama-sama. "Wah meleset cuma dapat makan saja, di rumah sendiri juga kita bisa makan," celetuk salah seorang wartawan lainnya.

   ((DILARANG COPAS ISI BLOG TANPA IZIN LANGSUNG!!))



***
Ditulis untuk #GoVlog Ramadan




2 comments:

arie said...

maaf, mas. wartawan yg bener kan nggak boleh terima amplop atau THR dari narasumber. Klo THR dari kantor sendiri sih, gapapa.

Siswanto said...

iya rie, betul. hehhe. tp maksutnya thr di sini, thr dari panitianye. tq rie