Friday, January 31, 2020

Jangan Dimakan Sendiri atau Kau Kugeser, Cuk

BELUM lama ini terjadi pergeseran pos penugasan jurnalis di sebuah redaksi. Bang Korlap menggeser si A yang selama ini ngepos di instansi XXX dan menyuruhnya ke mana-mana.

Pergeseran ini agak bikin heboh di redaksi itu. Pasalnya selama ini belum pernah terjadi. Bahkan, jurnalis yang selama ini cuek bebek dengan masalah penugasan pun jadi bertanya-tanya ada apa di balik keputusan Bang Korlap pengen banget menggeser si A.

Usut punya usut, rupanya ada kaitannya dengan perjalean.

"Masa sih," kata jurnalis yang selama ini cuek bebek. Apa hubungannya, kata dia lagi.

Selama ini si A sering dapat amplop dari beberapa pihak yang ada urusannya dengan lembaga itu. Si A diem-diem bae.

Bang Korlap yang selama ini mungkin nggak pernah liputan isu di institusi XXX baru tahu belakangan kalau ternyata ada amplop-amplop beterbangan di sana dan ditadahi sama si A. 

Dia sakit hati karena tidak pernah dibagi sama si A. Dia merasa dikerjai karena selama ini sering menaikkan beritanya. 

Sudah berkali-kali Bang Korlap menyinggung-nyinggung alias memberi kode supaya dibagi barang sedikit, tapi si A tetep kagak nyadar-nyadar.

Memuncaklah rasa geregetan itu dan berakhir pada pergeseran pemain. Bang Korlap menaruh anak buahnya yang baru ke instansi XXX, tetapi terlebih dahulu si anak buah diwanti-wanti agar selalu berbagi. "Jangan dimakan sendiri, bangke." []

PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.

No comments: