Tuesday, August 10, 2010

Udah Dapat Berita, Dapat Amplop Juga

TIBA-TIBA, satu kelompok wartawan yang tengah bersantai di warung kopi, langsung terkejut. Karena salah satu wartawan di antaranya mendapat kiriman informasi via telepon mengenai adanya perampokan di kantor konsultan proyek.

Ini berita besar akhir pekan itu, maklmu selama beberapa pekan terakhir tidak ada berita mantap. Para wartawan bergegas mengambil sepeda motor lalu melesat ke tempat kejadian perkara.

Sampai di tempat kejadian perkara, mereka diterima oleh pegawai kantor. Mereka bercerita bahwa pelaku perampokan bercadar dan membawa senjata api. Setelah memperdaya korban, komplotan penjahat menggarong uang ratusan juta rupiah di brankas. Setelah itu kabur.

Setelah semua data yang dibutuhkan berhasil dihimpun, para wartawan hendak pamit kepada pengelola kantor konsultan. Tapi, belum juga berucap pamit, pengelola kantor memanggil salah satu wartawan yang usianya kelihatan lebih tua.

Ternyata, ia dipanggil untuk diminta mengarahkan teman-teman wartawan lainnya agar tulisan beritanya nanti tidak dimiring-miringkan alias diplintir-plintir sehingga.

Setelah itu, pengelola kantor yang jadi korban perampokan memberi uang kepada wartawan yang dipanggil tadi. Selain berpesan agar beritanya tidak diplintir, pengelola kantor minta agar uang ini dibagi-bagikan kepada wartawan lain.

Setelah keluar dari kantor konsultan, amanat uang dari pengelola kantor itu disampaikan oleh wartawan yang dipanggil tadi kepada sekitar delapan wartawan temannya.

Wartawan-wartawan yang liputan kasus perampokan itu kaget sekali. Sudah dapat berita besar, eh, ada rejeki nomplok lagi. Karena kegirangan, ada yang sampai teriak, asyik, asyik.

Di antara acara bagi-bagi uang, ada seorang wartawan yang terlambat datang. Begitu ia nimbrung dan mengetahui ada uang dari narasumber, ia menggerutu. Soalnya, ia tidak kebagian.

“Sialan. Seumur hidup gue baru tahu ada liputan perampokan dapat jalean (amplop) dari korban,” katanya.

“Kalau tahu ‘jelas’ (dapat amplop) begini, gue bakal datang paling awal, kalo bisa sebelum rampoknya dateng gue udah di TKP.”

No comments: