Tuesday, October 11, 2011

Cerita Seru dari Pusat Budaya Amerika Serikat

HAYO, siapa di antara teman-teman yang belum pernah mengunjungi Pusat Kebudayaan Amerika Serikat yang terletak di Mal Pasific Place, Jakarta Selatan. Itu-tuh lokasinya di samping Polda Metro Jaya. Eits, bukan mau pamer nih, bukan pula mau gaya-gayaan, tapi ingin bagi-bagi sedikit cerita. Siapa tahu ada yang belum pernah datang. Hehehe…

Kebetulan waktu itu saya diajak pacar datang ke sana untuk mengikuti acara peluncuran buku ‘Atas Nama Jiwa.’ Karya tulis dari Nova Riyanti. Seorang dokter yang juga anggota DPR RI di Komisi IX bidang kesehatan. Cerita tentang buku itu akan saya share di tulisan berikutnya, ya. Tapi, intinya buku ini bercerita tentang kesehatan masyarakat dari perspektif mental health. Event ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Kesehatan Jiwa Dunia.

Wednesday, October 5, 2011

Hilang Satu, Tumbuh Amplop 1001

HILANG satu tumbuh seribu satu. Kira-kira seperti itulah bilamana pengalaman yang dialami oleh rekan-rekan wartawan dari salah satu kabupaten miskin di Tanah Air ini diparibahasakan. Cerita punya cerita, begini jalan ceritanya. : D

Waktu itu, pejabat yang selama ini telah menjadi semacam tumpuan nafkah di luar upah rekan-rekan wartawan ini, terlilit kasus hukum. Akibatnya tentu banyak sekali. Ya pemerintahannya terganggu, ya kebijakan publiknya terganggu, terutama ya aliran uang amplop ke sejumlah rekan pers tadi terhenti. Acara Jumat Ceria yang selama ini jadi acara favorit bagi beberapa teman wartawan otomatis dihapuskan.

Tuesday, October 4, 2011

Tak Menulis Berita, Maka Ada Amplop

ADA-ADA saja memang cerita dari si abang wartawan yang telah menyandang gelar Bang Korlap di salah satu kota metropolitan ini. Bang Korlap orangnya asyik. Pembawaannya blak-blakan. Ceria terus.

Tapi, entah mengapa, hari itu, muka Bang Korlap nampak kusut. Sepertinya ia sedang pusing tujuh keliling.

Usut punya usut, sebab musababnya ialah karena hampir semua temannya  meliput acara demonstrasi yang  digelar oleh organisasi A. Organisasi A ini tengah berseteru dengan organisasi B yang dipimpin oleh seorang tokoh yang selama ini selalu royal memberi amplop ke Bang Korlap.

Monday, October 3, 2011

Bukan Amplop yang Menghampiri, Tapi Preman

INILAH satu kisah kelam yang dialami seorang sahabat wartawan koran yang menetap di salah satu daerah kaya minyak.  Sebut saja namanya Johni. Soalnya pria berambut agak kecokelatan ini memang suka sekali menonton film Janji Joni.

Malam itu, di kepala Johni tercetus suatu ide untuk mendapatkan uang, walau sesungguhnya gagasan macam ini bukan hal baru lagi baginya.  Apa idenya? Ia mengirimi SMS kepada salah seorang pejabat untuk konfirmasi. Johni mengarang isu tentang aliran rekening gelap yang masuk kepada pejabat itu.