Sunday, October 27, 2019

Demi Fee, Bang Korlap Rela Jadi Sales

KISAH korlap satu ini tiada habisnya. Kantornya sekarang punya kebijakan bagi-bagi fee kalau ada wartawannya yang bisa datangkan iklan.

Sebenarnya kebijakan semacam itu bukan hal baru di dunia pers negeri ini. Bahkan, ada media besar yang lain juga melakukannya sejak lama.

Tapi cerita ini tidak masuk pada pembahasan etikanya. Cuma mau cerita kelucuan si korlap yang memang dasarnya suka 86.

Tuesday, October 15, 2019

Marketing Geregetan, Jadilah Dia Jurnalisnya

POSISI jurnalis di sejumlah media sekarang bisa dikatakan di bawah kendali marketing.

Jurnalis disuruh-suruh mendampingi marketing buat melancarkan usaha cari uang untuk perusahaan.

Seperti yang terjadi di salah satu redaksi.

"Komandan, siapa yang lagi liputan di instansi Q?" kata seorang marketing kepada pimpinan media.

Tuesday, June 11, 2019

Redaktur Cari Jale sampai Kunci Akun Medsos

ADA lagi pengalaman jurnalis muda dengan redakturnya di kantor. Pada suatu hari, redakturnya tidak terlihat di kantor. Mungkin dua atau tiga hari dia menghilang. Bahkan, atasan di kantor pun tak ada yang tahu.

Selama beberapa hari itu, semua akun media sosial redaktur dikunci. Beberapa temannya di kantor sampai heran, kok sampai menghilang semedia-media sosialnya.

Belakangan terungkap, redaktur itu pergi bersama sejumlah wartawan ke daerah lain, ikut acara elite politik.

Cerita Korlap Banjir Transferan

HAMPIR setiap hari, si jurnalis muda yang duduk di bangku sebelah Bang Korlap keheranan setiap kali melihat layar komputer.

Dia melihat web whatsapp di komputer Bang Korlap selalu terlihat screencapture transferan duit. Isi transfernya rata-rata Rp250 ribu.

Dalam hati jurnalis muda, apa sih sebenarnya bisnis Bang Korlap yang jadi redakturnya. Kok setiap hari ada transferan. Hebat benar.