Thursday, December 29, 2011

Jaminan Kerja, Angin Surga Bagi ODHIV

BEBERAPA hari lalu, saya berbincang-bincang dengan teman akrab di Yogyakarta via yahoo messenger.  Kami diskusi tentang penerimaan dunia kerja terhadap ODHIV (Orang Dengan HIV). Pembicaraan ini sebetulnya bermula dari adanya berita di situs VIVAnews.com yang cukup menarik: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin lapangan pekerjaan bagi teman-teman yang positif HIV/AIDS.

Ilustrasi/google
Saya menganggap berita itu menarik karena informasinya muncul di saat sebagian dunia kerja masih menerapkan diskriminasi kepada mereka. Alasan yang dikemukakan macam-macam, ada yang takut tertular, misalnya.

Wednesday, December 28, 2011

Mitos Keliru Tentang HIV/AIDS

BEBERAPA hari lalu, saya ngobrol dengan seorang teman melalui yahoo messenger. Ia seorang wartawati koran nasional. Karena ia tahu saya suka menulis seputar HIV/AIDS di blog ini, ia bertanya kepada saya beberapa hal tentang HIV, yang menurut saya sangat menarik.
Ilustrasi/google

"Apakah kalau kita kena keringat orang yang positif HIV akan tertular,” katanya. Ia bertanya lagi, “Terus kalau ciuman dengan ODHIV (Orang Dengan HIV), kita akan ketularan enggak sih, ya.”

Tidak hanya itu, ia juga bertanya kepada saya, apakah saya tidak takut berteman, bahkan sering berdekatan dengan ODHIV.

Monday, December 26, 2011

Blogging to Raise Awareness of AIDS

INTERNATIONAL AIDS Day was Dec. 1, but for the country’s HIV/AIDS bloggers, the effort to end discrimination of people living with the disease doesn’t stop there.

AusAid, the Australian government’s overseas aid program, along with the National AIDS Prevention Commission (KPAN) and online news portal VIVAnews recently held a blogging competition to combat the stigma of HIV and AIDS.

Bahaya HIV, 10 Juta Pria 'Jajan' Ogah Pakai Kondom

Ilustrasi (cosmosmagazine)
AKHIR pekan lalu, saya berjumpa seorang kawan lama. Kami berbincang tentang apapun, maklum sudah bertahun-tahun tak bersua. Nah, dari obrolannya, cuma satu yang tak berubah dari hidupnya. Yaitu kegemaran  mengembara dari satu tempat prostitusi ke tempat prostitusi lainnya.

Itu tidak mengherankan bagi saya. Tapi yang menakutkan saya dari hobinya itu ialah ia tidak pernah bersedia memakai kondom saat melakukan hubungan seks dengan pasangan-pasangannya. Alasannya, alat pengaman hanyalah penghalang keasyikan yang akan didapatnya.

Saturday, December 24, 2011

Stop HIV, Dibutuhkan Tangan Media

DI TANAH AIR, saat ini tengah berlangsung perkembangan luar biasa di sektor industri media. Tapi, di saat bersamaan, kalangan ini juga ditantang untuk berkontribusi bagi penanggulangan sebaran HIV/AIDS di masyarakat karena Negara ini masih tercatat sebagai salah satu Negara di Asia yang pertumbuhan epidemi HIV/AIDS-nya tertinggi.

Teman-teman media mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu menyebarkan pesan-pesan berisi edukasi tentang HIV/AIDS di berbagai kalangan agar tidak terjadi penularan penyakit secara terus menerus. Soalnya, media memiliki kekuatan strategis dan luar biasa sekali untuk menjangkau mereka -jutaan orang di seluruh daerah- dibandingkan saluran-saluran komunikasi lainnya.

Friday, December 23, 2011

Hari Ibu: Tetap Kuat Walau Positif HIV

SETIAP tahun, Hari Ibu diperingati oleh masyarakat di berbagai tempat hampir di seluruh dunia. Indonesia, salah satunya yang paling ramai. Rupa-rupa cara digunakan untuk mengekspresikannya. Setiap orang pun mempunyai ragam perspektif tentang momentum yang jatuh pada 22 Desember ini. Walaupun beda-beda, semangatnya tetaplah sama.

Demikian juga dengan Putu Utami Dewi, Ketua Yayasan Spirit Paramacitta Bali, organisasi yang dulu bernama Bali Plus, lembaga yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan, terutama pendampingan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHIV/ODHA).  Bagi Putu, perayaan Hari Ibu tahun ini merupakan momentum penting untuk sekali lagi menyadarkan kita tentang betapa kita harus menghargai ibu.

Resep Ngeblog Anti HIV Bapak Blogger Indonesia

JUDUL di atas mungkin terasa aneh. :) Tapi, ayo kita buka forum lagi. Sebelumnya kita telah diskusi mengenai wacana gerakan blogger Indonesia untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan yang tepat mengenai HIV/AIDS, penanggulangannya, sekaligus untuk menghilangkan diskriminasi dan stigma terhadap teman-teman ODHIV.

Kali ini, kita diskusi tentang bagaimana menjadikan blog kita dipercaya, bahkan jadi rujukan bagi masyarakat yang selama ini memanfaatkan internet sebagai sumber informasi. Bila blog kita telah mendapatkan kepercayaan, bukankah berarti pesan kita tersampaikan.  Tapi memang, untuk mencapai level itu tantangannya menarik juga.

Thursday, December 22, 2011

Australia & Indonesia Kerjasama Berantas Penyakit Hewan

AUSTRALIA dan Indonesia menggalang kerja sama untuk membantu mengendalikan penyakit hewan menular di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dalam suatu kemitraan baru untuk memperkukuh sistem kesehatan hewan.

Kemitraan Australia-Indonesia untuk Penyakit Menular yang Sedang Muncul senilai A$22 juta ini didanai oleh AusAID dan akan dilaksanakan oleh Departemen Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DAFF) Australia dalam kerja sama dengan pihak berwenang kesehatan hewan RI dan Kementerian Pertanian RI.

Bila 3,2 Juta Blogger Turun Tangan Cegah HIV

WALAU usaha penanggulangan makin gencar dilakukan, tapi Negeri tercinta kita ini, Indonesia, masih tercatat sebagai salah satu negara di Asia dengan pertumbuhan epidemi HIV dan AIDS yang relatif tinggi. Nah, sebagai anggota komunitas social media, khususnya blog, rasanya kok tidak enak kalau kita tidak ikut ambil bagian dalam usaha bersama memecahkan permasalahan ini.

Mungkin, salah satu caranya ialah perlu disediakan space lebih banyak lagi di blog kita untuk mempublikasikan berbagai karya bertemakan peningkatan  kesadaran masyarakat terhadap penyebaran penyakit menular ini. Selain itu, juga mengangkat tema penghapusan diskriminasi dan stigma terhadap teman-teman yang hidup dengan HIV (ODHIV/ODHA).

Djenar: Teman-teman ODHIV Itu Penulis Hebat

SIAPA bilang teman-teman yang positif HIV/AIDS atau yang sering kita sebut sebagai ODHA/ODHIV tidak bisa ngapa-ngapain. Tidak bisa berkarya. Tidak berguna bagi masyarakat. Itu salah besar! Karena sebetulnya, teman-teman ini menyimpan sejuta potensi di dalam dirinya.

“Yang saya lihat, mereka adalah orang-orang yang sama saja dengan kita yang tidak punya HIV,” kata penulis Djenar Maesa Ayu saat menjadi pembicara di acara Blogging Workshop & Awarding Event GoVlog on AIDS yang diselenggarakan Australian AID dan VIVAnews.com di fX Lifestyle X’nter, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Desember 2011.

Wednesday, December 21, 2011

Oz awards Indonesian bloggers for AIDS awareness

LOCAL bloggers were recognized in a competition organized by the Australian Government Aid Program (AusAID) to commemorate World AIDS Day in the spirit of raising awareness of HIV/AIDS prevention and treatment in Indonesia.

World AIDS Day is observed on Dec. 1 every year.

Themed “Youth and HIV”, the competition attracted more than 200 bloggers who wrote about their own experiences and opinions on HIV/AIDS, exposing Indonesia’s thriving online community to youth-generated information about HIV/AIDS.

Siapa Tiga Penulis Blog Pilihan AusAID?

TIGA penulis kategori terbaik dari sepuluh blogger nominator kompetisi blog yang diselenggarakan oleh lembaga program bantuan Pemerintah Australia (AusAID), Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, dan VIVAnews.com telah diumumkan.

Ketiga penulis tersebut adalah Lingga Tri Utama yang menulis artikel "Melawan Mitos HIV dan AIDS," dan Zulvina Naridha Anom dengan artikel berjudul "Mereka Berjuang Mencegah HIV dan AIDS, Kita Pun Juga." Dan Siswanto (@friedsis) penulis di blog www.singkatcerita.blogspot.com  yang menulis "Yang Tak Kenal Menyerah Perangi HIV."

Friday, December 16, 2011

Diskriminasi ODHIV, Sudah Tak Jaman

TULISAN ini terinspirasi dari berita VOAnews.com berjudul ‘Penderita Baru HIV/AIDS di Jakarta Berjumlah 1.184 Orang’ yang terbit Senin, 28 November 2011. Di tubuh berita ini mengangkat kegetiran Tika Suryaatmaja, aktivis Yayasan Pelita Ilmu, mengenai tindakan diskriminatif perusahaan terhadap pekerja yang tertular HIV AIDS.

Terima kasih kepada wartawan yang menulis berita ini, Fathiyah Wardah. Ini mengingatkan saya pada cerita sahabat  saya di Bali, yang bergiat dalam edukasi dan penanggulangan penyebaran HIV, awal Desember 2011 lalu.

Ingin Tahu Sejarah Candu di Indonesia?

SEWAKTU berkunjung ke Bali bersama teman-teman finalis blogger AusAID awal Desember 2011, saya berkesempatan mengikuti  penyegaran tentang HIV yang dibawakan oleh Danny Yatim. Danny ialah Media & Communications Adviser, HIV Cooperation Program for Indonesia (HCPI).

Bertempat di Kantor Komisi Penanggulangan AIDS, Denpasar, dosen Universitas Atmajaya ini menyampaikan berbagai hal penting seputar HIV, termasuk kesalahan-kesalahan istilah yang kerap muncul di media massa. 

Kisah Dua Ibu Positif HIV

8 Desember 2011. Udara cerah siang itu. Kami mengunjungi Yayasan Kerti Praja (YKP), Denpasar, Bali. YKP adalah lembaga non-pemerintah. Salah satu aktivitasnya mengedukasi dan menanggulangi sebaran HIV. Saat berbincang-bincang dengan teman-teman aktivis YKP, kami dipertemukan dengan Mbak W dan Ibu P.  Beliau ini dua orang yang telah positif HIV yang menjadi dampingan yayasan ini. 

Mbak W mengenakan kaos putih dengan tas kecil yang diselempangkan ke dada. Ia tampak sehat dan bersemangat.  Setelah duduk di antara kami dan berkenalan, Mbak W tak sungkan untuk bercerita mengenai dirinya dan keluarganya.

Tuesday, December 13, 2011

Melek Sosial Media

INDONESIA merupakan asal pemakai jejaring sosial facebook terbesar kedua sejagad, 35,5 juta orang. Sedang pengguna twitter Tanah Air juga di urutan keempat sedunia. Pengguna blog dan Youtube pun tak kalah banyak. Sebaran penggunanya terkonsentrasi di kota-kota besar, khususnya di Ibukota Jakarta. Tentu, fakta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini tak boleh dianggap sebelah mata.

Seandainya saya menjadi anggota DPD RI perwakilan Jakarta, gegap gempita media sosial ini akan saya pandang dari sisi positif, yakni sebagai saluran penghubung dengan semua elemen di masyarakat yang mustahil dapat saya jumpai saban hari.

Monday, December 12, 2011

Peduli Orang Dengan HIV

ADA seorang dokter tiba-tiba tak mau menangani kaki pasien yang sakit. Alasannya karena si pasien positif HIV dan ia takut sekali ketularan. Ada lagi kasus, seorang pegawai dipecat tanpa hormat oleh atasannya karena mengakui terinfeksi HIV.

Adilkah itu? Menolak pasien mendapat hak layanan kesehatan dan menyingkirkan pegawai yang positif HIV  karena takut tertular.  Apalagi yang melakukannya orang berpendidikan tinggi yang idealnya tidak seperti itu. Namun perlu dimaklumi, mungkin mereka belum memahami proses penularan HIV. Penyakit itu menular melalui hubungan seks, pertukaran jarum suntik yang telah tercemar HIV, transfusi darah, dan dari ibu hamil yang mengidap HIV ke bayinya.

Yakin Tahu HIV/AIDS & IMS?

APAKAH HIV itu? HIV, yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah virus penyebab AIDS. HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah, air mani atau cairan vagina.

Sebelum HIV berubah menjadi AIDS, penderitanya akan tampak sehat dalam waktu kira-kira 5 tahun sampai 10 tahun. Walaupun tampak sehat, mereka dapat menularkan HIV pada orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman, transfuse dara atau pemakaian jarum suntik secara bergantian.

Sunday, December 11, 2011

Australia Peduli, Kita Juga

MELALUI AusAID, Pemerintah Australia mendukung Pemerintah Indonesia dalam menangani HIV/AIDS selama lebih dari 12 tahun dan akan terus membantu Tanah Air dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium untuk mencegah penyebaran HIV.

Australia telah memberikan komitmen hingga A$100 juta kepada Kemitraan Australia untuk HIV 2008-2015 untuk memerangi penyebaran HIV serta meningkatkan kualitas hidup orang yang terinfeksi HIV.

Saturday, December 10, 2011

Yang Tak Kenal Menyerah Perangi HIV

MALAM, Desember 2011. Dari dalam bus, terlintas Jalan Bung Tomo, Denpasar, Bali, terasa sepi. Remang-remang penerangannya. Apalagi, tak banyak  kendaraan lewat. Mengira, daerah itu tak berpenghuni. Ternyata,  begitu turun dari bus, baru terasa  denyut kehidupan malam daerah itu.

Satu dua waria berpakaian mini bermunculan. Elok jalannya, wangi aromanya. Di antaranya ada yang  menyapa pengguna kendaraan yang lewat. Ada yang hanya duduk atau berdiri di tepi jalan menunggu tamu datang.

Wednesday, December 7, 2011

Menggali Perut Gunung Es HIV/AIDS Bali

DI HARI kedua acara di Bali, para nominator Worlds AIDS Day Blog Competition, panitia VIVAnews, dan AusAID berkunjung ke Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali. Kantor ini terletak di Jalan Melati Nomor 21, lantai 2, Denpasar.

Kami disambut hangat oleh teman-teman KPA. Di sana sudah ada sejumlah tokoh, di antaranya Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan lingkungan, Dinas Kesehatan Provinsi Bali: I Ketut Subrata, Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI): Ketut Sukanata, dan Sekretaris KPA: Made Suprapta, didampingi Media Relations Officer KPA: Yuni Ambara.

Bali Plus, Semangat & Tantangan Pelayanan ODHIV

TEMPAT itu terletak di Jalan Tukad Buaji Gang Lotus 30, Denpasar Selatan, Bali. Ketika rombongan yang terdiri dari 10 nominator blog World’s Day Blog Competition, panitia dari VIVAnews dan Ausaid tiba, sekitar delapan orang menyambut dengan hangat, Selasa, 6 Desember 2011, sore itu. Di antara orang yang menyambut kami ialah Putu Utami Dewi yang kemudian mempersilahkan kami semua masuk ke dalam ruangan.

Nampaknya teman-teman yayasan sudah menyiapkan penyambutan ini. Kursi-kursi di dalam ruangan sudah ditata rapi. Masing-masing kursi diletakkan brosur warna pink yang berisi tentang  Spirit Paramacitta Foundation Profile. Tujuannya supaya kami bisa membaca dan mempelajarinya. Seruangan dengan kami juga ada teman-teman aktivis dari berbagai kalangan yang memiliki risiko tinggi tertular HIV.

Tuesday, December 6, 2011

Nominator Blog VIVAnews & Ausaid Berangkat ke Bali

PERJALANAN para nominator yang mengikuti World AIDS Day Blog Competition ke Bali dimulai. Acara ini berlangsung mulai hari ini, tanggal 6 sampai 8 Desember 2011 mendatang. Selama tiga hari itu di Bali, kami akan mengikuti agenda yang padat, yakni mengikuti acara dan mengunjungi tempat-tempat  yang bergerak dalam kampanye pencegahan HIV/AIDS.

Rombongan terbagi menjadi tiga. Saya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta bersama  tujuh orang, termasuk dua panitia dari VIVAVLog: Galuh Parantri Prasamuarsi dan Eko Nugroho.

Monday, December 5, 2011

Ini Dia 10 Nominator Go Vlog AusAid

TEMAN-TEMAN pada peringatan hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2011 kemarin, VIVAnews.com bekerjasama dengan lembaga lembaga pembangunan Pemerintah Australia, Australian Aid, ikut menyemarakannya. Kedua lembaga ini menggelar lomba menulis di blog, GoVlog. Temanya  "Remaja dan HIV/AIDS."

Tujuannya tak lain untuk saling memotivasi sekaligus menanamkan kesadaran bagi masyarakat, khususnya remaja, bahwa tidak boleh lagi ada diskriminasi terhadap teman-teman ODHA, tidak boleh lagi ada penularan HIV karena informasi mengenai pencegahan HIV sudah banyak sekali di media.

Sunday, December 4, 2011

Faisal Basri Pentaskan Karya Shakespeare

SEMALAM, Sabtu, 3 Desember 2011, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, digetarkan oleh pementasan teater teman-teman dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI). Tema yang di angkat ke atas panggung  yaitu 'A Midsummer Night's Dream' atau ‘Impian di Tengah Musim.’  Karya ini merupakan saduran dari penulis legendaris, William Shakespeare.

Pertunjukan tersebut terasa semakin greng karena Faisal Basri terlibat langsung di dalamnya. Faisal yang merupakan calon Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 berpasangan dengan Biem Benjamin, memerankan tokoh Theseus Tua yang bijaksana dalam tutur kata dan tingkahnya.

Friday, December 2, 2011

Stay Possitive, Mari Berdaya Bersama

WALAUPUN anda secara medis positif (+)  terinfeksi virus AIDS, maka terimalah keadaan positif (+) tersebut.  Kepada anda yang  secara medis negatif (-), maka berfikirlah positif terhadap mereka yang secara medis positif (+) AIDS.  Dengan berpikir positif, maka kita tidak pernah kehilangan harapan. Dengan harapan itulah, kita dapat berdaya bersama dalam kehidupan ini.

Demikian penjelasan tema acara peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2011 yang dilaksanakan oleh berbagai kelompok komunitas di sekitar Tugu Proklamasi Jakarta Pusat.  Kelompok-kelompok komunitas ini tersebar di wilayah kelurahan Menteng, Pegangsaan, Pasar Manggis dan Manggarai.

Wednesday, November 23, 2011

Nyanyi Bareng Sambel Goank, Nyok...

Bosan banjir, berdaya bareng-bareng
Kesel ame macet, berdaya bareng-bareng
Air kudu bersih, berdaya bareng-bareng
Udara seger, berdaya bareng-bareng

Itu adalah lirik lagu berjudul ‘Berdaya Bareng-bareng’ yang mampu membikin suasana syukuran Rumah Faisal-Biem di  Jalan Tebet Barat 1/26, Jakarta Selatan, pada Senin, 21 November 2011 malam lalu, gembira ria.  Pasti ingin tahu siapa yang menciptakannya, kan? Yang menciptakannya tak lain adalah temen-temen dari kelompok musik Sambel Goank dengan dukungan ide Biem Benjamin, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Friday, November 18, 2011

Kisah Gay Pendamping Orang Dengan HIV/AIDS

DI tulisan sebelumnya, saya telah menceritakan pengalaman Yosef. Ia orang yang positif HIV. Ia sempat frustasi, sendiri, ingin mati karena merasa hidup ini tidak ada guna lagi. Pergulatan batin itu berlangsung cukup lama sampai kemudian ia bangkit. Didukung oleh teman-teman pendamping ODHA  ia semakin kuat. Bahkan, setelah berhasil melewati masa masa krisis itu, pria ini menjadi pendamping bagi ODHA lainnya. (cerita itu klik di sini)

Nah, dalam seri tulisan kali ini, saya akan mengangkat cerita dari perspektif seorang remaja yang menjadi pendamping ODHA di kalangan gay.  Namanya Way Mazsyant. Mazsyant menceritakan awal mula keterlibatannya di kegiatan ini. Ia punya banyak pengalaman. Tapi ada satu yang paling tragis. Seorang teman terdekatnya positif HIV/AIDS dan meninggal pada 2009 karena dari awal terlambat mendeteksinya. Tak hanya sedih tapi juga menyesal karena merasa gagal mendampingi. Bagaimana ceritanya?

Thursday, November 17, 2011

Kisah Yosef Bangkit dari Frustasi Positif HIV

DI bagian pendahuluan ini, mari kita perhatikan data tentang HIV/AIDS ini. Jumlah kasus AIDS di Indonesia berdasarkan pelaporan surveilans AIDS Kementerian Kesehatan RI tahun 1987 hingga Juni 2011 secara kumulatif tercatat mencapai 26.483 kasus.  19.139 kasus (72.3 persen) di antaranya terjadi pada laki-laki. Sedang 7.255 kasus (27.4 persen) lagi pada perempuan. Sementara 89 kasus lagi (0.3 persen) dialami orang yang belum diketahui jenis kelaminnya.

Adapun cara penularan AIDS, paling banyak terjadi karena faktor heteroseksual (54.8 persen), kemudian karena penggunaan narkoba suntik (36.2 persen), tak diketahui (3.0 persen), LSL (2.9 persen), perintal (2.8 persen), dan transfusi darah (0.2 persen).

Monday, November 14, 2011

Air Minum untuk Rusa Monas

BERAWAL dari obrolan di twitter tentang nasib rusa di Taman Monumen Nasional (Monas), yang diberitakan media massa mengalami kekurangan makan dan  minum.  Teman-teman yang selama ini sama-sama memiliki perhatian kepada satwa pun terpikir untuk ikut andil dalam membantu memecahkan masalah itu.

Termasuk beberapa teman yang aktif di media sosial. Seperti Mbak Anny Djati, Bang Iwan Piliang, Mbak Lidia, dan Bang Dani. Secara spontan, mereka sepakat kopi darat. Tujuannya untuk berdaya bareng-bareng mengkonkritkan gagasan menyalurkan air minum bagi rusa di Taman Monas.

Tuesday, October 11, 2011

Cerita Seru dari Pusat Budaya Amerika Serikat

HAYO, siapa di antara teman-teman yang belum pernah mengunjungi Pusat Kebudayaan Amerika Serikat yang terletak di Mal Pasific Place, Jakarta Selatan. Itu-tuh lokasinya di samping Polda Metro Jaya. Eits, bukan mau pamer nih, bukan pula mau gaya-gayaan, tapi ingin bagi-bagi sedikit cerita. Siapa tahu ada yang belum pernah datang. Hehehe…

Kebetulan waktu itu saya diajak pacar datang ke sana untuk mengikuti acara peluncuran buku ‘Atas Nama Jiwa.’ Karya tulis dari Nova Riyanti. Seorang dokter yang juga anggota DPR RI di Komisi IX bidang kesehatan. Cerita tentang buku itu akan saya share di tulisan berikutnya, ya. Tapi, intinya buku ini bercerita tentang kesehatan masyarakat dari perspektif mental health. Event ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Kesehatan Jiwa Dunia.

Wednesday, October 5, 2011

Hilang Satu, Tumbuh Amplop 1001

HILANG satu tumbuh seribu satu. Kira-kira seperti itulah bilamana pengalaman yang dialami oleh rekan-rekan wartawan dari salah satu kabupaten miskin di Tanah Air ini diparibahasakan. Cerita punya cerita, begini jalan ceritanya. : D

Waktu itu, pejabat yang selama ini telah menjadi semacam tumpuan nafkah di luar upah rekan-rekan wartawan ini, terlilit kasus hukum. Akibatnya tentu banyak sekali. Ya pemerintahannya terganggu, ya kebijakan publiknya terganggu, terutama ya aliran uang amplop ke sejumlah rekan pers tadi terhenti. Acara Jumat Ceria yang selama ini jadi acara favorit bagi beberapa teman wartawan otomatis dihapuskan.

Tuesday, October 4, 2011

Tak Menulis Berita, Maka Ada Amplop

ADA-ADA saja memang cerita dari si abang wartawan yang telah menyandang gelar Bang Korlap di salah satu kota metropolitan ini. Bang Korlap orangnya asyik. Pembawaannya blak-blakan. Ceria terus.

Tapi, entah mengapa, hari itu, muka Bang Korlap nampak kusut. Sepertinya ia sedang pusing tujuh keliling.

Usut punya usut, sebab musababnya ialah karena hampir semua temannya  meliput acara demonstrasi yang  digelar oleh organisasi A. Organisasi A ini tengah berseteru dengan organisasi B yang dipimpin oleh seorang tokoh yang selama ini selalu royal memberi amplop ke Bang Korlap.

Monday, October 3, 2011

Bukan Amplop yang Menghampiri, Tapi Preman

INILAH satu kisah kelam yang dialami seorang sahabat wartawan koran yang menetap di salah satu daerah kaya minyak.  Sebut saja namanya Johni. Soalnya pria berambut agak kecokelatan ini memang suka sekali menonton film Janji Joni.

Malam itu, di kepala Johni tercetus suatu ide untuk mendapatkan uang, walau sesungguhnya gagasan macam ini bukan hal baru lagi baginya.  Apa idenya? Ia mengirimi SMS kepada salah seorang pejabat untuk konfirmasi. Johni mengarang isu tentang aliran rekening gelap yang masuk kepada pejabat itu.

Friday, September 30, 2011

Maksud Hati Minta Amplop, Cuma Doa Yang Didapat

INI KISAH kekecewaan berat yang dirasakan wartawan senior di salah satu kota di Tanah Air. Ia seorang wartawan olah raga. Kejadiannya saat bulan puasa atau beberapa hari jelang lebaran tahun lalu. Waktu itu, ia bersama beberapa juru warta menghadiri undangan buka bersama yang diselenggarakan ketua klub sepak bola .

Acaranya ramai sekali. Pasalnya, ketua klub bola ini cukup royal. Setelah seremonial, acara dilanjutkan makan-makan. Sambil makan, para wartawan yang tengah memburu berita pun mewawancarai narasumber.

Thursday, September 29, 2011

Lebih Baik Miskin Daripada Terima Amplop Ini

INI cerita seorang korlap wartawan yang sekarang sudah insyaf ke jalan yang benar. Begini ceritanya. Hari itu, ada ada kasus besar di salah satu kota. Lalu pihak yang berkepentingan dalam kasus ini pun mengundang para wartawan ke acara itu. Tujuannya tentu buat meredam kekritisan wartawan setempat.

Info-info  tentang penyelenggaraan konferensi pers itu pun mulai tersebar luas, baik melalui sms, bbm, twitter, sampai facebook. Tiba di hari H acara, ternyata hanya beberapa jurnalis yang datang. Mereka berkumpul di salah satu resto yang telah ditetapkan panitia acara. Setelah haha hihi, yang punya gawe acara pun bercerita maksud dan tujuannya.

Tuesday, September 27, 2011

Inilah Rupa-rupa Penipuan SMS dan Email

RUPA-RUPA cara digunakan orang demi mencari nafkah. Baik itu yang jujur sampai yang kriminal. Ditulisan kali ini, saya ingin berbagi informasi dengan teman-teman pembaca. Mungkin selama ini, kita kerap kali mendengar atau membaca dari media massa, bahkan mungkin mengalami sendiri modus penipuan via SMS, telepon, atau email. Kita diminta untuk mengirimkan uang atau pulsa ke rekening atau nomor tertentu. Bahkan ada yang ngaku-ngaku dari perusahaan jamu segala.

Hati-hati dan tetap waspada teman-teman. Kata-kata mutiara sms itu bahaya. xixiixixixi. Polisi memang telah berhasil mengungkap beberapa jaringan penjahat itu. Polri juga meminta kita cepat-cepat mengadu bila menerima sms penipuan. Perbankan juga telah membekukan banyak sekali nomor-nomor rekening yang digunakan untuk menampung kiriman uang dari korban. Bank juga mendorong kita untuk melaporkan rekening penipu. Tujuannya supaya mata rantai kejahatan ini segera putus.

Saturday, September 24, 2011

Komunitas Rok Mini di Festival Sosial Media 2011

KALAU di hari kedua Festival Sosial Media (SocMedFest) 2011 seru dengan obrolan seputar rok mini oleh Ndoro Kakung dkk, pada hari ketiga acara yang diselenggarakan di fx LifeCenter X’enter, Jakarta Selatan, itu heboh oleh aksi rok mini betulan. Lenggak-lenggok mbak-mbak model membikin pengunjung tempat hang out ini menahan nafas.

Belasan kamera fotografer pun membidik setiap lekuk dan gaya para model yang berpakaian super mini dan super belah-belah itu. Jadi, pengunjung dan para tukang foto itu seakan-akan saling memperebutkan mbak-mbak itu. Lantai satu fx Life Center benar-benar riuh rendah. Mbak-mbak berbadan molek beraksi ‘liar’ dan menantang-nantang di depan ruangan dekat pintu masuk sehingga banyak pengunjung yang berhenti supaya dapat mengaguminya, menikmatinya, bahkan ada juga yang mencibirnya.

Friday, September 23, 2011

Ngobrol Rok Mini Bersama Pakarnya

ADA yang seru di acara pesta para pengguna social media, Sosial Media Festival 2011, di fx LifeStyle X’nter, Jakarta Selatan. Apa itu? Apalagi kalau bukan acara Ndayang Ndayang Ndoro. Ini acara ngobrol santai bersama blogger sohor Ndoro Kakung, selebriti cantik Chantal Della Conceta, dan psikolog seks keren Zoya Amirin. Temanya seputar rok mini.

Acara yang berjubel pengunjung ini berlangsung ger-geran, walau begitu juga bisa serius. Dari sekian momen obrolan, ada salah satu yang cukup ramai. Yaitu ketika Ndoro Kakung minta pendapat Chantal tentang hipotesis bahwa rok mini mengundang nafsu birahi lelaki. Telah kita ketahui, belakangan rok mini kembali jadi diskusi hangat di media massa Tanah Air, terutama di sosial media. Mereka yang mengenakan rok mini agaknya disalahkan sebagian orang karena dianggap memancing lawan jenis untuk melecehkannya.

Amplop Pun Dikonvergensi

SEORANG wartawan media A tiba-tiba menyampaikan gerundelan hatinya kepada teman yang kebetulan sama-sama meliput salah satu acara festival di Ibukota Jakarta, siang itu. Ia sebel karena perilaku seniornya yang bekerja untuk media B. Media A dan B ini sejatinya masih satu grup perusahaan yang selama ini telah menerapkan konvergensi media online, cetak, dan televisi.

“Masa waktu kenalan dengan humas tadi, dia (wartawan B) mengaku dari media tempatku kerja, sih,” kata si wartawan muda.

Thursday, September 22, 2011

VIVA Bloggers Kopdar?

SEBAGAI orang yang hobinya menulis rupa-rupa topik di halaman blog, kehadiran kanal VIVAnews Blog atau yang kita kenal sebagai Vlog ini, bagi saya yang sekarang sedang kuliah, sangat menyenangkan sekali.  Menghibur dan menantang. Apalagi sekarang lagi ada lomba blog unik dan lucu yang diselenggarakan VIVAnews bekerjasama dengan XL.

Mengapa saya sebut menyenangkan, menghibur, dan menantang? Pertama, karena Vlog ini berhasil memfasilitasi teman-teman yang hobi nge-twitter, facebook, nge-blog, khususnya saya sendiri, untuk  mempublikasikan karya, baik itu tulisan, gambar, maupun foto secara mudah di media nasional.  Walau tentu saja, sebelum masuk Vlog, harus lulus persyaratan dulu, misalnya karya kita tidak copas (copy paste) milik orang lain.

Tuesday, September 20, 2011

Ada yang Suka, Ada yang Marah

* Laporan Dyah Ratna Meta
  Republika, akhir April 2011

AWALNYA, ikut-ikutan teman. Sekarang, Siswanto mengaku ketagihan ngeblog ria. Mahasiswa Pascasarjana Universitas Paramadina Jakarta ini malah sudah tak bisa lepas dari blog.

Bagi dia, blog adalah media yang bebas dan membebaskan. Di sana dia bisa menulis apa saja yang tak mungkin dimuat di media massa. Entah itu menulis puisi, cerpen, curhat sendiri, atau curhat teman-temannya. "Intinya, dengan blog kita bisa menulis dengan bebas tidak terbatas kriteria-kriteria tertentu seperti dalam media," ujarnya.

SMA 6 Jadi SMA 86

DUA wartawan tua tengah  leyeh-leyeh di mushola dekat gedung kantor pemerintah. Mereka memperbincangkan kasus yang tengah hangat selama dua hari terakhir.  Apalagi kalau bukan kasus yang melibatkan adik-adik SMA 6, Bulungan, Jakarta Selatan, dengan wartawan.

Konon, kasus itu berawal dari aksi tawuran antara sebagian murid SMA 6 dan SMA 70. Kemudian diliput oleh wartawan. Tapi, entah bagaimana awal mulanya (polisi masih mengusutnya), belakangan juru warta salah satu stasiun televisi melaporkan telah mendapatkan bogem dan berbagai kekerasan fisik lainnya dari adik-adik SMA 6. Bahkan, kameranya pun raib.

Monday, September 12, 2011

Wartawan Kok Dimintai Amplop

ADA dua wartawan tengah minum kopi di kedai kopi pinggir taman, sore itu. Tiba-tiba, wartawan A berteriak lirih. Ia terkejut setelah membaca artikel berita di Kompas.com melalui link di wall facebook-nya.

Ini artikel yang dibaca oleh si wartawan A itu:

Saturday, September 10, 2011

AWAS! PENJAHAT COPAS BLOG DI SEKITAR KITA

JUDUL tulisan ini mungkin terasa kasar buat teman-teman yang hobi nge-blog. Maaf ya. Tapi rasanya sih memang tepat untuk menyebut pemilik blog, yang kontennya hasil copy paste (copas) karya blogger lain tanpa menyertakan sumber dan link secara benar.

Khususnya kepada copaser ilegal yang kemudian mengomersialkan konten hasil curian di  situsnya, bagi saya, mereka itu berbisnis dengan cara yang tidak bagus. Tega nian. Sepertinya, hanya mau enaknya saja dalam mendapatkan uang, tanpa bekerja keras membuat karya yang orisinil.

Friday, September 9, 2011

Terbongkarnya Misteri Penyimpanan Amplop

DUA wartawan senior ini sudah jarang bertemu sejak mereka pindah tugas. Satu tugas liputan daerah pelosok Pulau Jawa, satu lagi di Ibukota Jakarta. Petang itu, dua wartawan yang berasal dari satu daerah ini berjumpa lagi, tapi hanya di facebook. Karena lama tak ngobrol, maka mereka pun ramai sekali. Ini dan itu dibicarakan. Berhaha hihi dan lain sebagainya.

Haha hihi yang paling seru ialah ketika dua korlap wartawan 86 ini bicara soal amplop. Korlap 86 ialah plesetan dari istilah wartawan amplop. (Klik kamus besar wartawan amplop di sini) Hehehe… Dari dulu sampai sekarang, keduanya memang tidak berubah dalam hal satu itu. Hobi sekali ngobrol soal amplop. Hobi sekali menceritakan pengalaman menerima amplop.

Thursday, September 8, 2011

Korlap 86: Kiat Menggairahkan Content Blog

IBARAT memiliki kendaraan bermotor, bila tidak dirawat dengan baik, maka akan cepat rusak. Kalau sudah aus, tentunya tidak menarik lagi. Bukan hanya kurang menarik bagi kita sebagai pemilik, namun juga untuk orang lain di sekitar kita. Demikian halnya dengan blog.

Mempunyai blog idealnya kita mesti siap merawat dan mengelolanya. Menyayanginya sedemikian rupa supaya tetap hidup. Ceileeee….  Hidup dalam pengertian menarik dari sisi penampilan maupun content-nya. Kalau blog kita hidup, maka akan melahirkan semacam rasa kebanggaan, khususnya buat diri sendiri.

Friday, September 2, 2011

Bukan Garuda Di Dadaku, Tapi 86 Di Dadaku

SEORANG wartawan di Jakarta sangat hobi nonton pertandingan sepak bola. Jam berapapun acaranya, dia pasti akan menonton. Dan anak ini punya kesukaan yang agaknya tidak boleh ditiru oleh siapapun, yaitu taruhan.

Nah, malam itu, yang bertanding adalah Tim Nasional Indonesia dan Iran di pertandingan pra piala dunia. Di sela-sela pertandingan, dia buka internet. Terbaca olehnya semua status facebook dan timeline twitter milik teman-temannya tak henti-henti menyanjung Timnas. Misalnya, ‘sungguh mantaaaap.’ Yang lain lagi menulis ‘kiper Markus Horison tampil bagus.’ Terus ada lagi menulis begini ‘nasionalisme saya bangkit.’ Ada juga yang nge-twit ‘Timnas akan tekuk musuh 4-1.’

Thursday, September 1, 2011

Open House, Kucing-kucingan Dengan Wartawan Bodrek

SEORANG pejabat pemerintah di salah satu daerah di Tanah Air pusing tujuh keliling. Pasalnya,  di sore itu, saat menghadiri acara open house lebaran 2011 yang diselenggarakan bosnya, ada beberapa wartawan bodrek yang mendekatinya. Seandainya saja para bodrek itu datang untuk bersilaturahmi dan menikmati jamuan makan, tidaklah jadi masalah.  Eh ini, mereka tidak hanya makan, tapi juga minta uang amplop dan THR.

Yang membikin dia kesal sekaligus malu ialah sikap kurang sopan yang ditunjukkan beberapa bodrek itu. Mereka tidak hanya terus mengikuti kemanapun dia pergi untuk menyalami tamu. Tapi juga terang-terangan minta uang. Karena caranya yang tidak enak,  pejabat ini tidak mau memberi apapun kepada mereka.

Balas Dendam Kepada Humas

SEHARI setelah acara konferensi pers di salah satu kota di Indonesia, seorang mantan korlap wartawan amplop yang kini jadi humas di salah satu perusahaan, sibuk membaca kiriman SMS di layar BB-nya.  Pria ini senyum-senyum sendiri,  terkadang tertawa sampai terpingkal-pingkal.

Apa sih isi SMS-nya. Ternyata ada wartawan yang menulis SMS begini: “Bang, berita release-nya sudah dimuat sesuai dengan perintah. From wartawan XXXX”

Monday, August 29, 2011

Ucapan Lebaran Wartawan Amplop 2

DI hari nan fitri sekali ini, tiada hal lain yang indah untuk diucap, selain saling memaafkan dengan sepenuh hati.

Memaafkan semua kata yang pernah terucap, semua sikap yang pernah tertangkap,

pokoknya semua khilaf yang pernah menoreh luka di hati.

Semoga kita menjadi manusia yang baik di Hari kemenangan ini.

Dan silaturahmi kita kembali terjaga.

Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin

NB: THR bisa langsung ditransfer ke rekening Bank ZZZ, Nomor xxxxx. a/n wartawan media XXXL. Mohon secepatnya!


**
Ditulis untuk #GoVlog Ramadan @VIVAnews



Sunday, August 28, 2011

Hasilnya JELAS!!

SI PAIJO, wartawan TV itu, dikenal malas kalau harus melakukan perjalanan jauh untuk liputan. Soalnya, dia sudah punya anak buah atau di kalangan wartawan setempat disebut sebagai stringer. Jadi, Paijo yang juga terkenal sebagai korlap wartawan ini tinggal memerintahkan saja stringernya untuk jalan.

Tapi, belakangan, khususnya seminggu menjelang Lebaran, si Paijo rajin sekali naik motor untuk pergi ke daerah kota. Padahal dulu dia sangat malas ke sana karena jarak tempuhnya yang cukup jauh. Hari-hari ini dia begitu semangat, pergi bersama sejumlah wartawan senior lainnya.

Saturday, August 27, 2011

Panen Raya Amplop

MADONA. Sukanya dipanggil demikian. Menjelang Lebaran ini, wajahnya begitu cerah dan sumringah sepanjang hari. Suatu siang, seorang wartawati koran ini menelepon temannya. Ini juga tumben sekali, biasanya dia cuma berkomunikasi dengan kawan-kawan melalui sms atau chat di fb saja. 

Kenapa dia menelepon. Di telepon itu, Madona rupanya mengajak temannya untuk buka bersama di salah satu restoran Pelangi, Jakarta Selatan. “Ayolah kita bukber lagi. Besok ya,” katanya. Teman yang ditelepon Madona berpikir dulu. Soalnya gajinya kecil, kalau makan di restoran dengan harga cukup mahal, dia khawatir nanti tidak bisa mudik lebaran.

Wednesday, August 24, 2011

Amplop Datang dan Pergi

BERBUNGA-bunga seorang korlap wartawan satu ini. Sehabis ikut acara buka puasa bersama seorang pejabat kenalannya, dia dapat bingkisan plus amplop.  Segeralah  dia pergi dari tempat kejadian perkara  dengan langkah mantap semantap mantapnya.

Lalu, wartawan ini meluncur dari daerah Kota ke arah Bundaran Hotel Indonesia. Tapi, sampai di sekitar jalan raya Harmoni, tiba-tiba dia berhenti. Ternyata ban sepeda motor yang baru digantinya kemarin kempes lagi.

Monday, August 22, 2011

THR

SEPERTI di banyak daerah lainnya, menjelang tibanya Lebaran, ada perusahaan, partai, tokoh politik, pejabat, membikin acara buka bersama sekaligus silaturahmi dengan anggota masyarakat pilihan mereka. Nah, begitu juga di salah satu daerah ini.

Ingin tahu cerita lengkapnya, eits, jangan berhenti membaca sampai di sini, baca terus di bagian bawah yach.

Friday, August 19, 2011

Tidak Ada Bukber Gratis, Sandal Hilang Pula

AKHIR-akhir ini, temanku yang seorang wartawan itu, begitu aktif datang ke masjid besar dekat kantor kecamatan di pinggir Ibukota Jakarta. Masjid besarnya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumah kos. Pokoknya setiap pukul 17.00 WIB, dia sudah tidak ada lagi di kamar.

Nanti sekitar pukul 19.30 WIB atau seusai salat Isya atau sebelum shalat Tarawih dimulai, teman ini baru ada lagi di kamar kos. Dia selalu tersenyum lebar begitu masuk rumah. Kadang-kadang, setiap pulang, tangannya menenteng sekantong makanan kecil untuk diberikan kepada teman-teman lainnya.

Monday, June 20, 2011

Aksi Paling Nakal di Perpustakaan Indonesia

BAGI Anda yang dikaruniai konsentrasi bagus, tentu tidak jadi soal bila pengunjung lain di perpustakaan tempat Anda belajar, berisik tak karuan. Mungkin Anda tetap meneruskan membaca buku sampai habis, Anda dapat mencerna materi bacaan, Anda dapat maksimal menyerap semua ilmu yang Anda pelajari.

Sayangnya semua orang tidak dikaruniai kelebihan seperti itu. Sebagian orang butuh ketenangan tingkat tinggi untuk berkonsentrasi saat belajar di perpustakaan. Misalnya, mereka yang tengah mengerjakan skripsi, tesis atau menghadapi ujian akhir semester.

Saturday, June 11, 2011

Strategi Marketing Media Online Menyasar Mahasiswa

SAAT INI sirkulasi surat kabar di Tanah Air mengalami penurunan semua. Kehadiran media online telah membawa perubahan yang nyata.

Soal penurunan sirkulasi surat kabar, investor jenius, Warren Buffett, dalam buku Introduction to Mass Communication: Media Literacy & Culture (2010 : 150) sampai menyebut,  “pembaca surat kabar berjalan menuju pemakaman.”

Friday, June 10, 2011

Marketing Artis Baru di Era New Media

SEORANG penyanyi pop ingin terjun ke industri musik nasional. Tapi, kita tahu semua bahwa industri permusikan saat ini sangat kompetitif. Banyak orang ingin mendapatkan keuntungan dari musik.

Sekarang, diproyeksikan kepada diri Anda. Anda diandaikan sebagai seorang pemasar di perusahaan label musik, kebetulan perusahaan ini masih kecil. Anda tahu, penyanyi muda ini memiliki potensi besar untuk dipasarkan. Namun, Anda tidak memiliki anggaran yang besar untuk itu. Apa yang bisa Anda usulkan dalam strategi pemasaran?

Kira-kira seperti itu pertanyaan seorang pengajar di universitas saya.

Tuesday, June 7, 2011

Cerita di Balik Peti Mati & Strategi Marketing Era New Media

APA yang dilakukan Sumardy, seorang CEO Buzz & Co ini, cukup menarik untuk dicermati. Guna mempromosikan karya bukunya yang berjudul Rest In Peace Advertising : The Word of Mouth Advertising, dikirimilah sejumlah media online dan TV peti mati lengkap dengan tulisan R.I.P dan taburan bunga. Lalu ditulis nama website perusahaannya, "www.restinpeacesoon.com" plus kode nomor.

Heboh, sudah tentu itu! Apa respon yang akan muncul di media massa, terutama online, dan sebagian masyarakat juga mudah ditebak. Mereka tersita perhatiannya pada aksi yang tergolong edan yang dilakukan oleh Sumardy ini.

Tuesday, May 3, 2011

Bupati Sampai Bikin Gerakan Anti Amplop

SELIWERAN amplop di sekitar wartawan yang tengah bertugas di lapangan, rasanya tak akan habis diceritakan. Selalu saja ada yang menarik dan dapat dipetik pelajarannya dari rupa-rupa kasus itu.

Ini contohnya. Gara-gara amplop, Pak Sunarna, Bupati Klaten, Jawa Tengah, sampai harus menerbitkan Surat Edaran. Surat ini berisi tentang larangan memberikan amplop kepada para wartawan dalam proses peliputan.

World Press Freedom Day

DI hari peringatan World Press Freedom Day tanggal 3 Mei 2011 ini, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mendesak aparat hukum mengusut semua kasus pembunuhan terhadap jurnalis yang terjadi di Tanah Air. AJI mencatat, selama ini ada budaya impunitas atau membebaskan pelaku kejahatan dari tanggungjawab hukum, dalam kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia .

Kasus pembunuhan reporter Sun TV di Tual dan pembunuhan terhadap Alfrets Mirulewan di Pulau Kisar, Maluku, tidak diusut dengan tuntas. Pembunuh Ridwan justru divonis bebas, sementara pembunuh Alfrets juga tidak jelas. Menurut laporan rekan-rekan jurnalis di Pulau Kisar, empat orang yang ditahan polisi dalam kasus Alfrets bukan pembunuh sebenarnya. Sementara itu kasus kematian misterius wartawan Jubi Adriansyah Matra’is Wibisono di Merauke, Papua, juga tak jelas hingga sekarang.

Sunday, May 1, 2011

Refleksi May Day Si Korlap Amplop

HARI INI, berjuta-juta buruh di seluruh dunia turun ke jalan, terutama di Tanah Air.

Mereka yang turun ke jalan terdiri dari buruh pabrik sepatu, buruh pabrik elektronik, buruh pabrik berita, sampai buruh kantoran lainnya.

Walau beda-beda bidang, persoalan yang mereka rasakan sebenarnya sama.

Wednesday, April 27, 2011

Surat Dari Mantan Calon Korlap 86

GARA-GARA acara Jumat ceria dihapus karena pejabat yang selama ini begitu royal, pensiun, maka sejumlah wartawan di salah satu kecamatan pun mencari cara untuk tetap mendapatkan jale alias amplop.

Setelah dirembug-rembug oleh para wartawan itu, bidang olahraga dirasa-rasa cocok sebagai media untuk menunjang proyek perburuan jale.

Tuesday, February 1, 2011

Wartawan Gadungan

DI ruang pers berkumpul belasan wartawan. Penuh sekali ruangannya karena jarang mereka bersatu semacam ini. Siang itu, mereka akan mengikuti acara konferensi pers.

Di tengah gelak tawa, tiba-tiba datang seorang wanita yang wajahnya baru pertama kali itu terlihat di ruang pers. Kontan, semua wartawan terdiam.

Monday, January 31, 2011

Gagal Total

BERLANGSUNGLAH acara peresmian gedung baru di salah satu daerah. Acara ini dihadiri tokoh nasional.

Ngadimin, seorang wartawan, dan beberapa teman dekatnya, tahu acara itu. Maka, meluncurlah mereka ke TKP. Rupanya si Gendut, wartawan lainnya, belakangan juga tahu acara itu. Juga melesatlah mereka ke lokasi. Gendut dan Ngadimin ini dikenal tidak akur, walaupun sama-sama perantauan.

Thursday, January 27, 2011

Paiman dan Paimo

PAIMAN dan PAIMO yang bekerja di dua media massa yang berbeda, sore itu, sedang ngobrol soal gaji. Lalu, cekakak cekikik seperti orang tidak punya beban hidup. Tapi boleh jadi, itulah cara mereka menghibur diri saat susah.

Paiman seorang koresponden media nasional yang dibayar per berita oleh redaksi. Walau begitu, dia masih tergolong taat kode etik jurnalistik, antara lain tidak menerima amplop dari narasumber. Sedang Paimo seorang wartawan media lokal yang berstatus pegawai tetap dengan gaji di bawah UMR.

Wednesday, January 26, 2011

Absen Wartawan

NGOMONG-NGOMONG soal narsis, si Ikin, seorang wartawan media online ini mungkin termasuk orang paling narsis di antara teman-temannya. Betapa tidak, ketika semua orang fokus mendengar perdebatan sengit dalam sidang di salah satu komisi DPR dan ditayangkan secara live oleh semua televisi, eh, Ikin malah sibuk ke sana kemari, lalu berdiri dekat-dekat anggota dewan yang sedang bicara.

Bingungkan? Maksudnya begini, wartawan muda yang ngomongnya masih medok ini, memang sengaja beraksi seperti itu untuk mencari posisi yang tepat sesuai dengan arah kamera televisi. Naaaah, tentu saja, anggota dewan yang bicara akan kena sorot kamera. Makanya dia mendekati mereka.

Tuesday, January 25, 2011

“Siap Salah, Siap Salah, Terus!”

SETELAH disemprit anggota polantas yang sedang razia lalu lintas, seorang wartawan yang biasa dipanggil Bray ini pun menepi. Tak lama kemudian, petugas meminta si Bray menunjukkan surat-surat sepeda motor.

“Siap, Ndan,” kata Bray sambil menyerahkan STNK.

Janji Bikin SIM Dengan Tuhan

DI suatu malam, dekat Pasar Baru, Jakarta Pusat, tiba-tiba wartawan yang sering dipanggil si Boy ini disemprit anggota polantas. Karena tidak ada alasan untuk pura-pura tidak tahu adanya razia itu, terpaksalah dia menepi ke dekat petugas.

Setelah memberi tanda hormat, petugas kemudian meminta si Boy untuk menunjukkan surat-surat sepeda motor. Si Boy agak khawatir, jangan-jangan kali ini dia tidak bisa lolos alias benar-benar ditilang, sebab malam itu agaknya operasi lalu lintas gabungan.

Saturday, January 22, 2011

Doorprize Apartemen

SIANG ITU, gegap gempita terjadi ketika panitia acara akan memulai acara doorprize yang dihadiri sejumlah wartawan. Di antara wartawan yang hadir, tampak si Aripin duduk di pojokan.

Dia berharap-harap cemas memenangkan doorprize. Ini baru pertama kali dalam hidup si Aripin berkesempatan mengikuti acara semacam ini.

Pisang dan Amplop

DI salah satu daerah X, ada seorang wartawan senior yang hobi makan pisang. Dia selalu menyimpan pisang di tas agar bisa makan dimana saja dan kapan saja.

Kalau ke warung makan (bila persediaan pisang di tas habis), sebelum memesan nasi, dia pasti akan memastikan dulu apakah di tempat makan ini ada pisang atau tidak. Bila tidak ada pisang, maka dia mengurungkan niat untuk beli nasi.

Friday, January 21, 2011

Cerita Si Funiman

FUNIMAN seorang wartawan media cetak lokal. Sudah bertahun-tahun lamanya dia mengabdikan diri ke redaksi, namun gajinya tak kunjung membaik. Bonus akhir tahun yang dijanjikan bos tak kunjung cair hingga tahun berganti-ganti.

Funiman telah berkeluarga, keberadaan anak dan istri merupakan satu-satunya alasan mengapa dirinya tetap bertahan bekerja menjadi buruh tinta. Dalam hati, sebenarnya dia ingin pindah ke media lain yang gajinya lebih baik, namun kesempatan itu belum datang.

Wednesday, January 19, 2011

Manfaatkan Jale Secara Optimal

NALURI bisnis memang sudah mendarah daging bagi wartawan muda bernama Midun ini. Dia kurang puas dengan gaji dari redaksi yang terbilang cukup besar. Dia putar lagi gaji itu untuk berbisnis.

Bisnis si Midun ialah berjualan sandal sepatu berlogo buaya yang sedang nge-trend saat ini.

Tuesday, January 18, 2011

“Agama Saya Lapan Anam, Koh”

ALKISAH, di suatu waktu. Seorang wartawan baru diajak seniornya liputan. Mereka mengunjungi seorang narasumber. "Boy, ntar siang ikut gw 'merapat.' Jangan lupa pake seragam," ujar senior.

"Kemana bang?" tanya Junior bingung. "Ikut aja jangan banyak tanya, nanti pake satu motor aja kita berangkat ke sana," ujar senior.

Insiden di Lapo

SEHABIS liputan siang itu, sejumlah wartawan langsung berkumpul di salah satu lapo. Mereka agak lemas. Di tempat makan ini mereka saling menukar berita atau istilahnya kloning-kloningan.

Salah satu wartawan tampak ribut. Tahu enggak siapa panggilan anak ini? Dia paling senang dipanggil Ronaldo. Entah apa maksudnya. Tapi teman-temannya justru memanggil Brawok.

Monday, January 17, 2011

“Dasar Raja Jale”

SEKALI lagi, masalah jale alias amplop bisa merekatkan persahabatan, tapi juga bisa merenggangkan pertemanan sesama wartawan. Tapi, lebih sering gara-gara masalah satu ini, teman bisa jadi musuh.

Kok bisa? Tidak percaya? Mari kita dengan curhatan si Endut berikut ini;

Saturday, January 15, 2011

Spanduk Sama Dengan Undangan

SIANG itu, meluncurlah dua orang 'wartawan' yang berboncengan sepeda motor ke salah satu gedung bertingkat. Setelah parkir, si A bertanya ke si B. "Coi, kemana kita ni."

Si B menjawab, "Tenang saja kau, ayolah."
Si A yang selama ini merupakan teman baik si B pun ikut. Mereka masuk ke lobi gedung. Tak lama kemudian mereka naik ke lantai dua, menuju ke salah satu aula.

Friday, January 14, 2011

KAMUS BESAR WARTAWAN AMPLOP

SELAMA ini teman-teman semua sudah sering menemukan berbagai istilah, misalnya wartawan amplop, 'wartawan' bodrek, jale sampai 86, dalam cerita-cerita di blog korlap wartawan amplop Indonesia ini. ;-D

Teman-teman yang sudah bertahun-tahun menjalani profesi wartawan, tentunya sudah paham istilah di atas. Tetapi, bagaimana dengan kawan-kawan yang masih baru bergabung di dunia kewartawanan? Mungkin saja ada yang belum tahu, walaupun sewaktu kuliah dulu pernah mendengarnya.

Tuesday, January 11, 2011

"Menghajar Iya, Minta THR Iya"

DENGAN penuh semangat, ketiga wartawan di salah satu kabupaten ini memacu sepeda motornya. Terik matahari sudah tak dirasakan lagi. Mereka sedang menuju ke kantor salah satu dinas.

Sesampai di TKP, mereka bertemu dengan humas. Setelah ngobrol ABCDEFG…, mereka keluar dari ruangan lagi. Mereka kecewa karena tidak kebagian THR atau parcel.

Saturday, January 8, 2011

Stop Berita!! 'Bapak' Tak Menghendaki

SORE itu, seorang wartawan sport begitu semangat untuk meliput salah satu event sepak bola, apalagi jalannya pertunjukan itu belakangan ini jadi kontroversi setelah ditentang organisasi induk olah raganya. Wartawan ini pun siap mengurus kartu pers liputan.

Karena memang sudah lama di bidang sport, maka tak susah baginya untuk mengurus kartu liputan. Setelah mengantongi kartu liputan, semangat ‘45’ sang wartawan ini bertambah. Baginya, ini sejarah penting suatu event bola yang dianggap ilegal.

Gagal Dapat Vocer Pertamax, Gan

SUATU hari dua wartawan muda mendapat tugas dari redaksi untuk meliput kegiatan sosial sebuah perusahaan di Kecamatan Orasudimampir, Kabupaten Mampirotakantemi. Disebut Orasudimampir karena daerah itu jauh sekali, ditambah jalurnya yang bikin kendaraan cepat rusak.

Karena itu, biasanya wartawan di Kabupaten Mampirotakantemi enggan meliput ke sana, keculai memang ada taruna (kira-kira artinya berita) besar dan menasional.

Friday, January 7, 2011

Kau Tolak Jale, Jatahmu Kuambil

NAMANYA Aa Dudun. Entah mengapa dia suka sekali dipanggil demikian. Mungkin karena kebiasaan di daerah asalnya seperti itu, jadi ketika dipindah tugas liputan ke pusat kota, masih kebawa-bawa.

Sebagai wartawan daerah yang baru dapat penugasan liputan di instansi baru, Aa Dudun harus mencari teman wartawan lain yang sudah mengenal medan. Kalau bisa, koordinator wartawan, karena biasanya bisa menjadi sumber informasi bila ada acara-acara penting.

Thursday, January 6, 2011

Dikira Cake, Ternyata Shampoo Ketombe

BELAKANGAN, suasana di redaksi media XLL sedang agak tegang. Pimpinan kantor bawaannya merengut. Maunya untung terus. Mungkin saking tak tahannya, perilaku si bos dijadikan bahan tawaan para karyawan.

Suatu siang ketika si bos entah kemana, datang seorang kurir. Dia hendak mengantarkan kiriman berupa bungkusan besar yang terkesan mewah. Rupanya barang itu untuk wartawan benama Uuk.

Wednesday, January 5, 2011

“Aman”

DI pertengahan tahun, berlangsunglah sidang di gedung wakil rakyat. Tumben waktu itu kursi anggota dewan yang kosong sedikit, padahal biasanya sampai puluhan.

Di sela-sela sidang, seorang wakil rakyat keluar ruang. Seorang wartawan yang sejak lama menunggunya, akhirnya langsung menyodori dengan pertanyaan.

Tuesday, January 4, 2011

Korlap Amplop Dan Makna Dodol Garut

HUJAN turun saat matahari bersinar terang di kota itu. Tapi beberapa wartawan yang sedang duduk-duduk di dekat kantor notaris nampak tidak peduli. Mereka kelihatan sedang gusar, terutama si senior Gondorukem (red: nama palsu). Rokok baru dihisap tiga kali, langsung dibuang, lalu menyalakan lagi. Padahal, wartawan berkumis tebal ini biasanya kalau busa rokok belum terbakar, rokok belum di buang.

Ada apa sih? Kok sampai segitunya si Gondorukem ini. Rupanya, dia kesal karena seorang pejabat yang selama ini dikenalnya, baru saja pindah tugas ke daerah lain. Tapi, si pejabat ini tidak pamitan ke dia dan teman-teman wartawan lainnya.

Monday, January 3, 2011

Nostalgia Manis Korlap Wartawan Amplop

CERITA ini asalnya surat dari seorang wartawan senior yang dikirim kepada penulis blog ini. Rupanya dia punya satu kenangan manis saat liputan di lapangan dulu.

Saking manisnya cerita itu, jurnalis yang telah punya jam terbang tinggi di bidang amplop alias jale ini tidak ingin cerita itu hilang begitu saja. Makanya, dia mengabadikan nostalgianya di blog amplop ini.