AKHIR-akhir ini, temanku yang seorang wartawan itu, begitu aktif datang ke masjid besar dekat kantor kecamatan di pinggir Ibukota Jakarta. Masjid besarnya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumah kos. Pokoknya setiap pukul 17.00 WIB, dia sudah tidak ada lagi di kamar.
Nanti sekitar pukul 19.30 WIB atau seusai salat Isya atau sebelum shalat Tarawih dimulai, teman ini baru ada lagi di kamar kos. Dia selalu tersenyum lebar begitu masuk rumah. Kadang-kadang, setiap pulang, tangannya menenteng sekantong makanan kecil untuk diberikan kepada teman-teman lainnya.
Tentu saja ini membuat penasaran. Mana pernah dia pulang bawa makanan, uang makan saja seringnya pinjam teman. Maklum, dia wartawan yang hanya dibayar per berita oleh perusahaannya. Sekarang, anak ini benar-benar berubah. Lalu, biasanya dia juga tidak pernah mau sholat ke masjid. Jangankan di masjid, di kos saja, tidak pernah mau.
Suatu sore, karena saking curiganya, seorang teman yang lain menguntit temanku yang tiba-tiba hobi ke masjid itu. Selidik punya selidik, ternyata kegemarannya ke masjid itu karena alasan ada acara buka bersama gratis tiap sore.
Begitu ketahuan, teman itu hanya cengar-cengir saja. Katanya, itu untuk menyiasati sulitnya hidup di Jakarta. Jadi hidup harus hemat, apalagi sebentar lagi Lebaran.
***
Nah suaru hari, dia pulang dengan muka agak kusut. Hilang senyum lebarnya. Usut punya usut, ternyata hari sore itu tidak ada acara buka bersama. Parahnya lagi, ketika dia mau buru-buru pulang untuk menghindari shalat Tarawih yang jumlah rakaatnya banyak itu, sepatu hitam yang baru dibelinya dari mall, hilang.
***
Ditulis untuk #GoVlog- Ramadan
1 comment:
hihihi, jadi inget pas masih mahasiswa, kadang nyari bukber gratis jg di masjid
wah kemana aja Mas, lama ga nongol
Post a Comment