Thursday, August 7, 2014

Kisah Uang Transport

Ini cerita dari sisi humas. Alkisah sebuah Perusahaan IT terkemuka mau mengundang wartawan untuk peluncuran kampanye global terbaru.

Undangan pun kemudian disebar ke berbagai media, empat hari sebelum acara dilaksanakan.

Malam sebelum acara, mbak humas yang menjadi kontak diundangan tersebut ditelepon oleh salah satu jurnalis.


"Halo mba, Saya Asep (bukan nama sebenarnya), dari XX TV, saya dapet undangan dari grup wartawan, besok ada acara ya?"

Mba humas yang senang karena ada TV nasional mau datang pun menjawab dengan antusias.

"Iya mas, bisa hadir kan? Acara kampanyenya bagus loh mas, karena skala global," katanya.

"Iya mba, ada uang transportnya ga? kalo ada saya mau dateng bawa teman-teman," ujar wartawan.

Mendapat pertanyaan seperti itu, padamlah antusias si mbak humas karena kebijakan kantornya adalah pantang memberikan amplop kepada wartawan. Bagi perusahaan, wartawan merupakan rekan seimbang dan harus saling menghormati dengan tidak merendahkan.

"Ga ada mas, bukannya TV XX melarang amplop ya mas?" kata mbak humas.

Tuuuttt… tuutttt… tuuuttt... percakapan pun tiba-tiba terputus.

Besoknya, acara tetap ramai dikunjungi oleh para jurnalis. Ternyata Asep tetap datang dan tanda tangan di daftar kehadiran wartawan.

Rasa penasaran humas pun memuncak. Ia menelepon ke kantor redaksi media yang katanya tempat Asep bekerja dan ternyata hasil konfirmasinya tidak ada karyawan bernama Asep.

Ujungnya, lelaki itu dibawa ke kantor petugas keamanan gedung karena usai acara ia sedikit memaksa uang transport ke humas.

PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.


3 comments:

dunia kecil indi said...

Wah, bisa-bisanya ya Asep itu pura-pura jadi wartawan buat dapat amplop, hahaha :D

Unknown said...

saya sudah buat grub alumni dan pengurus Lpm Paradigma Politeknik NegeriBatam (dari tahun pertama sampai sekarang) bagi yang mau gabung (khusus keluarga LPM) silahkan klik https://www.facebook.com/groups/757788027631351/

Siswanto said...

saya bukan alumnus LPM Batam broh. Piye broh?