Friday, December 16, 2016

Cerita Kawan Bang Korlap, Janjimu Harimaumu

Jangan suka menjanjikan sesuatu kepada narasumber. Janjimu adalah harimaumu. Kira-kira begitu kalau pengalaman seorang teman Bang Korlap diibaratkan.

Lha kok bisa. Bisa dong. Ini cerita sungguhan teman Bang Korlap sendiri kok. Dia cerita pas waktu naik bus.

Pada suatu hari, si teman itu ketemu seorang artis. Katakanlah artis yang namanya belum sohor. Ceritalah kak artis tadi bahwa beliau kepengen banget naik daun. 

Dengan wajah serius teman Bang Korlap menatap si artis. Dia mendengarkan semua uneg-uneg kak artis. 

Sedikit cerita tentang teman Bang Korlap. Dia ini memang wartawan spesialis dunia hiburan.  Kenalannya banyak. Mulai dari artis yang sudah beken sampai yang baru pengen beken. Dia tahu betul bagaimana menghadapi kalangan ini.

Setelah menyerap uneg-uneg kak artis baru tadi, teman Bang Korlap bilang.

"Oke, no problem, kak. Bisa diatur," kata teman Bang Korlap.

Maksudnya, teman Bang Korlap akan membantu kak artis dari sisi publikasi agar namanya muncul di program acara TV tempatnya kerja.

"Deal," kata kak artis.

Sorot, sorot, sorot. Alat rekaman gambar milik teman Bang Korlap menyorot wajah kak arits. Kak artis disorot ketika sedang bicara, kemudian sedang berjalan, kemudian sedang duduk. Pokoknya sedang apa saja disorot.

Setelah keringatan. Acara peliputan selesai.
 
Teman Bang Korlap happy. Dia pulang membawa amplop tebal.  Sambil senyum-senyum, dia menghidupkan motor dan pergi meninggalkan TKP. Kak artis juga happy karena akan segera naik daun. 

***

Sehari kemudian, artis pendatang baru tadi mengontak teman Bang Korlap. Kok, liputan kemarin nggak tayang sih.

Teman Bang Korlap sedikit panik. Dia beri alasan kalau  nanti akan tayang di siaran tunda. Entah maksudnya siaran tunda apa. Sepak bola kali.

Dua hari kemudian, artis pendatang baru tadi menelepon Bang Korlap lagi. Bang Korlap sebenarnya takut diprotes karena liputan belum tayang.  Dia beri alasan lagi.

Sampai seminggu ternyata tak tayang juga. 

Puncak kemarahannya, kak artis menelepon produser acara. Dia ceritakan semuanya. Sudah beri amplop tebal kok nggak tayang.

Produser baru tahu ternyata liputan artis yang diserahkan teman Bang Korlap sampai berkali-kali ke redaksi itu ternyata ada isinya. Pantas saja. Liputan artis nggak terkenal kok ngotot pengen tayang.

Terbongkarlah semua.

Janjimu harimaumu. Gara-gara kasus itu, Bang Korlap kena makian bos. Saking malunya, dia memutuskan untuk ke luar dari redaksi dan pindah ke media lain.

PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.
Kamus Besar Wartawan Amplop

No comments: