Thursday, December 2, 2021

Jale di Tengah Pandemi Sudah Tak Lagi Nyobek, Virtual Transfer

SEMENJAK pandemi, banyak perusahaan di Indonesia yang tak lagi menyelenggarakan acara konferensi pers secara tatap muka.

"Sekarang kan mesti jaga jarak cuy," kata seorang redaktur desk bisnis di salah satu media.

Ketika itu dia sedang menatar salah seorang carep. 

Konferensi pers sekarang semuanya dilakukan secara virtual alias melalui aplikasi zoom.

Reporter tak perlu tergopoh-gopoh dan bermacet-macet ria untuk menuju ke tempat penyelenggaraan acara. Cukup buka link zoom yang dikirimkan panitia lewat ponsel, semua bahan berita bisa didapat sambil duduk di warung kopi atau di kos-kosan. 

Si carep yang sebelum melamar kerja di media X sebenarnya sudah lama kerja di media lain. 

Sedikit banyak, dia sudah tahu soal bagaimana meliput di tengah pandemi. Hampir setiap hari, dia cuma mantengin zoom untuk mencari bahan berita.

Hanya saja demi menenteramkan redakturnya, dia manggut-manggut saja diceramahi soal cara liputan di tengah pandemi.

Si redaktur itu secara sembunyi-sembunyi sebenarnya juga merangkap jadi korlap. 

Dia punya tujuan tertentu menatar anak buahnya yang baru tadi.

Pada intinya, secara tersirat dia ingin berkata bahwa bukan cuma konferensi pers yang dilakukan secara virtual, sekarang jale pun juga virtual. 

Jale tidak lagi diberikan narasumber lewat amplop seperti zaman dulu lagi. Sekarang lewat transfer.

"Ya lu kan tahu sendiri corona bisa nular lewat benda-benda. Bisa lewat amplop, bisa lewat duit di dalam amplop."

Lewat ceramahnya yang bertele-tele, si redaktur sesungguhnya ingin bilang jangan semua jale diambil sendiri.

"Hati-hati cuy, di tengah pandemi begini, kita mesti ingat orang lain."

Si redaktur sangat khawatir. Dia khawatir tidak kebagian isi amplop. Dia belajar banyak dari pengalaman sebelumnya. 

PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.

No comments: