Wednesday, December 8, 2021

PR Kirim Paket ke Rumah Bang Korlap

BANYAK cara dilakukan public relations perusahaan untuk membangun hubungan dengan jurnalis. Caranya tidak melulu pakai uang. Tidak. Tapi bisa juga pakai barang, makanan, atau bingkisan-bingkisan kecil.

Ketika itu Bang Korlap dihubungi seorang PR yang menangani perusahaan elektronik. "Ah ini orang pasti cuma mau kirim rilis lagi," katanya dalam hati.

Bang Korlap selama ini memang selalu menaikkan press release kiriman PR itu. Materi beritanya seputar bedah produk yang intinya untuk memberitakan keunggulan-keunggulannya.

Materi berita dikirim melalui email. Jadi, hubungan mereka ya sebatas lewat email atau sekali-sekali lewat telepon, itupun untuk memastikan press release sudah sampai apa belum ke tangan Bang Korlap.

Bang Korlap sudah lama berharap dapat benefit tertentu dari menaikkan berita-berita dari PR. Tetapi belum kesampaian juga.

"Bang aku mau kirim paket barang nih, isinya produk A," kata PR.

"Wah, boleh, boleh," kata Bang Korlap.

Bang Korlap berseri-seri. Tak biasanya dapat kiriman paket produk perusahaan. Biasanya cuma kiriman produk berita.

"Aku kirim kemana nih bang, ke redaksi atau ke rumah abang," kata PR.

Dalam hati Bang Korlap, kenapa PR mesti tanya-tanya kirim kemana. Dia berpikir sejenak.

"Amannya dan cepatnya kirim kemana yach," kata Bang Korlap.

"Ya terserang abang saja. Kirim ke kantor boleh, kirim ke rumah juga bisa biar lebih private," kata PR.

Barulah Bang Korlap sadar. Kalau barang dikirim ke redaksi, bisa jadi paket bakal dibuka teman-temannya dan dia bakal dibully.

"Ya sudah, kirim ke rumah aja yach."

"Alamatnya mana bang?"

Begitulah perbincangan penuh keceriaan bagi Bang Korlap hari itu. Dua hari kemudian, paket sampai. Sebelum paket dibuka, wajah Bang Korlap bercahaya. 

Keesokan harinya, dengan langkah gontai, dia bawa paket barang elektronik ke kantor. Tiada cerah di wajah Bang Korlap seperti beberapa hari lalu. Dia serahkan bungkusan barang elektronik ke temannya.

"Cuk, pakai saja nih. Di rumah gue nggak ada colokan model begini nih. Nggak bisa kepakai."

PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.

No comments: