Thursday, December 2, 2021

Satu Berita Naik Berkali-kali, Bang Korlap Sedih

REJEKI emang tak kemana-mana, kata Bang Korlap suatu sore. 

Bagaimana tidak. Saat dia sedang merokok sambil menikmati sore di redaksi, ada jurnalis media lain yang mengirim WA berisi kabar baik. 

"Sore mas, saya Joni, temennya Mas Eko media nasional mas." 

"Mau nitip berita bisa mas?" 

Bang Korlap segera mematikan rokoknya yang baru dua kali hisap. Dia buru-buru membalas pertanyaan Joni. 

Dalam hatinya, asuuuu ini yang tak tunggu-tunggu. 

"Wuih mantep nih," kata Bang Korlap.

"Mantep gimana mas maksudnya?" Jawab Joni. 

Jawaban Joni membuat Bang Korlap rada tidak enak hati. Dia terlalu senang. Membayangkan bakal dapat jalean. Tapi dia juga takut menyinggung hati Joni. Siapa tahu Joni cuma nanya aja. 

"Beritanya bro," kata Bang Korlap.

Joni mengirimkan naskah berita. Topiknya tentang sidang kasus pajak. Judulnya sudah ada. Tulisannya sudah rapi. Ah, betapa girang hati Bang Korlap. Tak perlu capek-capek ngedit lagi.

"Ini mas izin jika berkenan mas. Anggarannya 4 liter mas," Joni menambahkan kalimat di bawah press release.

Isi yang lebih dari cukup dikala kering kerontang, Bang Korlap membatin. 

"Siap bosque. Salam buat keluarga di rumah yach."

"Oke ya bang. Ditunggu link-nya."

Setelah itu percakapan singkat nan bermakna pada sore itu selesai.

Bang Korlap langsung buka CMS. Maksud hati mau langsung upload beritanya. Dengan begitu dia bisa segera kirim link sebagai barang bukti tayang. 

Mendadak suasana muram. Senyum sumringah Bang Korlap hilang seperti baru tertelan gulungan angin topan. 

Usut punya usut. Begitu buka CMS, sudah ada judul berita yang sama persis dengan rilis tadi. Berita itu dinaikkan rekan kerja Bang Korlap.

"Damput, ada yang cuti start."

Tentu saja dia tak bisa protes ke redaksi. Juga ke teman yang sudah lebih dulu menaikkan berita. 

Dia tak menyangka. Kawan media lain tadi ternyata mengirimkan bahan berita ke banyak wartawan. 

Sambil menunduk. Bang korlap refresh CMS beberapa kali. Iseng-iseng maksudnya.

Mendadak dia tertawa terbahak-bahak. Ada redaktur lain lagi yang juga menaikkan berita yang sama dan dengan judul yang sama. Entah berapa redaktur di redaksi Bang Korlap yang dapat kiriman rilis yang sama. Bajigurrrr.

No comments: