Thursday, December 9, 2010

Redaktur Darah Tinggi & Koresponden Mumet

SIANG ITU, seorang koresponden media online melaporkan berita ke redaksi via telepon. Laporan lewat telepon sudah biasa dilakukan di media online karena redaksi butuh kecepatan berita.

Pada waktu itu, yang menerimanya langsung redaktur senior. Sang wartawan berusaha seruntut-runtutnya membacakan laporan agar tidak kena maki. bla bla bla......

Singkat cerita, ketika dia menyebut nama seorang tersangka, si redaktur meminta agar koresponden mengulangnya pelan-pelan agar tidak salah tulis. Setelah diulang, agaknya si redaktur masih kurang jelas, lalu dia minta koresponden untuk membacakan abjad saja agar lebih mudah.

Si koresponden sudah berteriak-teriak ketika menyebut nama tersangka yang berasal dari Ambon itu. Namanya Rudy. Rudy. Rudy.

Redaktur: Itu Rudy, huruf belakangnya pakai Yengki atau India?

Koresponden: Bukan Yengki mas, tapi Rudy.

Redaktur: Iya benar namanya aku sudah dengar namanya. Jadi, huruf di belakangnya India (maksudnya huruf i).

Karena terlalu lama mengulang-ulang, darah tinggi si redaktur mulai kumat. Dia kesal.

Koresponden: Bukan orang India dia mas, asli Ambon.

Redaktur: Goblok, lo. Tulis pakai email aja laporan kau

Lalu, sang redaktur langsung menutup telepon karena tahu korespondennya tidak nyambung-nyambung.

3 comments:

ReBorn said...

buahahaha, asli ini kocak. itu komplikasi antara budeg dan bego. ghahaha.

Yamete said...

hahahahaha....
Rudy itu anaknya Yongki, keturunan India aseli...

Siswanto said...

-komplikasi bukan hanya untuk jantung aja ya born. hehehe
-hehehhe... itulah bro. sama-sama bingung..