Foto: Intisari Online |
Berita Pemred dan Kondom merk Meong itu ternyata bikin seorang wartawan teringat pada kejadian sekitar enam tahun yang lalu. Kenangan yang membuatnya sangat-sangat sebal.
Enam tahun yang lalu, wartawan ini masih muda. Masih energik-energiknya. Apalagi kalau sudah menyangkut urusan 86.
Suatu hari, diundanglah dia pada acara yang diselenggarakan Dinas Kesehatan. Tema acaranya menyambut AIDS Sedunia.
Ia berpikir, acara semacam ini hanyalah seremonial. Setiap tahun diselenggarakan. Temanya tak jauh beda. Pembicaranya pun itu-itu juga.
Tapi ada satu yang ia harapkan beda dari acara itu. Isi amplopnya. Kalau tahun lalu hanya tiga tiang. Tahun ini ia harapkan tambah beberapa tianglah.
Usai acara, seperti biasa, ia merapat ke Humas. Ia mengambil salah satu goodie bag yang dibagikan panitia. Ia yakin, harapannya terkabul, apalagi kepala dinas kantor itu masih baru.
Sesampai di tempat parkir, wartawan muda tadi cepat-cepat membuka goodie bag. Dilongok-longok isinya. Diobok-obok dalamnya sampai keringat bercucuran. Ternyata tak ada amplopnya.
Isinya adalah poster, formulir, serta beberapa bungkus kondom.
"Ini pelecehan tingkat tinggi, masak ngarep amplop, dapatnya kondom, crut," katanya.
PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.
Kamus Besar Wartawan Amplop
1 comment:
hahahaha kasiaaaaaaaaaaaaaan
by dewi athena
Post a Comment