NET |
Satu per satu wartawan datang. Tak lupa si Gentholet, juga ikut mengambil kartunya. Masing-masing orang mendapat dua kotak kartu nama.
Setelah itu, Gentholet tak langsung pergi. Ia masih mengecek kartu.
Sambil cengengesan, Gentholet bilang ke petugas sekretariat supaya besok-besok, khusus untuknya, jangan hanya dibikinkan dua kotak kartu saja. Karena kalau hanya dua kotak, kartunya akan cepat habis.
Karena cepat habis, selama ini, ia terpaksa mencetak kartu nama sendiri.
Petugas sekretariat redaksi tampak bingung, karena selama ini memang sejumlah itulah jatah tiap orang. Dan belum pernah ada wartawan yang minta nambah kartu nama.
Kawan-kawan si Gentholet rupanya mendengar tuntutan si Gentholet. Kejadian itu menjadi ramai di redaksi itu. Gentholet jadi bahan tertawaan.
"Tiap ketemu cewek, kau kasih kartu ya," kata salah satu teman.
"Kartu namanya disebar ke apa aja sih," kata yang lainnya.
"Gua heran, kartuku saja tak pernah habis. Gentholet belum dua bulan sudah habis terus," kata lainnya lagi.
Usut punya usut, ternyata yang membuat kartu nama si Gentholet cepat habis ialah karena kegemarannya ikut doorprize. Sehari, ia bisa ikut beberapa acara sekaligus.
Sekali nyemplungin kartu nama ke tempat undian, jumlahnya tak tanggung-tanggung. Bisa 10 kartu nama sampai 20 kartu nama, cuy.
PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.
Kamus Besar Wartawan Amplop
No comments:
Post a Comment