Thursday, December 22, 2011

Bila 3,2 Juta Blogger Turun Tangan Cegah HIV

WALAU usaha penanggulangan makin gencar dilakukan, tapi Negeri tercinta kita ini, Indonesia, masih tercatat sebagai salah satu negara di Asia dengan pertumbuhan epidemi HIV dan AIDS yang relatif tinggi. Nah, sebagai anggota komunitas social media, khususnya blog, rasanya kok tidak enak kalau kita tidak ikut ambil bagian dalam usaha bersama memecahkan permasalahan ini.

Mungkin, salah satu caranya ialah perlu disediakan space lebih banyak lagi di blog kita untuk mempublikasikan berbagai karya bertemakan peningkatan  kesadaran masyarakat terhadap penyebaran penyakit menular ini. Selain itu, juga mengangkat tema penghapusan diskriminasi dan stigma terhadap teman-teman yang hidup dengan HIV (ODHIV/ODHA).

Saya optimis aksi ini akan membantu sekali dalam kampanye edukasi masalah HIV/AIDS. Dan saya membayangkan, bila teman-teman blogger di Indonesia yang saat ini jumlahnya luar biasa banyak, mencapai sekitar 3,2 juta blog, bergerak bersama, berdaya bareng-bareng, berkreasi ramai-ramai, mengangkat tema itu secara rutin, besar kemungkinan pesannya akan benar-benar sampai masyarakat Indonesia.

Apalagi, ditambah edukasi melalui jejaring sosial facebook yang jumlah penggunanya di Indonesia mencapai sekitar 38 juta jiwa, kemudian twitter yang jumlah pemakainya tak jauh beda dengan facebook, wuihhh, pasti dampaknya akan sangat luar biasa sekali menjangkau lebih banyak penduduk. Mungkin belum dapat menjangkau seluruh penduduk Indonesia yang jumlahnya sekitar 240 juta jiwa secara cepat, tapi lama-lama bila gerakan ini terus menerus dilakukan, pasti akan terjangkau semua.

Sejarah di Indonesia telah membuktikan bahwa aktivitas di social media memberikan manfaat yang sangat besar dalam memperkaya khazanah pembangunan di berbagai bidang, mulai dari hukum, politik, demokrasi, dan lain sebagainya. Melalui media sosial, kita dimungkinkan untuk bisa berekspresi, menulis, berbicara, mengapresiasi bahkan mengkritik secara galak terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah.

Wakil Presiden Boediono saja beberapa waktu lalu ikut memuji pengaruh social media terhadap pembangunan bangsa. "Social media memberi kontribusi yang luar biasa bagi publik. Ini merupakan pengalaman di negara Indonesia. Praktik demokrasi di Tanah Air diperkaya oleh pertumbuhan social media," katanya kepada media massa.

Luar biasa bukan. Kalau begitu, nyok… nyok… nyok…  (dialek Betawi). Kita ikut aksi teman-teman yang yang sudah lebih dulu memulai gerakan kampanye penanggulangan HIV/AIDS dan penghilangan diskriminasi serta stigma kepada ODHIV.

(Ilustrasi / Surya.co.id)
Wakil Duta Besar Australia untuk RI Paul Robilliard pun sangat berharap seperti itu. Makanya, tempo hari AusAID (lembaga program bantuan Pemerintah Australia) bekerjasama dengan VIVAnews.com dan Komisi Penanggulangan AIDS menyelenggarakan kompetisi blog. Diharapkan aksi ini menjaring lebih banyak teman-teman blogger Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam kampanye edukasi.

“Sosial media merupakan salah satu strategi yang dilakukan Pemerintah Australia untuk mengatasi HIV/AIDS dan menolong mereka yang hidup dengan HIV/AIDS,” kata Paul dalam siaran pers yang dikeluarkan AusAID.

Teman-teman, Australia memiliki perhatian serius pada masalah ini. Australia dan Indonesia telah bekerja sama lebih dari 15 tahun dalam mengatasi masalah HIV. Kemitraan Australia untuk HIV senilai $100 juta telah membantu 26.000 pengguna napza dengan akses jarum suntik steril, program methadone dan program penurunan penularan.

Hasilnya, telah terjadi penurunan signifikan dalam prevalensi HIV di antara pengguna jarum suntik di Indonesia. Bantuan ini juga berhasil membantu narapidana mengerti mengenai HIV, peningkatan pelayanan akses terhadap obat-obatan untuk ODHIV dan upaya tindakan di provinsi Papua dan Papua Barat.

Bacaan penting lainnya:
Djenar: Teman-teman ODHIV Penulis Hebat
Oz Awards Indonesian Bloggers For AIDS Awareness
Siapa Tiga Penulis Pilihan AusAID

2 comments:

eMingko Blog said...

kita sbg blogger bsa mensupport grkan pduli HIV/AIDS melalui tulisan, dan mdah2an ttp bsa brprtspasi dlam tndakan nyata shingga lbh mmantapkan bhwa kita bisa menjadi bgn dri kesuksesan dri program ini. Salam blogger :)

Siswanto said...

setuju, bang! kita mulai dari yang kita bisa secara bertahap :)