Saturday, December 24, 2011

Stop HIV, Dibutuhkan Tangan Media

DI TANAH AIR, saat ini tengah berlangsung perkembangan luar biasa di sektor industri media. Tapi, di saat bersamaan, kalangan ini juga ditantang untuk berkontribusi bagi penanggulangan sebaran HIV/AIDS di masyarakat karena Negara ini masih tercatat sebagai salah satu Negara di Asia yang pertumbuhan epidemi HIV/AIDS-nya tertinggi.

Teman-teman media mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu menyebarkan pesan-pesan berisi edukasi tentang HIV/AIDS di berbagai kalangan agar tidak terjadi penularan penyakit secara terus menerus. Soalnya, media memiliki kekuatan strategis dan luar biasa sekali untuk menjangkau mereka -jutaan orang di seluruh daerah- dibandingkan saluran-saluran komunikasi lainnya.

Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi  Bali, Made Suprapta, media merupakan salah satu jaringan yang fungsinya sangat menentukan keberhasilan kampanye pencegahan penyakit menular ini melalui penyebaran informasi.

“Kalangan media yang memainkan peranan sosialisasi 75 persen terhadap hal ini," ujar Made.

Itu sebabnya, Made mengajak teman-teman yang bergerak di bidang media untuk ikut memikirkan lagi mengenai bagaimana meningkatkan terus menerus edukasi kepada masyarakat agar mereka semakin memahami sebab dan akibat HIV/AIDS.

Oleh karena itu, ayo kita dukung penanggulangan HIV. Selain teman-teman media, jaringan lainnya yang juga ikut menentukan berhasil tidaknya upaya penanggulangan HIV/AIDS ialah lembaga kesehatan, perusahaan, pemerintah, LSM, lembaga pendidikan, agamawan,  termasuk juga teman-teman yang setiap harinya memiliki aktivitas berisiko tinggi tertular HIV.

Nah, pada saat wawancara dengan para wartawan di Denpasar, Made juga mengungkapkan bahwa di Bali setiap bulan petugas menemukan rata-rata 30 orang yang positif HIV. Artinya, masih banyak lagi kasus yang belum berhasil diidentifikasi di provinsi ini. Dengan kata lain, perut gunung es HIV belum dapat digali.

Kondisinya yang berbeda terjadi di sejumlah Negara lain, seperti di Amerika Serikat dan Australia.  Jumlah kasus HIV di dua Negara ini stagnan, bahkan cenderung menurun. Mengapa? Menurut Made, karena di kedua negara tersebut telah berhasil mengungkap gunung es HIV sehingga grafik perkembangannya makin rendah.

Bacaan penting lainnya:
Yakin Tahu HIV?
Resep Ngeblog Anti HIV Bapak Blogger Indonesia
Bila 3,2 Juta Blogger Turun Tangan Cegah HIV
Djenar: Teman-teman ODHIV Penulis Hebat
Oz Awards Indonesian Bloggers For AIDS Awareness
Siapa Tiga Penulis Pilihan AusAID

5 comments:

terapi qolbu said...

benar kalangan media sangat penting dalam menyebarkan informasi termasuk Hiv

Siswanto said...

Termasuk kita yang aktif di socmed, bantu menyebarkan informasi :)

dinneno said...

Saya berpendapat sama dengan terapi qolbu di atas. Media punya peran penting untuk menyampaikan informasi terkait HIV/AIDS

Syaiful W. Harahap said...

Persoalannya adalah informasi dlm berita HIV/AIDS tdk akurat krn dibalut dg moral. Silakan klik ke: http://www.kompasiana.com/infokespro

Siswanto said...

Setuju. Dukung penanggulangan HIV rame-rame :)