Saturday, October 31, 2009

Gagal ke Perpustakaan

Siang itu, Bahrul, temanku baru selesai mengikuti kuliah di jurusan Magister Manajemen UGM, Menteng. Dia tidak langsung pulang ke kosan di Kali Pasir yang tak jauh dari kampus S2 UGM itu. Melainkan ngobrol dengan Putri.

Mereka ngobrol seputar rencana tesis. Maklum semester depan sudah masuk masa tesis. Bahrul yang dasarnya jago pidato itu memberitahu kalau bahan-bahan tesis mudah dicari di perpustakaan UI. Lengkap.

Dibalik itu, dalam dasar hati si Bahrul sebenarnya juga menyimpan cinta untuk Putri. Makanya, begitu semangat si Bahrul menawarkan diri menemani pujaan hati ke perpustakaan UI.

"Oke, ayo kita ke sana Rul," kata Putri.
Bahrul sangat senang. Inilah kesempatan mendekati Putri, pikir Bahrul. Girang bukan main hatinya. Ibarat mendapat kiriman uang dari orang tua di saat dompet benar-benar kosong.

Bahrul pamitan dulu kepada Putri untuk pergi ke belakang sebentar. Maksud hati melihat sepeda motor apakah bensinnya masih ada atau tidak. Lega hatinya, tangki penuh. Lancar.

Dia menemui Putri lagi di ruang lobi kampus. Putri tetap berdiri di sana sejak Bahrul pergi. "Rul, kamu yang nyetir mobilku ya," kata Putri.

Bahrul agak kaget. "Aku tidak bisa bawa mobil, Put."

Gara-gara itu, rencana ke perpustakaan dibatalkan Putri. Sebenarnya Bahrul agak kecewa juga. Dan setelah itu, Putri agak menjauhi Bahrul.

Dalam hati Bahrul bilang, "Nanti kalau aku sudah selesai tesis dan punya pekerjaan baik, lihat saja, mobilku banyak." "Kok ada manusia seperti ini. Menjauhiku hanya karena tidak bisa nyopir."


1 comment:

Anonymous said...

nasib si pemilik motor butut... hahahhahahah (S)