Ini cerita pas penerimaan wartawan di redaksi salah satu media online. Setelah seleksi, seleksi, seleksi. Dan macam-macam seleksi akhirnya memasuki tahap akhir, tibalah tahapan interview para kandidat dalam bahasa Inggris.
Hari itu pewawancara dan kandidat sudah berada di salah satu ruangan. Mulailah pewawancara pidato yang intinya meminta calon nanti menjawabnyaan dengan tenang dan berbahasa Inggris yang kinclong. Soalnya, tahapan ini yang bakal menentukan lolos dan tidak lolosnya calon wartawan.
Satu dua pertanyaan dijawab dengan singkat singkat. Dengan penuh wibawa pewawancara menunjukkan kefasihannya terus bertanya dalam bahasa londo. Suasananya serius cenderung menegangkan. Pewawancawa ingin menunjukan image
perusahaan.
Mungkin saking tersiksanya kebebasan si calon, lalu dia bilang kepada pewawancara, "Wislah.. ngomong boso jowo wae (sudahlah bicara dengan Bahasa Jawa saja."
Tiba-tiba pecahlah tawa si pewawancara yang tadinya begitu serius. "Walah, sampeyan bisa bahasa Jawa juga, mas," katanya.
Singkat cerita, diterimalah calon pegawai itu menjadi karyawan di redaksi itu. Ternyata dia diterima karena kelucuan itu.
No comments:
Post a Comment