Friday, October 30, 2009

Film Korea Dipikir Film Jepang

Aku senang karena dapat kiriman film tentang cerita perjuangan anak sekolah. Temanku yang mengirim film itu bilang ini tontonan bermutu sekaligus untuk memudahkan belajar nihongo, bahasa Jepang. Kata dia, dialog-dialog dalam film ini berlangsung sederhana dan pendek-pendek. Jadi mudah mengingat dan memahaminya.

Lalu, kusimpan baik-baik di laptopku itu film. Walaupun senang punya koleksi film baru, aku tidak langsung menontonnya. Kupikir, nanti saja setelah libur kerja, baru kutonton film Jepang special ini sampai selesai.

Singkat cerita pada suatu hari aku pamer kepada temanku kalau punya film Jepang asli dan bagus. Kuceritakan apapun yang pernah diceritakan temanku yang memberikan film itu kepada teman yang akan kuberi rekaman film itu. Soalnya, aku tahu dia sangat suka nonton film-film Jepang. Dia sedang cari beasiswa ke Jepang.

Ternyata dia suka. Kubilang ada lima belas potongan film. Jadi, untuk memindahkan dari laptopku ke laptopnya harus pakai fleshdisk. Transfer film berlangsung ribet. Maklum, memori flesdisiknya terlampau kecil sehingga harus berulang-ulang memindahnya.

Tapi tidak mengapa, kata temanku. Karena dia sangat senang dapat film baru. Semuanya kami lakukan dengan senyum. Berkeringat juga karena tempat kerjanya agak jauh dari meja kerjaku.

Selesalah sudah proses pemindahan. Aku bahagia karena merasa menjadi bagian dari kebahagiaannya. Aku kembali duduk dan menulis di meja redaksi.

Tidak lama setelah itu, tiba-tiba temanku mengirim pesan lewat YM sambil berteriak. “Bro, ini sih bukan film Jepang, ini film Korea.”

1 comment:

Anonymous said...

hahahahhahaha... makanya cek dulu sebelum ngasih hadiah orang tuh..