DUA wartawan senior ini sudah jarang bertemu sejak mereka pindah tugas. Satu tugas liputan daerah pelosok Pulau Jawa, satu lagi di Ibukota Jakarta. Petang itu, dua wartawan yang berasal dari satu daerah ini berjumpa lagi, tapi hanya di facebook. Karena lama tak ngobrol, maka mereka pun ramai sekali. Ini dan itu dibicarakan. Berhaha hihi dan lain sebagainya.
Haha hihi yang paling seru ialah ketika dua korlap wartawan 86 ini bicara soal amplop. Korlap 86 ialah plesetan dari istilah wartawan amplop. (Klik kamus besar wartawan amplop di sini) Hehehe… Dari dulu sampai sekarang, keduanya memang tidak berubah dalam hal satu itu. Hobi sekali ngobrol soal amplop. Hobi sekali menceritakan pengalaman menerima amplop.
Dua korlap ini ternyata punya segudang cerita mengenai tempat-tempat ‘rahasia’ yang biasa digunakan wartawan nakal untuk membuang atau menyembunyikan amplop dari narasumber, yang tentu setelah diambil isinya atau uangnya. Mereka bicara dengan bahasa Jawa campur-campur dengan bahasa Nasional.
Kata korlap A: Sorry cuy, saiki aku ora pernah nompo amplop. Tapi njupuk isine tok hahaha...
Korlap B: Hahaa...halah. gayamu. Oh iyo dengar-dengar, ono kantor sing saluran toilete macet gara-gara kesumpel bungkus suel yang dibuang di WC yoo. hahahaa
Korlap A: hahaha parah itu kalau sampai closet jadi tempat pembuangan amplop. Paraaah. Oh iya, ono cerita gini, di suatu kantor, seorang OB redaksi kaget setengah mati, karena ketika dia mau membersihkan kaca toilet, ternyata di sela-sela belakang kacanya, isinya amplop semuaaaa…
Korlap B: Hahahaa... wah, jangan-jangan bak sampah sekitar kantor redaksi nek ditelisik yo akeh bungkuse suel. hhaaaha.
Korlap A: Hahaha cobo sekali-sekali nek mlebu kantor redaksi. Diprikso ae kui bak-bak sampahe.
Korlap B: Karo mrikso ngisor jok motor ato laci mobile yoo. hhaaaa..
Korlap A: Eh bos. Kapan-kapan aku tak dolan nyang nggonmu yo. Mengko cobo tak prikso ngisor kasur karo bantal kosanmu. Hahahhaha. Isine mestine amplop…
Korlap B: Ealaaaah, paling yo podo karo kamarmu. Hahahaha.
Si duo korlap ini merasa, kasus amplop dan wartawan memang selalu menarik untuk diceritakan. Apalagi dari sisi kelucuan. Ingat, ada wartawan yang malu-malu, tapi sebenarnya mau menerima amplop juga. Dan bagi duo korlap itu, jadi lucu.
Setelah puas berhaha hihi dan ejek-ejekan, kedua kawan ini pun mengakhiri pertemuan di facebook. Tapi, si Korlap B lupa me-log out- akun facebook-nya. Ada teman kebetulan membukanya berbuat iseng. Ditulislah di wall begini: "rindu amplop setengah mati."
PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.
Kamus Besar Wartawan Amplop
No comments:
Post a Comment