Monday, September 23, 2013

KAMUS JURNALISTIK KATANYA

JEBRET. Sebagian redaktur atau editor berita media massa terkadang senyum-senyum sendiri seperti orang gila bila sedang membaca laporan dari reporter, terutama untuk berita straight news.

Singkat cerita, yang membuat mereka senyum-senyum, terutama ketika menemukan kata ganti untuk menunjukkan orang atau narasumber yang memberikan suatu pernyataan. Dan kata ganti itu seringnya tidak tepat sasaran. Contone:

Lurah Sujarwo mengimbau para Ketua RT/RW mengkoordinir warga untuk gotong-royong membersihkan got. "Saya sudah minta mereka untuk membantu," jlentreh Lurah Sujarwo.
Kemudian ada lagi yang menulis begini:

Camat Senen mendukung program kesehatan yang sedang disosialisasikan Gubernur Jakarta. Camat Senen akan mengajak warga untuk hidup bersih. "Kami setuju dengan kebijakan pemerintah, itu penting," teriak Camat Senen.

Coba perhatikan dan rasakan penggunaan kata JLENTREH dan TERIAK. Kira-kira pas atau tidak?

Nah, berikut di bawah ini adalah rupa-rupa kata yang membikin sebagian editor suka ngikik sendiri. Terkadang, mereka terpaksa menggantinya dengan cukup memakai KATANYA, UJARNYA, dan TUTURNYA supaya lebih singkat, padat, dan jelas. Maaf ya, kata JELAS barusan bukan dimaksud untuk menyebut 86.

Ulasnya
Celotehnya
Selorohnya
Kesalnya
Sergahnya
Desaknya
Singkatnya
Bangganya
Singkatnya
Harapnya
Sebutnya
Jelasnya
Bebernya
Terangnya 
Curiganya
Celetuknya
Ceplosnya
Tuntasnya
Serunya
Teriaknya
Jlentrehnya
Gerutunya
Bilang dia
Timpalnya
Sambungnya
Geramnya
Tanyanya
Jawabnya
Elaknya
Kilahnya
Sesalnya
Pesannya
Tukasnya
Pungkasnya
Sesumbanya

PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.
Kamus Besar Wartawan Amplop

No comments: