INI pertanyaan yang kerab dilontarkan oleh sebagian wartawan yunior. Kenapa pengusaha atau pejabat mesti takut ketika didatangi wartawan atau diancam wartawan akan diberitakan bila tidak memberi uang.
Kalau pejabat atau pengusaha tak bersalah, kata wartawan yunior itu, harusnya tenang-tenang aja saat menghadapi wartawan.
Nah, soal keberanian menghadapi wartawan, ada baiknya menyontoh seorang pengusaha Tanah Air ini. Walau sebenarnya perusahaannya tak jujur-jujur amat atau tak bersih-bersih amat, ia punya keberanian melawan wartawan yang coba-coba memerasnya.
Waktu itu, pengusaha tersebut didatangi beberapa wartawan. Wartawan mengaku sudah memiliki data tentang pencemaran lingkungan yang diakibatkan perusahaan yang bersangkutan.
Mereka bilang data tersebut tak akan diberitakan di koran bila ada uang penggantinya.
Mungkin karena si pengusaha tahu bahwa wartawan Indonesia tak boleh minta uang, apalagi memeras, lalu ia segera lapor polisi.
Sambil menunggu polisi, si pengusaha menjamu wartawan tersebut di ruang tamu.
Begitu polisi datang, si abang wartawan kaget setengah modar.
PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.
Kamus Besar Wartawan Amplop
No comments:
Post a Comment