Friday, September 20, 2013

Wartawan Pun Sikat Jatah Narasumber :D

HADOOH, perilaku wartawan elektronik Tanah Air ini bener-bener keblinger. Betapa tidak, apa yang bukan menjadi jatahnya, mereka sikat habis juga. :D :D

Jadi begini ceritanya. Waktu itu, ada kasus besar yang terjadi di salah satu kota. Dari segi bisnis media maupun dari segi nilai jurnalistik, berita itu menguntungkan dan kuat sekali.

Maka, redaksi pun membuat rencana liputan live alias wawancara langsung dengan salah satu kepala keamanan di kota yang menjadi tempat kasus besar tadi.

Diutuslah satu tim wartawan ke kantor kepala keamanan untuk mewawancarainya. Tak lupa, redaksi memberi mereka uang yang nantinya harus diberikan kepada narasumber setelah wawancara live.

Setelah bertemu dengan kepala keamanan yang menjadi narasumber utama, tim wartawan pun langsung mempersiapkan segala sesuatu untuk acara live. Tampak bangga sekali itu kepala keamanan. Mau masuk TV, gitu lho.

Singkat cerita, wawancara live pun selesai. Kru wartawan pun bicara kepada kepala keamanan dan menyampaikan ada titipan untuk bayaran live dari redaksi.

Kepala keamanan tampak terperangah, entah itu dibuat-buat atau alamiah. Lalu ia bilang: "Aduh dik, macam mana ini. Harusnya, bapaklah yang beri kalian uang, bukan begini."

Intinya, kepala keamanan tadi menolak uang dari redaksi media elektronik yang telah mewawancarai tadi.

Tim wartawan menjawab: 'Bapak, bapak. Aduuh, kan biasanya kita wartawan elektronik ini celalu kasih uang ke narasumber yang kita wawancara live. Ini sudah perintah dari atasan kantor, bapak hihihih," kata salah satu kru.

Kepala keamanan tetap tak mau menerima uang yang nilainya beberapa juta itu.

Tapi kemudian kepala keamanan meminta formulir tanda bukti penerimaan uang dari redaksi. Ia bilang begini: 'Gini dah, saya akan tanda tangani ya. Tapiiii, duitnya buat kalian ajah. Ingaaat, duitnya nanti dibagi-bagi yah sama semuanya. Jangan makan sendiri, lho."

Tim wartawan itu pun mengangguk-angguk cepat. Sambil cekikikan, mereka langsung mengeluarkan formulir untuk ditandatangani si kepala keamanan.

Uang segepok dalam amplop cokelat pun dibawa pergi oleh tim wartawan media elektronik itu.

PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.
Kamus Besar Wartawan Amplop

No comments: