Ini ceritanya seorang mantan public relations nih. Singkat cerita, tiga jam pun lewat. Acaranya bubar karena semua narasumber sudah bicara sesuai keahliannya masing-masing.
“Terima kasih kawan-kawan semua telah hadir,” kata salah seorang public relations. Berkali-kali ia mengucapkan kalimat seperti itu. Mungkin, maksudnya itu cara halus untuk segera menyuruh hadirin pergi meninggalkan ruangan.
Tapi, lucunya. Ada beberapa wartawan yang tidak juga pergi, padahal di ruangan tinggal panitia. Malah di antara wartawan tadi ada yang tiba-tiba batuk-batuk sambil melirak-lirik kepada petugas public relations. Usut punya usut, ternyata mereka sedang berharap mendapat uang transport alias amplop.
Lalu, mengapa mereka tiba-tiba batuk-batuk? Ternyata itu adalah batuk ‘modus.’ Wartawan itu berharap si humas memperhatikan mereka. Endingnya? Rahasia dong wkwkkw… lapan anam ndaaaan.
PENGUMUMAN
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop dan bodrek. Kamus Besar Wartawan Amplop
No comments:
Post a Comment