Wednesday, July 17, 2013

Redaktur Desk Kuliner Bangkrut

INI cerita tentang wartawan muda yang liputannya di desk kuliner. Karena tanggung jawabnya tentang kuliner, maka ia pun menulis apa saja tentang makanan, terutama makanan yang jarang ditemukan.

Suatu hari, sepulang liputan, redakturnya terlihat agak cemberut. Waktu itu, si wartawan muda tak tahu apa sebabnya.

Selidik punya selidik, ternyata si redaktur cemberut karena merasa kesal. Anak buahnya selalu ke redaksi hanya membawa laporan.

Ia ingin sekali-sekali anak buahnya pulang bawa makanan yang selalu ditulisnya. Capeklah si redaktur, tiap kali kerjaannya cuma mengedit tulisan, membayang-bayangkan makanan, memilih foto makanan, dan lain esbagainya. Intinya tak pernah sekalipun mencicipinya.

Karena masih yunior, si wartawan muda pun menuruti keinginan bosnya. Semenjak itu, tiap kali pulang liputan, ia pun bawa makanan yang sedang diulasnya.

Dan tentu saja, redakturnya tak cemberut lagi.

Tiap hari, selama Seminggu, dua minggu, tiga minggu si yunior bawa makanan.

Lama-lama, redaktur penasaran. Hebat betul si yunior, bisa bawa makanan dalam jumlah banyak terus menerus selama berminggu-minggu.

Tapi, besoknya, ia teriak histeris di ujung ruangan redaksi. "Bajiguuuur, ternyata dia minjem uang sekretariat redaksi atas namaku dengan alasan buat beli makanan sore hari buat para redaktur."

PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.
Kamus Besar Wartawan Amplop

No comments: