Wednesday, October 23, 2013

Bang Korlap: Isi Amplop Anak Nasional Beda dengan Lokal

KISAH ini diceritakan oleh Bang Korlap, seorang wartawan kawakan yang biasa bertugas untuk desk nasional, tapi sekarang ia dipindah untuk liputan di desk lokal. Bagaimana ceritanyanya, yuk kita simak.

Bang Korlap tak hanya berpengalaman dalam hal isu nasional maupun politik. Ia pun punya jam terbang tinggi untuk perkara mencari benefit pribadi melalui amplop dari narasumber. Tak pernah ia menerima amplop berisi Rp100 ribu, Rp200 ribu dan Rp300 ribu. Minimal yang diterimanya senilai Rp500 ribu. Uang-uang itu pun lebih sering ia terima lewat rekening. Mantap.

Makanya, begitu ia dirotasi untuk liputan isu lokal, Bang Korlap sering terlihat murung di pojok taman. Jangan dipikir ia murung karena pendapatannya dari amplop yang merosot. Bukan. Ia sedih karena melihat si Memen, wartawan media X.

Suatu hari, si Memen yang selama ini belum pernah meliput isu politik itu, tiba-tiba dapat perintah untuk meliput acara yang diselenggarakan salah satu partai politik.

Singkat cerita. Sebagian wartawan senang menerima amplop dari acara itu. Tapi, sebagian lagi ogah menerimanya karena bagi mereka itu bisa merusak integritasnya sebagai journalist.

Memen adalah salah satu wartawan yang ikut girang bukan main saat menerima amplop.

"Senengnya ibarat sampai guling-guling. Aku lihat sendiri di lapangan, padahal pas aku di desk ekonomi, Rp500 ribu itu paling kecil," tulis Bang Korlap.

Memen seneng karena isi amplopnya ternyata Rp500 ribu.

Kata Bang Korlap, uang tersebut sampai difoto segala dan hasilnya diunggah ke group BBM, mungkin supaya teman-temannya tahu. Memang sih, waktu itu ia tidak menjelaskan itu sebagai hasil amplop.

Dalam foto yang disebarkan itu, Memen mengambil posisi tengah memegang uang Rp500 ribu sambil tersenyum lebar.

Itulah yang membuat Bang Korlap muram. Sampai sebegitu parahnya seorang wartawan desk lokal merespon hasil dari acara partai. Padahal bagi teman-teman Bang Korlap di desk nasional, uang sebesar itu tak terlalu bernilai mengesankan.

PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.
Kamus Besar Wartawan Amplop


No comments: