INI cerita dari salah satu redaksi di Ibukota. Ceritanya tentang reporter dan redakturnya lagi.
Reporter satu ini memang rajin dan kreatif sekali. Dia sering ikut lomba menulis yang kontennya biasanya untuk mempromosikan perusahaan penyelenggara. Dan dia sering menang.
Hari itu, si reporter menghubungi redakturnya supaya menaikkan tulisan yang akan dilombakan lagi.
Pesennya kepada redaktur agar tulisannya jangan dirombak dan dipotong supaya panitia senang.
Dengan nada ketus, redakturnya bilang, ogah ah, abis kalau menang kamu gak nraktir sih.
Mendengar jawaban redakturnya, si reporter merasa bersalah. Dan ia pun janji kalau menang siap memberi komisi. Akhirnya redaktur pun siap sedia.
Dan ternyata setelah pengumuman lomba, tulisan itupun menang. Si reporter pun memenuhi janjinya kepada redaktur. Ia memberi komisi Rp30 ribu yang dimasukkan ke amplop.
Usut punya usut, redakturnya cemberut lagi karena ternyata hadiah yang diterima reporternya sampai di atas Rp30 juta.
PENGUMUMAN-PENGUMUMAN!
Klik kategori Etika dan Moral di bar sebelah kanan blog. Di sana ada kumpulan cerita-cerita lucu seputar wartawan amplop, bodrek, juga wartawan yang mencoba tetap idealis.
Kamus Besar Wartawan Amplop
2 comments:
kurang ajar tuh reporter!! pasti namanya SIS-WANTO ya. wkwkwkwkwk
bang posman sok tau ah :D
Post a Comment