BERIKUT INI cerita seorang office boy di sebuah kantor redaksi. Kebetulan, anak ini, selalu kebagian piket untuk bersih-bersih di toilet. Mengapa begitu, soalnya ia sering terlambat masuk kerja sehingga bosnya selalu menugaskannya di ruangan itu.
Aneh benar, suatu hari, ia datang pagi-pagi ke kantor. Satpam yang melihatnya sampai heran. Ia langsung ambil peralatan bersih-bersih seperti lap kaca dan ember. Masuklah ia ke toilet. Rajin sekali anak ini, biasanya ia merokok dulu baru mulai kerja.
Kemudian ia mengisi ember dan mencelupkan lap ke dalamnya. Ia ingin membersihkan kaca yang tampak buram dan berminyak. Wartawan memang jorok, masa kaca sampai berminyak. Ngapain saja di kamar mandi kok sampai jorok begini kacanya, kira-kira begitu pikirnya.
Untuk memudahkan pekerjaannya, ia menurunkan kaca itu. Untuk menurunkannya, ia pakai kursi agar posisinya seimbang. Begitu ia angkat kaca yang menempel di dinding, tiba-tiba jantungnya berdegub kencang.
Dari balik kaca itu, bertebaran puluhan amplop putih. Umumnya amplop-amplop itu sudah sobek. Amplop itu jatuh berantakan memenuhi permukaan wastafel.
Karena office boy ini sering bergaul dengan wartawan di redaksi, ia cepat tanggap. Ini pasti bekas amplop jalean alias hasil membodrek selama liputan.
Pantas saja, tiap kali sepulang liputan, sebelum mulai kerja, sebagian wartawan di redaksi pasti mampir dulu ke toilet. Pikir si office boy, ruangan toilet ini telah menjadi saksi bisu para wartawan amplop membuka hasil jalean. Sehabis mengambil isinya, amplop diselipkan lewat sela-sela dengan harapan tidak ada yang tahu soal amplop itu. Soalnya kalau dibuang ke tempat sampah, bisa-bisa muncul berbagai kecurigaan.
1 comment:
Wahahhaha.. TEMPAT SAMPAH RAHASIA!!!
:D
Post a Comment