DI SALAH satu gedung kapitalis Ibukota, berlangsunglah peluncuran konten sepak bola luar negeri. Acara ini diselenggarakan oleh salah satu provider telepon genggam.
Banyak sekali wartawan yang diundang ke sana. Namanya juga peluncuran produk. Dibutuhkan media komunikasi yang cepat dan efektif untuk memfamiliarkan produk itu di tengah masyarakat. Ya, lewat media massa salah satu jalannya.
Agar acara ini juga memberi penghiburan kepada wartawan, di salah satu bagian program peluncuran, panitia menyelinginya dengan doorprize.
Di antara puluhan orang yang hadir, hanya seorang wartawan bidang IT yang punya cara kelewat kreatif untuk jadi pemenang doorprize. Ketika ia mendaftarkan medianya ke panitia, ia sengaja secara diam-diam memasukkan banyak sekali kartu namanya ke box kaca. Maksud hati, agar kartunya potensial nongol saat pengocokan. Semuanya ia lakukan dengan rahasia. Cara model itu selama ini sangat ampuh, tidak ada yang tahu.
Tibalah waktu yang ditunggu-tunggu. Pengocokan kartu nama. Ternyata, apa yang jadi pengharapan wartawan IT itu terealisasi. Kartu namanya menang. Ia bangga sekali mendapatkan hadiah telepon genggam.
Pengocokan tahap pertama selesai. Kemudian, dilanjutkan pengocokan tahap kedua. Tuing… tuing, wartawan-wartawan yang hadir berharap-harap cemas. Akankah jadi pemenang.
Begitu tangan panitia keluar dari box kartu nama, ia membacakan nama yang tertera di kartu nama. Ternyata, nama si wartawan IT tadi lagi yang menang. Begitu namanya disebut, wartawan itu terlihat senyum-senyum. Ia sepertinya tidak enak hati, apalagi para wartawan lainnya menyorakinya dengan nada kesal.
Tetapi, karena si wartawan IT itu sudah dapat hadiah di tahap pertama tadi, maka ia tidak lagi punya hak mendapat hadiah di tahap kedua. Karena namanya dobel, maka pengocokan pun diulang lagi.
Kocok, kocok, kocok. Jrenggggggg. Tangan panitia mengambil satu kartu nama dan mengangkatnya. Lalu, ia membacakan nama pemenang. Nama si wartawan IT itu lagi yang menang.
Semua orang kaget lagi. Terutama para wartawan, mulailah mereka protes. Panitia acara sampai bercanda. “Mas ini kenapa bisa menang terus ya, berapa banyak kartu nama yang tadi dimasukkan ke box.”
Mendengar reaksi yang demikian riuhnya, si wartawan IT pelan-pelan bangkit dan meninggalkan arena pengocokan. Ia sepertinya sangat malu. Karena, rahasia menangnya diketahui oleh semua orang. Ia sama sekali tidak pernah menduga. Karena, di acara-acara doorprize sebelumnya, tidak pernah terjadi kasus seperti ini.
No comments:
Post a Comment