KONON, ada seorang wartawan di salah satu daerah yang nakal sekali. Dia jadi konsultan korban kasus.
Begini ceritanya. Tepatnya kasus ini terjadi di musim penghujan tahun lalu. Waktu itu, terjadilah kasus yang menimpa salah satu keluarga di daerah itu. Perkara ini membuat keluarga ini benar-benar tak berdaya. Dia tak punya pilihan lain selain memberikan sejumlah uang kepada oknum yang mengaku bisa mengamankan kasusnya.
Uang yang diserahkan keluarga itu jumlahnya besar sekali, sampai-sampai mereka harus menjual rumah segala. Benar-benar membikinnya makin jatuh miskin.
Nah, saat kasus ini masih hangat, ada seorang wartawan yang mengetahuinya. Mungkin pada waktu itu si wartawan ini iba melihat kondisi ibu itu sekaligus dia menangkap ada kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Si wartawan ini memberi saran kepada keluarga itu. Dia menawarkan skenario yang bertujuan untuk menarik simpati publik dan tentu saja untuk mendapatkan keuntungan lain lagi. Keluarga ini harus tinggal di kandang kerbau. Lalu diliput. Dengan begitu, masyarakat akan iba melihatnya nongol di media.
Keluarga yang sedang terjepit ini pun menuruti saja saran itu. Mereka bermalam di kandang kerbau. Dan si wartawan pun meliputnya.
Tidak lama kemudian, peristiwa ini nongol di media. Dalam sekejab, menjadi berita besar. Ada keluarga yang tinggal berbulan-bulan bersama hewan piaraan karena uangnya habis setelah diperas oknum.
Efek berita itu ternyata ampuh. Ada gambar, ada artikel, segala sisi diungkapkan. Benar-benar membuat khalayak ramai teraduk-aduk emosi ibanya. ternyata strategi itu berhasil.
Tak lama kemudian, banyak orang yang menghubungi kantor pemberitaan tempat si wartawan bekerja. Umumnya, mereka minta informasi dimana keluarga itu tinggal. Mereka merasa kasihan. Ingin membantu.
Beberapa hari kemudian, tokoh masyarakat, pengusaha, sampai pejabat secara bergilir menjenguk keluarga itu. Tiap kali orang-orang datang untuk menyumbang uang, keluarga itu segera ke kandang. Tapi, begitu orang-orang pergi, mereka masuk rumah lagi. Pokoknya, sesuai saran si wartawan tadi.
Usut punya usut, uang yang terkumpul dari sumbangan pun banyak sekali. Kalau ditotal-total, jumlahnya melebihi uang yang pernah diserahkan ke oknum yang membikinnya jatuh miskin. Bahkan, belakangan, ada pejabat yang sampai membelikan keluarga itu rumah.
Usut punya usut, ternyata wartawan yang tadi memberi ide juga kebagian rejeki nomplok itu. Karena memang inilah yang diimpikan si wartawan nakal.
Tidak ada yang tahu akal-akalan ini. Tapi, berita tentang keluarga yang di kandang kerbau tadi terus meluas, bahkan sampai berhari-hari menjadi berita utama.
1 comment:
wedeeeeeeeeeeew ngeri juga ya idenya, awasss dicontek
by dewi athena
Post a Comment