DI salah satu lembaga pilar pemerintahan, ada dua wartawan, si A dan si B, yang sangat klop. Maksudnya, klop dalam hal mencari ide untuk mendapatkan amplop dari narasumber.
Suatu hari, si A bertemu dengan wartawan C. Ternyata si C ini termasuk rajanya amplop juga di kalangan pers. Banyak ide dan banyak suksesnya. Makanya, si A sangat-sangat klop dengan si C ini. (Kalau dengan si B, sangatnya klopnya cuma sekali).
Akhirnya, si A dan si C sering jalan bareng untuk mencari amplop atau proyek dari narasumber. Sejak itu, A dan B jadi makin jarang ketemu dan jarang berduet lagi.
Karena merasa ditinggal mencari jale, 86, atau amplop, terus oleh A dan C, lama-lama si pun B menjadi uring-uringan. Ia menjadi kesal bukan main.
Saking tidak tahan menahan kegundahan hati, si B pun curhat. Dia menuliskan isi hatinya di status Blackberry Messenger dan status Facebook-nya.
“PERSAHABATAN YANG TELAH LAMA TERJALIN, TERNYATA DAPAT DIBELI OLEH AMPLOP"
Maksudnya, ternyata amplop pun bisa membikin hubungan pertemanan retak.
4 comments:
wah, memang nakal si amplop. gw selalu ga sabar nunggu cerita si amplop berikutnya. ghahaha.
tolong diambil sisi positifnya ya bro, sisi negatifnya jangan diambil. ) wkwkwk
masalahnya ga ada sisi positifnya cuy. ghahaha. iya, gw tau, harusnya persahabatan ga pandang amplop. ampun... ampun... :)
hahahhaa... gak ada positif2nya ya. gw demen baca blog kau bro, kreatif sekali
Post a Comment