CERITANYA ITU, ada seorang wartawati yang selama ini dikenal sebagai seorang pemburu amplop handal. Ia liputan di pulau yang terkenal dengan keelokan tempat wisatanya. Hari itu, dia ikut datang ke acara penyambutan pejabat dari ibukota.
Singkat cerita, acara seremonial yang cenderung hura-hura itu pun selesai dan berjalan lancar.
Sudah bukan rahasia lagi, khususnya wartawan pencari amplop, selesai acara, mereka menunggu pembagian amplop dari panitia. Tibalah waktu yang ditunggu-tunggu.
Nah, ternyata wartawan yang dapat jatah amplop hanyalah mereka yang sebelumnya telah konfirmasi ke panitia. Maksudnya, hanya wartawan yang diundang dan namanya tertera dalam daftar absen.
Tiba giliran si pemburu amplop. Lama ia menunggu, tapi panitia tidak juga menanggil namanya. Pas acara pembagian akan bubar, dia bilang, "Mana uang transportnya?"
"Namanya embak siapa?" jawab salah satu panitia.
“R.......“ kata wartawati.
Setelah melihat daftar, panitia lantas bilang begini: "Tidak ada dalam daftar kami. Yang dibagi uang transpor hanya wartawan yang sudah konfirmasi saja mbak,” kata panitia.
"Tapi saya sudah isi absen kok." Si wartawan pemburu amplop pun bercerita. Ia sudah absen di daftar kehadiran wartawan, tapi karena namanya tidak tertera di kolomnya, ia tulis sendiri pakai pulpen di bagian paling bawah.
"Maap mbak, tetep tidak bisa, sebenarnya yang dikasih yang transport itu cuma teman-teman yang diundang."
Setelah panitia menjelaskan seperti itu, si pemburu amplop agak ngotot. Dan ia tetap minta bagian. Ia mencoba menarik map yang dipegang panitia yang tetap tidak mau memberi uang.
Wartawan lain yang kebetulan masih di sekitar ruangan itu heran semua. Mereka buru-buru keluar karena takut chaos.
1 comment:
wooowwwww gigih bangeeeett, ngeriiiiiiiiie
by dewi athena
Post a Comment