Wednesday, December 28, 2011

Mitos Keliru Tentang HIV/AIDS

BEBERAPA hari lalu, saya ngobrol dengan seorang teman melalui yahoo messenger. Ia seorang wartawati koran nasional. Karena ia tahu saya suka menulis seputar HIV/AIDS di blog ini, ia bertanya kepada saya beberapa hal tentang HIV, yang menurut saya sangat menarik.
Ilustrasi/google

"Apakah kalau kita kena keringat orang yang positif HIV akan tertular,” katanya. Ia bertanya lagi, “Terus kalau ciuman dengan ODHIV (Orang Dengan HIV), kita akan ketularan enggak sih, ya.”

Tidak hanya itu, ia juga bertanya kepada saya, apakah saya tidak takut berteman, bahkan sering berdekatan dengan ODHIV.

Saya jawab, “Tidak.”

Sebab, para pakar HIV/AIDS telah membuktikan melalui serangkaian penelitian mereka bahwa HIV tidak akan menular melalui hal-hal tersebut di atas. HIV juga tidak akan menyebar lewat aktivitas jabat tangan, sentuhan, pelukan, menggunakan peralatan makan atau minum yang sama, gigitan nyamuk, memakai jamban yang sama atau tinggal serumah.

Lalu, bagaimana cara virus itu menular ke orang lain. Ada tiga jalur. Yang pertama, lewat hubungan seks (anal, oral, vaginal) yang tidak aman (tanpa kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV. Dua, transfusi darah atau penggunaan jarum suntik secara berhantian. Tiga, ibu hamil penderita HIV kepada bayi yang dikandungnya.

Jadi, saya bilang ke teman saya tadi, penularan HIV tidak segampang itu. Maka heran juga bila sekarang ini masih ada sebagian orang yang menjauhi teman-teman ODHIV, bahkan anggota keluarganya sendiri. Setelah saya berikan penjelasan seperti itu, teman saya yang wartawati itu mengaku jadi lebih mengerti. Berarti, katanya, selama ini ia hanya mempercayai mitos tentang penularan HIV.

Ngomong-ngomong soal mitos. Berikut ini akan saya rinci lebih jelas mengenai mitos seputar HIV/AIDS yang selama ini dipercaya sebagian masyarakat Indonesia, termasuk teman saya tadi. Mudah-mudahan, setelah membaca mitos-mitos yang saya angkat dari situs resmi Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (http://www.aidsindonesia.or.id) untuk kepentingan pendidikan tentang HIV/AIDS, kita semua menjadi lebih paham sehingga tidak lagi mendiskriminasikan teman-teman ODHIV.
Ilustrasi/google

Apakah gigitan nyamuk membawa risiko terinfeksi HIV?
HIV tidak menyebar melalui gigitan nyamuk atau gigitan serangga lainnya. Bahkan bila virus masuk ke dalam tubuh nyamuk atau serangga yang menggigit atau mengisap darah, virus tersebut tidak dapat mereproduksi dirinya dalam tubuh serangga. Karena serangga tidak dapat terinfeksi HIV, serangga tidak dapat menularkannya ke tubuh manusia yang digigitnya.

Apakah saya harus khawatir tertular HIV saat melakukan kegiatan olah raga?
Tidak terdapat bukti bahwa HIV dapat ditularkan ketika seseorang melakukan olah raga.

Bisakah saya terkena HIV dari bersentuhan secara biasa? (berjabat tangan, berpelukan, menggunakan toilet, minum dari gelas yang juga digunakan oleh seseorang yang terkena HIV, atau berada berdekatan dengan seseorang yang terinfeksi yang sedang bersin atau batuk)?
HIV tidak ditularkan oleh kontak sehari-hari dalam kegiatan sosial, di sekolah, ataupun di tempat kerja. Anda tidak dapat terinfeksi lantaran anda berjabat tangan, berpelukan, menggunakan toilet yang sama atau minum dari gelas yang sama dengan seseorang yang terinfeksi HIV, atau terpapar batuk atau bersin penyandang infeksi HIV.

Apakah HIV hanya menjangkiti kaum homoseksual dan pengguna narkoba saja?
Tidak. Setiap orang yang melakukan hubungan seks yang tak terlindungi, berbagi penggunaan alat suntikan, atau diberi transfusi dengan darah yang terkontaminasi dapat terinfeksi HIV. Bayi dapat terinfeksi HIV dari ibunya selama masa kehamilan, selama proses persalinan, atau setelah kelahiran melalui pemberian air susu ibu.

Sebanyak 90 % kasus HIV merupakan akibat dari penularan seksual dan 60-70 % kasus HIV terjadi di kalangan heteroseksual.

Apakah kita dapat mengetahui bahwa seseorang terkena HIV hanya dengan melihat dari penampilannya?
Kita tidak dapat mengetahui bahwa seseorang menyandang HIV atau AIDS hanya dengan melihat penampilan mereka. Seseorang yang terinfeksi HIV bisa saja nampak sehat dan merasa baik-baik saja, namun mereka tetap dapat menularkan virus itu ke anda. Tes darah merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak.

Bisakah saya terjangkit lebih dari satu infeksi menular seksual (IMS) pada saat yang bersamaan?
Ya. Anda dapat terkena lebih dari satu infeksi penyakit menular (IMS) pada saat yang bersamaan. Masing-masing infeksi memerlukan pengobatannya sendiri. Anda tidak dapat menjadi kebal terhadap IMS. Anda juga dapat terkena infeksi yang sama berkali-kali. Banyak pria dan wanita yang tidak merasa atau melihat gejala awal apapun ketika mereka pertama kali terinfeksi dengan IMS, kendatipun mereka masih bisa menulari pasangan seksualnya.

Ketika seseorang sedang menjalani terapi antiretroviral, dapatkan dia menularkan HIV kepada orang lain?
Terapi antiretroviral tidak dapat mencegah penularan virus ke orang lain. Terapi dapat membantu menurunkan jumlah virus ke tingkat yang tidak terdeteksi, namun HIV masih tetap ada dalam tubuh, dan dapat ditularkan ke orang lain melalui hubungan seksual, dengan bergantian memakai peralatan suntikan, atau melalui ibu yang menyusui bayinya.

Demikian teman-teman, semoga dapat membantu :)

Bacaan penting dan terkait:
Bahaya HIV, 10 Juta Pria 'Jajan' Tak Pakai Kondom
Stop HIV, Dibutuhkan Tangan Media
Yakin Tahu HIV?
Resep Ngeblog Anti HIV Bapak Blogger Indonesia
Bila 3,2 Juta Blogger Turun Tangan Cegah HIV
Djenar: Teman-teman ODHIV Penulis Hebat
Oz Awards Indonesian Bloggers For AIDS Awareness
Siapa Tiga Penulis Pilihan AusAID

1 comment:

vianjb said...

waah , nice info gan