Monday, July 26, 2010

Wartawan dan VCD Miyabi Palsu

USAI operasi barang ilegal di pasar, alat bukti berupa ribuan keping VCD, DVD, minuman keras seperti anggur kolesom, mansion, drum, vodka dihamparkan di salah satu tempat aman di kantor polisi pinggiran kota.

Sejumlah wartawan nakal tampak tergiur betul dengan barang bukti itu. Menyaksikan wartawan yang melempar kode untuk mengambil barang bukti yang akan dimusnahkan itu, si anggota polisi datang ke wartawan. Ia tidak tega menolak permintaan jurnalis nakal tadi untuk memiliki keping VCD dan DVD. Setelah dirayu-rayu, akhirnya polisi membolehkan juga.

Karena sudah ngebet dari tadi, tanpa pikir-pikir lagi, wartawan langsung menyerbu keping VCD dan DVD yang umumnya bergambar film-film biru di pojok halaman kantor polisi. Mereka bongkar-bongkar kardus dan karung tempat menyimpang alat bukti. Sudah seperti pemulung barang bekas.

Melihat kelakuan para wartawan nakal tadi, polisi yang ada di sekitar lokasi sampai geleng-geleng kepala dan tertawa.

Saat wartawan sedang berebut memilah-milah kepingan barang bukti, anggota polisi mengingatkan agar yang diambil VCD dan DVD berisi lagu-lagu saja. Jangan yang aneh-aneh, seperti film berisi ajaran porno.

Setelah para wartawan amplop itu puas menjarah barang bukti. Mereka kembali ke markas atau tempat nongkrong. Di sana, mereka menghitung hasil jarahan. Gelak tawa menghiasi sore itu.

Mereka pikir, malam harinya bisa senang-senang bisa menonton film-film biru. Seperti Miyabi yang lagi hits bulan itu.

Sepuluh menit kemudian, salah satu wartawan menjerit. Ia baru tahu telah tertipu. Ternyata yang dibawanya bukan VCD berisi film yang diharapkan, melainkan VCD dan DVD transparan. Tidak ada gambarnya, apalagi suaranya, pada waktu diputar dengan mesin.

Setelah itu, temannya juga berteriak. “Asu, ini sih kosongan semua,” katanya.

"Gimana nih, apa dikembalikan saja,” katanya. "Ah, elu saja yang kembalikan, gue mah malu. Mending diam aja, belaga bego," jawab wartawan lainnya.

Malam itu, mereka tidak henti-henti misuh alias mengumpat. Tapi, mereka tidak bisa marah kepada siapapun.

Akhirnya, mereka merahasiakan kejadian itu. Kalau kejadian sore itu sampai terdengar wartawan lainnya, pasti akan akan ramai dan malu setengah mati. (share dari Arnes)

3 comments:

Yamete said...

:ngakak

si joni udah on duluan pas lagi milih VCD, pas tau itu VCD blank, Si Joninya off lagi...
:P

mas andri said...

demen ma asunya...

Siswanto said...

wkkkwkwkkw... sing di elingi kok yo misuhe