BERLANGSUNGLAH acara peresmian gedung baru di salah satu daerah. Acara ini dihadiri tokoh nasional.
Ngadimin, seorang wartawan, dan beberapa teman dekatnya, tahu acara itu. Maka, meluncurlah mereka ke TKP. Rupanya si Gendut, wartawan lainnya, belakangan juga tahu acara itu. Juga melesatlah mereka ke lokasi. Gendut dan Ngadimin ini dikenal tidak akur, walaupun sama-sama perantauan.
Ngadimin tiba di TKP terlebih dulu. Tak lama kemudian Gendut juga tiba di sana. Begitu melihat rombongan si Gendut datang, Ngadimin agaknya dongkol sekali. Gendut juga begitu, kurang sreg melihat Ngadimin. Mereka sama-sama mrengut terus.
Salah satu teman Ngadimin yang kebetulan berpapasan dengan si Gendut bilang begini. “Ndut, ngapain luwh kemari? ini kan acaranya si Ngadimin Abdul Ngalor Ngidul, emang luwh diundang..??
Gendut pun menjawab, "Sayah gak diundang ma Ngadimin, tapi sayah diundang ma panitia untuk wawancara pak ….."
Sikap teman akrab Ngadimin tidak begitu menyenangkan bagi si Gendut. Timbullah pikiran untuk mengerjai Ngadimin. Gendut tahu Ngadimin pasti juga nyari jale di acara ini. Hmmm… Tak lama kemudian, dia menghubungi semua teman-temannya yang tadi tidak ikut, agar datang semua.
Karena dijanjikan akan dapat berita besar dari acara itu, teman-teman si Gendut yang tadinya menganggap acara ini hanya seremonial, akhirnya datang. Tak ayal kedatangan mereka memenuhi kertas daftar nama wartawan yang hadir di buku humas.
Melihat daftar tamu penuh oleh tanda tangan wartawan, panitia humas agaknya kebingungan. Setelah itu, humas tak tampak batang hidungnya. Mungkin dia khawatir dengan banyaknya wartawan yang datang ke acara. Bisa-bisa rusuh. Karena di kota ini pernah ada kasus tidak mengenakkan saat pembagian amplop kepada wartawan.
Apa yang diharapkan oleh Gendut terjadi. Humas benar-benar menghilang. Dengan begitu, Ngadimin cs tidak tahu harus minta amplop kepada siapa.
Benar yang terjadi. Lenyapnya si humas agaknya membuat Ngadimin cs agak kelimpungan. Ngadimin tidak dapat menemui panitia humas hingga akhir acara. Akhirnya mereka tidak dapat jale yang sejak tadi dicari-cari.
Si Gendut dan teman-teman ngakak tanpa dosa di atas sepeda motor saat melihat rencana Ngadimin gagal total. Tak lama kemudian, kubu Gendut pergi, kemudian disusul kubu Ngadimin.
No comments:
Post a Comment