SIANG ITU, gegap gempita terjadi ketika panitia acara akan memulai acara doorprize yang dihadiri sejumlah wartawan. Di antara wartawan yang hadir, tampak si Aripin duduk di pojokan.
Dia berharap-harap cemas memenangkan doorprize. Ini baru pertama kali dalam hidup si Aripin berkesempatan mengikuti acara semacam ini.
1, 2, 3….. acara utama pun dimulai. Tak lama setelah panitia membacakan hasil penghitungan, tiba-tiba kaki si Aripin nggregeli. Dia lemas. Anak ini kaget bukan main karena namanya benar-benar disebut panitia seperti bayangannya tadi.
Tahukah hadiah apa yang dimenangkan si Aripin? Dia memenangkan hadiah berupa satu unit kamar di salah satu apartemen.
****
Acara pun kelar. Aripin juga sudah fit dari kondisi nggregeli dan lemas. Karena hadiahnya tergolong lux, maka prosedur yang harus Aripin selesaikan pun banyak.
Salah satunya ialah menyelesaikan administrasi. Aripin sangat berbunga-bunga ketika berjalan kaki menuju ke salah satu ruangan di kantor itu untuk urusan administrasi apartemen.
Di dalam ruangan, belum sampai sepuluh menit duduk di sana, lagi-lagi, Aripin lemes. Ternyata hadiah dari panitia acara hanyalah uang muka untuk pembelian kamar apartemen. Cicilan berikutnya harus dia bayar sendiri. Adapun nilai cicilan itu, mencapai belasan lipat dari gaji si Aripin.
Dengan terpaksa, Aripin pun akhirnya membatalkan diri untuk menerima hadiah doorprize kamar apartemen itu.
6 comments:
yach...kasian amat si ipin
kacian...kacian...kacian...
ngenes broo
hahahaha
ria: semoga kasus ini tidak terulang . wkkww
sugeng: ngenes-ngenes seneng. geng
seneng mung sesaat
bar kui ngenes makjlebb
hhaha
Nggregeli ki opo???
--"
sugeng: maknes makjleb. gejegur jurangan. hehehe...
galuh: nggregeli iku, gemeteran. kayak kamu pas dapat doorprize pensil berwarna itu, gemetaran karena saking senang dan kagget.
Post a Comment