NALURI bisnis memang sudah mendarah daging bagi wartawan muda bernama Midun ini. Dia kurang puas dengan gaji dari redaksi yang terbilang cukup besar. Dia putar lagi gaji itu untuk berbisnis.
Bisnis si Midun ialah berjualan sandal sepatu berlogo buaya yang sedang nge-trend saat ini.
Setiap pergi liputan, selain membawa katalog sandal dan sepatu, Midun tak lupa juga membawa sepasang sepatu sebagai sampel untuk menarik calon pembeli, yang sebagian besar rekan seprofesinya.
Walaupun barangnya asli, harga yang ditawarkan Midun lebih murah 50% dibanding dengan sepatu serupa yang dijual di outlet resmi.
"Lo boleh cek deh di outlet resmi harganya sekitar Rp700 ribu - Rp800 ribu. Kalo beli sama gw cuma gw kasih harga Rp300 ribu," ujar Midun kepada Mi'un, yang sedang ia prospek untuk membeli sepatunya.
Meskipun harga yang ditawarkan Midun sudah jauh lebih murah, rupanya Mi'un masih keberatan dengan harga itu. Soalnya, dia masih harus melunasi cicilan motor dan laptop yang belum lunas.
"Ah, masih mahal, bisa kurang lagi gak. Gw gak ada duit kalo harganya segitu," kata Mi'un.
Tak habis akal, Midun pun akhirnya merayu Mi'un dengan tawaran membayar sepatu dengan cara dicicil perbulan. "Bayarnya dicicil aja tiap lo habis gajian. bisa tiga kali bayar deh," rayunya.
Mendengar tawaran itu Mi'un mulai tergiur, namun dia masih tak rela jika gajinya dipotong hanya untuk membayar sepatu.
"Gini aja deh, gw bayarnya nyicil. Gw jamin gak sampe tiga bulan. Jadi setiap ada jatah (amplop/jale), jatah gw lo ambil deh buat ngelunasin sepatu. Gw jamin gak sampe sebulan bisa kebayar," paparnya.
"Yah, masa sepatu gw dibayar pake uang begituan," keluh Midun.
"Kalo gak mau ya sudah gw gak jadi ngambil," ancam Mi'un.
Midun pun akhirnya menerima tawaran tersebut meskipun dengan berat hati. Namun kekecewaan tersebut segera terobati setelah banyak wartawan lain yang mengikuti jejak Mi'un yaitu membayar sepatu dengan uang jale.
"Uang darimana gw gak peduli deh, yang penting usaha gw halal and dagangan gw laku," ucap Midun.
No comments:
Post a Comment