Monday, December 26, 2011

Bahaya HIV, 10 Juta Pria 'Jajan' Ogah Pakai Kondom

Ilustrasi (cosmosmagazine)
AKHIR pekan lalu, saya berjumpa seorang kawan lama. Kami berbincang tentang apapun, maklum sudah bertahun-tahun tak bersua. Nah, dari obrolannya, cuma satu yang tak berubah dari hidupnya. Yaitu kegemaran  mengembara dari satu tempat prostitusi ke tempat prostitusi lainnya.

Itu tidak mengherankan bagi saya. Tapi yang menakutkan saya dari hobinya itu ialah ia tidak pernah bersedia memakai kondom saat melakukan hubungan seks dengan pasangan-pasangannya. Alasannya, alat pengaman hanyalah penghalang keasyikan yang akan didapatnya.

Saya mencoba mengingatkan bahwa kebiasannya itu sangat berbahaya karena memiliki risiko tinggi terjadinya penyebaran HIV. Bukan hanya bagi dirinya, tapi juga pasangannya. Karena (maaf) tidak tertutup kemungkinan, ada di antara mereka yang ternyata sudah terjangkit  HIV sehingga proses penularannya mudah sekali.

Dengan hati-hati, saya pun mendorong teman saya melakukan VCT (Voluntary Counselling and Testing) atau konseling dan tes HIV secara sukarela ke puskesmas atau rumah sakit yang memiliki layanan itu. Ini untuk memastikan bahwa dirinya bersih dari HIV. Bila ia positif, maka ia bisa mencegah penularan virus ke orang lain. Bila ia negatif, maka ia bisa lebih hati-hati di masa mendatang. Tapi, sayang, teman ini malah menertawai saya. Ya sutralah.

Teman saya ini tak lain adalah bagian dari sekitar sepuluh juta pria di Indonesia yang disebut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, Nafsiah Mboi, pergi ke pekerja seks komersial (PSK) untuk mendapatkan kepuasan seks. Ironisnya lagi, mereka melakukan hubungan seks bebas itu tanpa mengenakan alat pengaman.

Menurut survei yang dilakukan, dari sepuluh juta pria pembeli seks itu, 60 persen di antaranya ternyata telah bersatus berumah tangga.

Aktivitas seks bebas atau disebut Mboi sebagai perilaku menyimpang itulah yang mengakibatkan angka temuan orang yang tertular HIV/AIDS meningkat saban tahun.

"Aktivitas seks bebas yang dilakukan pria menjadi faktor utama terjadinya penularan HIV/AIDS ke istrinya,” kata Mboi.

Mboi menyontohkan kasus di Provinsi Jawa Barat, dimana di daerah ini jumlah ibu rumah tangga yang ditemukan positif HIV/AIDS mencapai 350 orang. Jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan PSK yang ketahuan positif HIV/AIDS, yakni 307 orang.

“Sejujurnya, ini fenomena yang membuat kita risau. Masalahnya, bila sudah menyebarkan ke istri, rentan sekali menyebar ke anak," ujarnya.

Itu sebabnya, Mboi menyarankan pria yang punya perilaku seks bebas atau suka berhubungan seks dengan PSK agar menjaga diri dengan menggunakan kondom. Alat pengaman ini, katanya, akan menjadi penghambat atau pencegah terjadinya pertukaran cairan dari dalam tubuh.

Senada dengan Mboi, Dokter Yanri Subronto, seorang Spesialis Penyakit Dalam dan Koordinator Pokja layanan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Yogyakarta juga menemukan bahwa hanya sebagian kecil saja pria yang gonta-ganti pasangan yang mau memakai kondom. "Pengguna kondom hingga sekarang tak lebih dari dua puluh persen," ujarnya.

Virus yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya ini dapat menular lewat tiga macam cara. Pertama, hubungan seks yang tidak terlindung dengan orang yang positif HIV. Kedua, penggunaan jarum suntik secara berjamaah atau ganti-gantian, dan ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya.

Saya sendiri selalu mendoakan teman saya tadi. Semoga ia cepat terbuka pikirannya tentang risiko penyebaran HIV dari perilakunya itu.  Kemudian bersedia menjaga dirinya maupun pasangannya dari sebaran HIV. Tapi, yang terbaik lagi ialah ia mau meninggalkan aktivitas buruknya itu untuk selama-lamanya :)

Bacaan penting lainnya:
Stop HIV, Dibutuhkan Tangan Media
Yakin Tahu HIV?
Resep Ngeblog Anti HIV Bapak Blogger Indonesia
Bila 3,2 Juta Blogger Turun Tangan Cegah HIV
Djenar: Teman-teman ODHIV Penulis Hebat
Oz Awards Indonesian Bloggers For AIDS Awareness
Siapa Tiga Penulis Pilihan AusAID

2 comments:

endanesia said...

wah.. tambah ngeri aja jumlah yg positif HIV

Siswanto said...

kita bantuin tanggulangi yuk dengan nyebar informasi tentang pencegahan HIV :)