Aku punya jam tangan merk Rolex hadiah dari pamanku. Tapi, kata paman, sepertinya ada satu masalah mendasar dari jam ini. Yaitu, masalah akurasi. Walah, kalau jam yang merupakan jaminan untuk mengukur waktu sudah tidak akurat, bagaimana? Bukankah fungsi jam adalah untuk memastikan waktu. Ini nanti terkait dengan agenda, rencana, dan yang menyangkut jam kerja dan sebagainya.
Jam ini memang klasik. Dia tidak menggunakan energi batrei seperti halnya jam tangan konvensional lainnya. Tapi sistem operasinya otomatis. Kusebut demikian karena jam ini bisa berfungsi kalau digerak-gerakkan terlebih dulu. Maksudku, misalnya jam ini aku simpan di lemari dalam rentang waktu tertentu, mesinnya tidak berputar alias mati.
Nah, kalau mau kupakai, dia harus kugerak-gerakkan dulu supaya hidup lagi. keistimewaanya lagi, akurasi waktunya harus kucocokkan kembali tiap kali ingin kupakai. Jadi, tiap hari aku mesti mencocokkan jam. Capek deh. Tapi, ya itulah jam baru milikku ini.
Lantas aku jadi berpikir-pikir. Sebenarnya fungsi jam ini lebih tepatnya bukan untuk jaminan untuk dapat mengukur waktu. Melainkan, untuk pajangan di tangan belaka. Betapa tidak, karena tiap kali ingin memakainya, aku mesti mencocokkan dulu. Jam ini akan berhenti berputar kalau tidak bergerak.
No comments:
Post a Comment