Monday, May 5, 2008

Istana Negara Semula Bergaya Yunani Kuno (2)

Langit-langit gedung Istana Negara amat tinggi. Seluruh ruangan ini dominan dengan warna putih. Dari atap menjulur rantai untuk lampu hias berbentuk gantung. Rantainya dibalut kain warna merah.

Di sisi-sisi dinding gedung terdapat peralatan kamera intai dan lampu-lampu penerangan. Atap gedung ini disangga oleh beberapa tiang yang kuat.

Istana Negara dibangun 1796 untuk kediaman pribadi seorang warga negara Belanda J.A van Braam. Pada tahun 1816 bangunan ini diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dan digunakan sebagai pusat kegiatan pemerintahan serta kediaman para Gubernur Jendral Belanda. Karenanya pada masa itu istana ini disebut juga sebagai Hotel Gubernur Jendral. (Sumber: Istana Kepresidenan RI, Sekretariat Presiden RI, 2004)

Pada bangunan tiang-tiang itu, terdapat pajangan lukisan para mantan presiden RI yang rapi. Mulai dari Soekarno di ujung sebelah dalam. Penataannya juga berdasarkan periode mereka memerintah NKRI.

Sayangnya, penulis tidak dapat mendekatinya untuk mengetahui langsung siapa saja pelukisnya. Tapi, diantaranya adalah pelukis terkenal Basoeki Abdoellah. Visual lukisan menggambarkan estetika. Lukisan itu mencerminkan emosi para pemimpin negara itu.

Kalau di ruangan ini kebetulan sedang berlangsung acara penting dan dihadiri presiden SBY, biasanya semua telepon seluler tidak ada sinyalnya. Karena, petugas keamanan internal telah mengaktifkan sistem keamanan otomatis untuk menghilangkan sinyal. Tujuannya, bisa jadi agar tidak bisa berkomunikasi dengan pihak luar istana. Atau agar selama acara berlangsung tidak ada brisik yang berasal dari suara telepon.

Ruangan ini luasnya kira-kira sama dengan lapangan bola. Di dalamnya ada semacam sekat-sekat yang bisa dibuka sesuai dengan keperluan. Misalnya, setelah selesai acara dan dilanjutkan dengan pesta makan, sekat ruangan antara tempat pesta dengan pertemuan itu bisa dengan waktu cepat dibuka.

Jangan salah juga memperhatikan bangunan istana ini. Ada dua istana, soalnya. Istana Negara berada di Jalan Veteran.Sedangkan yang nampak dari Monas atau tempat biasa digunakan untuk demonstrasi massa itu adalah Istana Merdeka. Orang bisa saja salah menyebut.

Istana Merdeka itu biasanya digunakan untuk melantik duta besar yang baru atau menerima petinggi dari negeri-negeri sahabat. Kedua bangunan raksasa ini dipisahkan oleh taman yang asri.

Di dalam komplek istana ini juga ada yang dinamakan Kantor Presiden yang berada di pinggir diantara kedua istana itu. Kantor Presiden adalah tempat untuk pertemuan penting antara menteri kabinet dan presiden. Tamu negara juga kadang melakukan rapat dengan presiden di sini. Wartawan yang biasa meliput di istana juga paling sering mengikuti konferensi pers di sini.

Luas bangunan Istana Negara sekira 3.375 meter persegi. Semula, bangunan ini berarsitektur gaya Yunani kuno bertingkat dua. Tapi, pada 1848 bagian atasnya dibongkar, dan bagian depan lantai bawah dibuat lebih besar untuk memberi kesan lebih resmi.

Bentuk bangunan hasil perubahan 1848 inilah yang bertahan sampai sekarang, tanpa perubahan yang berarti. (Sumber: Istana Kepresidenan RI, Sekretariat Presiden RI, 2004)

No comments: