Aku ceritakan tentang kemajuan yang sudah kuperoleh. Dan aku katakan apa saja alasanku tidak menelpunnya selama ini.
Aku senang sekali saat itu. Nenekku mencoba mengajakku ke masa lalu. Misalnya diceritakan tentang kebiasaan-kebiasaanku semasa kecil. Yang bandel dan nakal. Aku terseret sebentar ke jaman dulu.
Jaman ketika aku masih hidup bersama dengan dia di kampung. Tiap hari aku makan masakannya yang sederhana dan bersih, mencari rumput buat kambing nenekku yang jumlahnya banyak sekali. Berenang di sungai, mencuri uang nenekku dan lain sebagainya.
Tapi, sekarang umurku sudah 28 tahun. Hampir semuanya sudah berubah. Cara bercakap-cakap kami juga sudah berubah. Cara berpikir berubah. Mungkin akan sulit mengulang masa itu lagi.
Nenekku sekarang masih seperti dulu. Memelihara kambing yang jumlahnya makin banyak. Mencari rumput dan bergotong royong membungkus
Yang ada dalam pikiran embahku mungkin begini. Hidup saling bertetangga, membantu sesama tanpa mengharakpkan pembayaran, semuanya sukarela. Senang susah yang penting bisa saling membantu satu sama lain. Sederhana dan mendalam cara pandang nenekku.
Mau mencari filsafat hidup seperti itu di
Nenek membuatku iri. Meskipun aku tahu, wawasanya tentang ilmu pengetahuan lebih sempit dibandingkan kami di
Tapi, nenek tetap eksis hingga kini.
No comments:
Post a Comment