Sunday, May 25, 2008

Paksa Saja Untuk Menulis

Baru saja aku mendapatkan suntikan dari Arif, temanku yang mengajar Filsafat di UGM, tentang bagaimana membudayakan menulis. Kegiatan ini sebenarnya tidak sulit-sulit amat. Yang penting adalah disiplin melatih diri. Disiplin memberikan waktu untuk melatih tangan ini memegang pena dan menulis.

Dari pengalaman temanku ini dalam hal menulis, ternyata menulis itu seperti berlatih berenang. Makin sering kita melibatkan diri dengan air, terbuka peluang untuk mampu mengambang sambil bergerak. Melatih menulis, seperti halnya melatih kita berenang.

Seperti juga sudah kuceritakan tentang rahasia berlatih menulis adalah tabrak rambu-rambu, etika, struktur dan macam-macam yang mengatur penulisan.

Kata si Arif, latihan menulis itu tidak memerlukan menghafal teori-teori. Tapi, paksa diri untuk latihan mengungkapkan apapun yang ada di kepala.

Lalu, kalau berbicara soal kualitas menulis, aku berani mengatakan bahwa pada level itu, orang mesti melewati proses dulu. Prosesnya adalah berlatih. Semua penulis yang baik, pasti melewati proses. Melewati masa-masa sulit.

Aku jadi berpikir-pikir. Mengapa orang-orang begitu mudah membuat kalimat-kalimat percakapan saat chatting. Bukankah sebenarnya hampir semua orang bisa melakukannya. Bisa menulis. Chatting, kalau kita sadari, sebenarnya media melatih penulisan.

Prinsipnya adalah, belajar mengeluarkan sampah dalam otak. Bayangkan,kalau kata-kata dalam percakapan online itu kemudian kita susun. Bukankah itu menjadi semacam cerita dalam bentuk dialog. Itu sangat menarik.

No comments: