Friday, May 16, 2008

Melihat BBM Naik Lagi

Harga minyak akan naik lagi. Kebijakan ini memang masih wacana, tapi reaksi masyarakat sudah semakin keras. Ini artinya memang dalam waktu dekat bakal betul-betul dinyatakan pemerintah SBY.

Aku ingat kuliah yang diajarkan dosen mata kuliah komunikasi politik. Dalam sistem politik ada dinamakan input dan output. Reaksi masyarakat menanggapi rencana kebijakan adalah input. Ini kemudian diproses oleh pemerintah. Mempertimbangkan aspirasi yang berkembang dari masyarakat.

Outputnya adalah pemerintah tetap menaikkan harga BBM 20 persen itu atau membatalkannya. Apapun kebijakan dari pemerintah itu namanya output yang dihasilkan dari pemrosesan input itu.

Output ini kemudian akan mendapat reaksi masyarakat lagi. Kembali lagi menjadi input. Dan seterusnya seperti melalui prose dan keluar kebijakan.

Dapat kita perhatikan situasi yang sedang terjadi sekarang. Ketika wacana kenaikan sudah muncul. Apa saja bentuk reaksi masyarakat itu. Media massa tidak henti-hentinya mengulas masalah ini, mulai dari A-Z sekitar wacana itu, perbandingan dari kebijakan pemerintah sebelumnya dan lain-lain.

Para analisis kebijakan pemerintah bidang ekonomi, politik, hukum, kesehatan, kesejahteraan rakya, semuanya menyumbangkan pikiran-pikiran brilian mereka. Intinya menkritisi semua sudut rencana kebijakan itu. Memberikan masukan dan sebagai-sebagainya.

Masyarakat sebagai pihak yang terkena dampak secara langsung jika kennaikan jadi dilaksanakan, melakukan unjuk ras menentang rencana kebijakan SBY. Anggota DPR berteriak-teriak menyalahkan kebijkan itu. Entah memanfaatkannya untuk menjatuhkan presiden atau memang betu-betul membela masyarakat. Yang pasti mereka mengatakan menlak kenaikan dengan berbagai alasan ekonomi, pendidikan, kesehatan akan menjadi resiko.

Semua itu namanya input. Apakah di sini sudah terlihat ada pemrosesan input itu. Tentu saja sudah, para menteri memberikan penerangan mengenai rencana itu, dampak positif yang akan diperoleh jika memang dihitung untuk naik. Presiden juga mengatakan bahwa, ini masih wacana dan bukan keputusan terakhir yang akan dia mbil.

Semua reaksi yang datang dari masyarakat itu diolah oleh pengambil kebijakan. Memang reaksi seperti itu yang diharapkan. Dengan demmikian, pemerintah dapat membuat perhitungan matang sebelum kenaikan dilakukan. Misalnya membuat skenario untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan bahan pokok untuk meredam reaksi yang lebih serius di masyarakat.

Tapi, aku belum bisa membuat kesimpulan akhir. Mengingat proses pengolahan input masih berlangsung. Hanya saja, banyak analisis yang menyatakan bahwa kenaikan ini tetap dilakukan. Karena, jika tidak, keuangan pemerintah akan makin terpuruk. kenaikan ini sebenarnya berarti hanya mengurangi subsidi.

Maka, subsidinya mesti dialihkan untuk bahan pokok sehingga masyarakat tidak terlalu bereaksi keras.

2 comments:

infogue said...

artikel di blog ini bagus dan berguna bagi pembaca di seluruh Indonesia.anda bisa lebih mempromosikan artikel anda di Infogue.com dan jadikan artikel anda topik yang terbaik bagi para pembaca.telah tersedia plugin/widget.kirim artikel dan vote yang terintegrasi dengan instalasi mudah dan singkat.salam blogger!!!

http://politik.infogue.com/
http://politik.infogue.com/melihat_bbm_naik_lagi

Siswanto said...

terima kasih informasinya sangat berguna bagi saya